Analisis Potensi Lahan Investasi Berbasis Spasial di Kabupaten Majalengka

02 April 2025

By: Munazilah Rohiyal Ma'ani

Open Project

Final Project

Open Project

Map History

Thumbnail

Abstrak

Penentuan lokasi dalam membangun suatu investasi di suatu wilayah memerlukan beberapak faktor untuk dapat dipertimbangkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lokasi yang potensial yang dapat direkomendasikan sebagai titik lokasi investasi dengan menggunakan factor tertentu. Menggunakan pendekatan spasial Location Analytics yang berbasis GIS. Lokasi yang berpotensi untuk investasi ini harus memiliki setidaknya dua atau lebih dari kriteria yang digunakan diantaranya tingkat demografi, simpul transportasi, shopping center, dan jaringan telekomunikasi. Data yang diambil meliputi batas administrasi, kepadatan penduduk, keterjangkauan bandara, gerbang tol, halte dan terminal kendaraan umum, pasar dan supermarket, serta menara BTS dan SUTET. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis skoring, buffer atau keterjangkauan dan overlay. Hal ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi para investor dan pelaku usaha dalam pengambilan keputusan untuk memilih lahan untuk lokasi investasi yang tepat di Majalengka.

Pendahuluan

Kabupaten majalengka menjadi kawasan industri baru di Jawa Barat. Berdasarkan RTRW Kabupaten Majalengka Tahun 2011-2031 bahwa arah pengembangannya sebagai Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) untuk mendukung pengembangan kegiatan ekonomi di bagian timur, yang berfokus pada pergerakan ekonomi ke arah Cirebon.

Sebagai gerbang investasi baru di Jawa Barat, kawasan industri yang diharapkan dapat menarik investor didalamnya, suatu kota atau kawasan tersebut harus memiliki suatu tarikan atau bangkitan ekonomi perkotaan, dengan adanya Bandar Udara BIJB sebagai simpul transportasi dari bangkitan ekonomi perkotaan membuka peluang bagi para investor untuk menanamkan investasinya di kawasan industri tersebut sehingga dapat dapat menopang keberadaan Bandara dan sekitarnya. Namun sejak beroperasinya simpul transportasi untuk membuka peluang investasi di majalengka yakni Bandar Udara BIJB hingga saat ini tahun 2025 kawasan industri estate majalengka masih sepi peminat hingga saat ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal.

Menjawab permasalahan ini dapat dilakukan dengan pendekatan berbasis Geographic Information System (GIS) dalam Site Location Analytics yang dapat memungkinkan analisis spasial lebih komprehensif dalam menentukan lahan yang berpotensi untuk investasi di Kabupaten Majalengka. Dalam hal ini mempertimbangkan berbagai aspek seperti simpul transportasi, demografi, jaringan telekomunikasi dan shopping center. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi kawasan yang berpotensi bagi investor yang ingin berinvestasi di Majalaengka. Data spasial yang digunakan mencakup batas administrasi wilayah, bandara, akses menuju gerbang tol, dan radius keterjangkauan menara BTS dan SUTET untuk mendukung analisis potensi lahan investasi di Majalengka sebagai WPPI.

Harapannya dalam penelitian ini dapat memberikan rekomendasi berbasis data spasial terkait lokasi lahan yang berpotensi untuk diarahkan pada para investor yang akan berinvestasi di Majalengka yang optimal sesuai dengan pertimbangan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini, sehingga dapat lebih efisien dalam melakukan operasional dan efisien dalam memperluas jaringan pasarnya.

Metodologi

Pada penelitian ini menggunakan metode analisis secara skoring pada beberapa variabel yang dikombinasikan dengan metode analisis spasial yakni teknik GIS dalam menentukan potensi lahan investasi yang optimal. Tahapan dari analisis ini meliputi:

1. Pengumpulan Data

Merupakan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

· Demografi: untuk mengetahui keramaian suatu wilayah dari jumlah penduduk suatu wilayah.

· Akses Simpul Transportasi: untuk menentukan aksesibilitas suatu wilayah dalam mobilitas menuju suatu wilayah dengan mudah.

· Jaringan Telekomunikasi: untuk mengukur kedekatan menara BTS dan SUTET sehingga operasional lebih optimal.

· Sho Shopping Center: untuk mengetahui keramaian intensitas berbelanja.

2. Analisis Skoring

Pada beberapa variabel seperti demografi diberikan skor bobot sesuai dengan tingkat kepentingannya. Lokasi yang memiliki nilai skor tertinggi akan dipilih menjadi kandidat terbaik atau berpotensi.

3. Analisis Overlay

Menggunakan teknik overlay pada GIS untuk menentukan area yang memiliki tingkat keramaian dan area yang paling relevan untuk dijadikan sebagai lokasi lahan yang berpotensi untuk investasi berdasarkan kriteria-kriteria data yang dianalisis.

Hasil dari analis pada penelitian ini berupa rekommendasi peta lokasi lahan yang berpotensi untuk lokasi investasi baru di Majalengka yang dapat menunjang Bandara BIJB Kertajati.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa rekomendasi lokasi berpotensi relevan untuk area investasi baru di Majalengka. Area ini ditentukan berdasarkan analisis dari beberapa kriteria seperti demografis dan simpul transportasi diantaranya Bandara dan gerbang tol sebagai pintu gerbang masuknya investasi yang menandakan kemudahan akses mobilitas. Selain itu radius atau keterjangkauan menara BTS dan SUTET menganalisis kedekatannya untuk mengoptimalkan operasionalnya dan mampu bersaing dengan investasi ritel yang telah ada di lokasi tersebut. Berikut hasil analisisnya.

