Latar Belakang

Kualitas air yang terus menurun setiap tahunnya berdampak pada kesehatan masyarakat Indonesia. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk membuat kualitas air layak dikonsumsi masyarakat tetapi tetap saja masih banyak hal yang harus dibenahi dalam dan .
Dua masalah utama ini yang menyebabkan kualitas air menjadi buruk di berbagai wilayah Negara Indonesia.
- Masalah pertama, kurangnya kesadaran masyarakat di Indonesia tentang kebersihan lingkungan dan kesehatan.
- Masalah kedua, pembangunan industri yang terus dilakukan pasti mengorbankan ekosistem di lingkungan sekitar. Contohnya saja seperti penebangan hutan untuk memperluas lahan industri. Hutan yang ditebang bukan hanya hutan yang di daratan, tetapi hutan bakau juga ikut ditebang untuk keperluan proyek reklamasi yang terjadi di Jakarta dan beberapa daerah lainnya.
Dua masalah utama tersebut sampai kapan pun tidak akan ada habisnya. Bahkan dari tahun ke tahun akan terus bertambah pembangunan industri untuk ditangani.
Nah, dengan adanya survei ini, Kita bisa tahu daerah mana saja yang memiliki kualitas air yang bagus hingga sudah tercemar yang disebabkan oleh beberapa faktor. Fokus utama pada survei ini yaitu menganalisa perilaku masyarakat dalam menjaga kuliatas air, cara mengelolah air, hingga darimana sumber air yang didapatkan untuk dikonsumsi sehari-hari.
Dengan begitu, data yang tersimpan nantinya akan digunakan untuk analisa daerah mana saja yang memiliki kualitas air yang baik untuk dikonsumsi sampai yang sudah tercemar, penyakit yang ditularkan melalui media air, dan darimana sumber air yang didapatkan.
Metode Pengambilan Data
Terdapat 15 pertanyaan dalam pengisian survei ini, semua pertanyaan ditujukan untuk melihat bagaimana perilaku masyarakat dalam menjaga kualitas air, darimana air bisa didapatkan, gejala penyakit yang sering dialami, dll. Yang nantinya data ini akan dianalisa daerah mana saja yang masih kekurangan pasokan air, kurangnya kulitas air bersih, dan bagaimana kondisi lingkungan dimana suatu masyarakat itu tinggal.
Adapun data yang harus diisi antara lain :

1. [Number] : dari salah satu anggota keluarga yang menempati suatu tempat tinggal untuk mewakili pengisian survei.

2. [Number] : Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah dengan rentan umur dari bayi hingga orang tua/manula. Karena air dikonsumsi oleh semua kalangan, sehingga umur setiap anggota keluarga saat ini tidak terlalu diperlukan. Begitupun halnya dengan penyakit yang bisa diderita setiap kalangan.

3. [Selection] : Tipe daerah tempat tinggal bisa menggambarkan bagaimana kondisi lingkungan yang ditempati oleh satu keluarga. Untuk menganalisa potensi bagus atau tidaknya kualitas air tidak hanya dari tipe daerah/lingkungannya saja, tetapi juga dari perilaku masyarakat tersebut.

4. [Selection] : Lokasi bendungan pada suatu daerah bisa berdampak pada ketersediaannya air layak pakai dan siap dikonsumsi. Pasokan air ini nantinya bisa digunakan untuk berbagai macam hal.

5. [Selection] : Kualitas air minum pada suatu daerah akan berkaitan dengan perilaku, kesehatan, dan lingkungan dimana masyarakat tersebut tinggal.

6. [Selection] : yang diderita oleh beberapa orang dalam suatu keluarga bisa menunjukan kualitas air yang dikonsumsi masih bermasalah.

7. [Selection] : Cara yang biasa dilakukan masyarakat disuatu daerah untuk menjaga kualitas air tetap bersih sehingga air tersebut bisa dikonsumsi.

8. [Selection] : Darimana saja sumber air yang biasa didapatkan oleh masyarakat untuk diminum. Sumber air minum ini nantinya berhubungan dengan bagaimana masyarakat tersebut bisa menjaga kualitas airnya agar tetap bersih.

9. [Selection] : Wadah tempat penyimpanan air utama ini yang dipakai untuk cadangan ketika kondisi air dalam keadaan mati atau susahnya mencari sumber air bersih.

10. [Selection] : Wadah tempat penyimpanan air minum yang dipakai untuk minum atau memasak.

11. [Selection] : Ketersediaan septic tank pada setiap WC bisa mempengaruhi baik/buruknya kualitas air di daerah tersebut. Dengan sanitasi yang baik, maka kualitas air pasti masih bisa dijaga kebersihannya.

12. [Selection] : Kontinuitas dalam memperoleh pasokan air bisa juga mempengaruhi kesehatan seseorang. Jika dalam memperoleh air masih susah, bisa dipastikan tingkat kesehatan di suatu daerah bisa terganggu.

13. [Selection] : Jika kotoran hewan tersebut dekat dengan sumber air atau rumah, kemungkinan air yang terkontaminasi oleh bakteri bisa saja terjadi.

14. [Selection] : Kebersihan tubuh termasuk cuci tangan sebelum/sesudah melakukan kegiatan bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari penyakit.

15. [Selection] : Seberapa seringnya kegiatan cuci tangan dilakukan untuk mengurangi penyebaran penyakit.
Untuk pengisian form survei silahkan buka link dibawah ini :
Pengisian Form SurveiPersebaran Data

Form yang sudah Saya buat ini akan disebarkan melalui media sosial yang kemudian partisipan akan mengisi data yang sudah Saya berikan. Lalu data yang sudah diisi bisa dilihat secara langsung pada peta sebaran.
Cakupan daerah yang telah mengisi form terbanyak saat ini di daerah Kalimantan (01:04 WITA, 24 September 2020).
~ Total Partisipan : 26 Orang
- Kalimantan Timur : 14 orang
- Sulawesi Tengah : 1 orang
- Riau : 1 orang
- Sumatera Utara : 1 orang
- Kepulauan Riau : 1 orang
- Sumatera Selatan : 1 orang
- Jawa Barat : 2 orang
- Jawa Tengah : 2 orang
- Jawa Timur : 3 orang
Resume Data
Resume Statistik yang berhasil didapatkan :















Analisa Data
Dari hasil data yang berhasil dikumpulkan :
-
1.Masyarakat yang tinggal di perkotaan atau yang dekat dengan pabrik memiliki kualitas air yang bagus, tetapi sebagian masyarakat masih belum bisa mengelolah air agar kualitasnya terjaga.
-
2.Sumber air yang didapatkan banyak yang berasal dari PDAM sebagai perusahaan pengelola air, sebagian lagi berasal dari sumur bor dan ada beberapa daerah yang masih mengambil air dari sumur galian yakni di daerah Subulussalam, Tanjung Pinang, dan Lampung.
-
3.Satu daerah yang yang dekat dengan mata air asli terlindungi yakni di Ngadirenggo, Blitar, Jawa Timur.
-
4.Masyarakat yang tinggal di pedesaan rawan terkena penyakit diare dan demam, walaupun masyarakat yang tinggal di perkotaan juga bisa terkena penyakit tetapi tidak sebanyak seperti yang tinggal di pedesaan.
-
5.Wastafel yang ada disetiap rumah tidak selalu menunjukan penghuninya sering mencuci tangan. Ini bisa berkaitan dengan penyebaran penyakit di daerah tersebut.
Tersedianya sanitasi yang baik dan kualitas air yang bersih bisa berdampak pada upaya penurunan penyakit stunting (kekerdilan) bagi bayi serta anak dibawah lima tahun (balita).
SDM yang unggul harus memiliki kesehatan yang baik dengan faktor utamanya adalah memiliki akses terhadap air bersih serta sanitasi yang layak. Jika faktor utama itu terganggu maka akan muncul persoalan kesehatan di masyarakat, yaitu stunting. Persoalan serius lainnya yaitu kematian ibu dan bayi. Berdasarkan data pada tahun 2019, Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan di Indonesia berkisar 305 per 100.000 kelahiran hidup, masih jauh tertinggal dengan Negara ASEAN lain yang berkisar 40 sampai 60 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) kurang dari 1 tahun di Indonesia adalah 24 per 1.000 kelahiran.
Perilaku yang menyebabkan tingginya angka kematian ini seperti tidak mencuci tangan karena tidak tersedianya air bersih saat penanganan persalinan dan setelah melahirkan sampai saat ini. Langkah yang harus dilakukan yaitu dengan mencuci tangan sesering mungkin ketika berinteraksi dengan anak seperti saat memberikan makanan kepada anak atau saat setelah buang air besar. Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka kematian bayi tersebut.
*Akan terus di update berdasarkan perkembangan
Saran dan Masukan Untuk Pihak Terkait
Saya berharap untuk kedepannya agar data ini menjadi data yang berguna bagi pemerintah atau pihak terkait seperti PDAM sebagai pengelola air bersih yang ada di Indonesa agar terus mengajak masyarakat untuk sama-sama menerapkan pola hidup sehat.
Dari hasil lapangan yang Saya temui, ternyata masih ada beberapa orang yang masih kesulitan untuk menjaga kualitas air di daerahnya. Rumah tanpa septic tank bisa menjadi salah satu masalah yang masih perlu dicari solusinya karena selain dari sampah, septic tank juga bisa mempengaruhi kualitas air. Limbah domestik ini yang nantinya akan mempengaruhi kualitas air hingga tercemar dan menjadikan air kurang layak untuk dikonsumsi.
Kemudian pada pihak industri yang berada di pesisir pantai kedepannya agar lebih memperhatikan lagi ekosistem hutan bakau. Karena bagi sebagian penduduk yang tinggal di pesisir pantai, hutan bakau sangat memanfaat bagi mereka untuk memperoleh air bersih.
Saran dan Masukan untuk MAPID
Platform MAPID ini sangat berguna bagi orang yang ingin melakukan survei lebih mendalam. Banyak survei yang bisa dibuat dengan MAPID ^_^
Nilai tambah dari platform ini, data yang sudah diisi bisa langsung tercantum pada peta. Selain itu suatu wilayah bisa ditandai langsung dengan dengan polygon atau line.
Kekurangannya yaitu pada :
-
1.Pilihan tipe data multiselection yang belum ada pada pengisian form,
-
2.Sedikitnya dokumentasi penggunaan file .geojson yang bisa dipakai untuk latihan (mungkin ini bagi yang masih awam seperti Saya),
-
3.Tampilan grafik pada saat membuka "Static Resume" di Public Data dan pada "Analyze Lite" di Project terlihat sangat kecil dan tertutup oleh banyaknya pilihan partisipan. Tetapi pada saat membuka layer di Publikasi, semua grafik terlihat normal.
-
4.Form Mapid version 1.1 masih terdapat kendala pada end-user dalam pengisian survei. Kebanyakan partisipan pengisi survei tidak bisa masuk ke halaman pengisian survei dan stuck di halaman loading dan pengaktifan lokasi GPS.
4 hal itu yang masih menjadi kendala bagi Saya, ya... semoga untuk kedepannya bisa diperbaiki dan di rilis version selanjutnya bisa lebih baik lagi. Perbaikan dan penambahan fitur bisa sangat bermaanfaat bagi para surveyor.