Analisis Skoring Kepadatan Penduduk

Gambar tersebut menunjukkan hasil analisis skoring dari demografi berdasarkan data jumlah penduduk, bahwa lokasi yang memiliki skor tertinggi keramaiannya pada Desa Cicadas dan Cibolerang Kecamatan Jatiwangi, Desa Waringin Kecamatan Palasah, Desa Kadipaten dan Liangjulang Kecamatan Kadipaten, Desa Majalengka Kulon dan Majalengka Wetan Kecamatan Majalengka, serta Desa Panjalin Kidul Kecamatan Sumberjaya.

Namun jika di analisis secara overlay dan radius keterjangkauan berdasarkan beberapa kriteria seperti demografi, simpul transportasi Bandara Kertajati, gerbanga tol, terminal kendaraan umum dan halte, shopping center seperti pasar dan supermarket, serta jaringan telekomunikasi seperti menara BTS dan menara SUTET. Hasil yang didaptkan dari analisis tersebut ditunjukkan pada gambar berikut.

Hasil Analisis Lokasi Potensi Investasi di Majalengka

Berdasarkan hasil analisis overlay dari beberapa kriteria yang telah dilakukan didapatkan bahwa area rekomendasi yang paling sesuai untuk dijadikan sebagai area lahan investasi baru di Majalengka yaitu yang paling relevan di rekomendasikan berdasarkan beberapa kriteria analisis yang digunakan yakni di Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah. Hal ini dikarenakan memiliki poin of interest analisis yang cukup beragam seperti keramaian penduduk, akses transportasi dan jumlah titik menara BTS jaringan telekomunikasi. Selain itu lokasi ini cukup cocok dijadikan sebagai area investasi pada sektor perdagangan, restoran makanan atau minuman dan agro industri, karena minim dari resiko bencana yang menandakan lokasi ini relatif aman dari bencana alam dan lokasi yang cukup ramai dengan pertumbuhan penduduk yang relatif stabil dengan peningkatan 1% pertahunnya.

Lokasi tersebut dapat melakukan perjalanan sejauh 5 Km, 10Km hingga 20 Km dengan mobilitas yang cukup lancar dapat dilihat pada gambar berikut, dimana dengan jarak 10 Km dapat ditempuh selama 10 menit.

Isochrone Lokasi Potensi Investasi

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan bahwa lahan yang berpotensi untuk investasi yang optimal dengan memperhitungkan faktor keramaian penduduk, simpul-simpul transportasi, shopping center serta titik-titik lokasi menara BTS dan menara SUTET (jaringan telekomunikasi) bahwa lokasi tersebut direkomendasikan berada di Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah yang berada di Kabupaten Majalengka. Lokasi tersebut terekomendasi karena memiliki point of interest hasil analisis yang cukup beragam meskipun jumlahnya tidak banyak namun dapat melayani lokasi tersebut.

Rekomendasi

Pada penelitian ini akan lebih optimal jika di pairing dengan data status kepemilihan ha katas tanah dan nilai tanah maka penelitian ini akan lebih baik dan optimal hasil rekomendasi penelitiannya, sehingga dengan faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini dapat hasilnya dapat digunakan oleh para calon investor yang akan menanamkan investasinya di Kabupaten Majalengka dengan lokasi yang paling direkomendasikan dalam penelitian ini.

Data Publikasi

Final Project : Analisis Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Merapi Lokasi Wisata di Kabupaten Sleman

Iklim dan Bencana

15 Jun 2025

Anggara Yudha

Final Project : Analisis Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Merapi Lokasi Wisata di Kabupaten Sleman

Analisis Kerawanan

5 menit baca

138 dilihat

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Transportasi

11 Jun 2025

Safira Ramadhani

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Pemerintah Indonesia mendorong program reaktivasi jalur kereta api nonaktif sebagai bagian dari revitalisasi infrastruktur dan pengembangan wilayah. Salah satu yang direncanakan adalah jalur kereta api antarkota Kalisat – Panarukan yang melintasi Kabupaten Bondowoso. Kajian kesesuaian lahan dibutuhkan untuk meminimalkan dampak lingkungan pada lahan yang akan difungsikan kembali pada program reaktivasi. Dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG), kajian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan yang ada.

25 menit baca

344 dilihat

7 Data

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Kesehatan

05 Jun 2025

HIMA SAIG UPI

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Penelitian ini membahas analisis spasial kasus stunting di Provinsi Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, dengan menggunakan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Studi ini bertujuan untuk memahami pengaruh variabel sosial-ekonomi dan lingkungan—seperti kemiskinan, akses air bersih dan sanitasi, pendidikan ibu, serta cakupan posyandu—terhadap prevalensi stunting di tingkat lokal. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi spasial yang signifikan: beberapa kecamatan seperti Gedebage, Rancasari, dan Buahbatu memiliki kecocokan model yang sangat tinggi namun jumlah kasus stunting yang rendah, sedangkan Bandung Kulon dan Babakan Ciparay menunjukkan jumlah kasus tinggi dengan kecocokan model yang lebih rendah. Model GWR secara keseluruhan memiliki kemampuan prediktif yang sangat baik (R² global 0,9822), menandakan efektivitas pendekatan spasial dalam mendukung perumusan kebijakan intervensi stunting yang lebih terarah dan sesuai karakteristik wilayah.

9 menit baca

222 dilihat

2 Data

1 Proyek

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Kesehatan

11 Jun 2025

Muhammad Reza Zulkarnain

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Publikasi ini menyajikan analisis spasial keterjangkauan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Bukittinggi menggunakan platform Geo Mapid. Dengan pendekatan buffer dan isochrone, kajian ini mengidentifikasi wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal dan memberikan rekomendasi berbasis data untuk pemerataan layanan kesehatan.

18 menit baca

177 dilihat

1 Data

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot