Keterjangkauan Pariwisata Kota Semarang Berbasis Pemetaan Geospasial

22 Desember 2024

By: Rizka Amelinda Septiani

Open Project

Pariwisata Kota Semarang

Kota Semarang

Cagar Budaya

Pendahuluan

Kota Semarang, sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah, memiliki berbagai potensi pariwisata yang meliputi objek wisata sejarah, budaya, alam, dan kuliner. Dengan berkembangnya sektor pariwisata, kebutuhan akan pengelolaan yang terstruktur dan efisien semakin meningkat. Salah satu pendekatan yang efektif adalah penggunaan teknologi geospasial untuk menganalisis distribusi fasilitas pendukung pariwisata, seperti hotel, tempat makan, shelter, jaringan jalan, dan tempat wisata. Pendekatan ini tidak hanya memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data, tetapi juga membantu dalam perencanaan strategis untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Project ini bertujuan untuk menganalisis persebaran fasilitas pariwisata di Kota Semarang menggunakan teknologi pemetaan geospasial.

Tujuan

Tujuan dari project ini, diantaranya:

  1. 1.
    Mengidentifikasi keterjangkauan fasilitas pariwisata di Kota Semarang berdasarkan analisis geospasial.
  1. 2.
    Mengoptimalkan pengelolaan fasilitas pendukung pariwisata melalui pemetaan spasial yang terstruktur.
  1. 3.
    Memberikan rekomendasi strategis untuk pengembangan infrastruktur pariwisata yang lebih merata dan berkelanjutan.

Data

Dalam project ini, data spasial terkait fasilitas pariwisata Kota Semarang dikumpulkan dan dianalisis menggunakan GeoMAPID. Tahapan yang dilakukan meliputi:

  1. 1.
    Pengumpulan Data: Data hotel, tempat makan, jalan, dan objek wisata diperoleh dari dinas pariwisata setempat serta sumber data terbuka. Data tersebut dikonversi ke dalam format Shapefile (SHP) untuk keperluan analisis.
  1. 2.
    Pengolahan Data: Mengolah data tempat wisata Kota Semarang untuk mengetahui keterjangkauannya menggunakan mobil.
  1. 3.
    Analisis Spasial: Analisis dilakukan untuk melihat hubungan antar-fasilitas, seperti kedekatan antara hotel dan tempat wisata.
  1. 4.
    Visualisasi Data: Visualisasi data disimpan dalam bentuk project pada GeoMAPID.

Analisis dan Pembahasan

1. Keterjangkauan Tempat Wisata Kota Semarang Menggunakan Mobil Dalam Kondisi Ramai

Mobil Kondisi Ramai

Gambar 1

Gambar 2

Pada keterjangkauan tempat wisata Kota Semarang menggunakan mobil dalam kondisi ramai, didapatkan bahwa pada waktu tempuh 5 menit mobil dapat menjangkau setidaknya 4 tempat wisata, waktu tempuh 10 menit mobil dapat menjangkau setidaknya 17 tempat wisata, waktu tempuh 15 menit mobil dapat menjangkau setidaknya 19 tempat wisata dan waktu tempuh 20 menit mobil dapat menjangkau setidaknya 21 tempat wisata.

2. Jarak Antara Hotel Dengan Tempat Kuliner Kota Semarang

Gambar 4

Berdasarkan 35 tempat makan terkenal yang ada di Kota Semarang, tempat makan dengan letak terjauh dengan salah satu hotel yaitu Narra Hotel berada pada Sate & Gule Kambing 29 - Teuku Umar dengan jarak 8.35 km dan letak terdekat berada pada Nasi Goreng Babat Pak Sumarsono dengan jarak 2.08 km.

Kesimpulan

Kesimpulan dari project ini adalah :

1. Pada keterjangkauan tempat wisata Kota Semarang menggunakan mobil dalam kondisi ramai, didapatkan bahwa pada waktu tempuh 5 menit mobil dapat menjangkau setidaknya 4 tempat wisata, waktu tempuh 10 menit mobil dapat menjangkau setidaknya 17 tempat wisata, waktu tempuh 15 menit mobil dapat menjangkau setidaknya 19 tempat wisata dan waktu tempuh 20 menit mobil dapat menjangkau setidaknya 21 tempat wisata.

2. Berdasarkan 35 tempat makan terkenal yang ada di Kota Semarang, tempat makan dengan letak terjauh dengan salah satu hotel yaitu Narra Hotel berada pada Sate & Gule Kambing 29 - Teuku Umar dengan jarak 8.35 km dan letak terdekat berada pada Nasi Goreng Babat Pak Sumarsono dengan jarak 2.08 km.

Saran

Saran dari project ini adalah :

1. Perlu adanya peningkatan fasilitas di area pinggiran untuk mendorong pemerataan pariwisata.

2. Pengembangan jaringan transportasi yang lebih terintegrasi antara wilayah pusat dan pinggiran oleh pemerintah Kota Semarang.

Daftar Pustaka

Budisusanto, Yanto. (2015). Aplikasi Google Maps Api dalam Pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Pariwisata Berbasis Web (Studi Kasus: Kabupaten Sidoarjo). Jurnal GEOID. Vol. 10 (2),

129-136.

Efriyani, Qristin. (2021). Pengembangan Wisata Kota Semarang. Jurnal Jurnal Pariwisata Dan Budaya. Vol. 12 Nomor 1.

Data Publikasi

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Kesehatan

11 Jun 2025

Muhammad Reza Zulkarnain

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Publikasi ini menyajikan analisis spasial keterjangkauan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Bukittinggi menggunakan platform Geo Mapid. Dengan pendekatan buffer dan isochrone, kajian ini mengidentifikasi wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal dan memberikan rekomendasi berbasis data untuk pemerataan layanan kesehatan.

18 menit baca

113 dilihat

1 Data

1 Proyek

Final Project : Analisis Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan tingkat pertama di Kota Serang

Kesehatan

12 Jun 2025

Kireyna Fayza Azzahra

Final Project : Analisis Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan tingkat pertama di Kota Serang

Keterjangkauan fasilitas kesehatan merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan nilai kesejahteraan suatu daerah.

12 menit baca

115 dilihat

1 Proyek

TRAVELIN: Integrasi Pariwisata dan Kebencanaan Berbasis Spasial di Kabupaten Semarang

Pariwisata

11 Jun 2025

Joko Prasetyo

TRAVELIN: Integrasi Pariwisata dan Kebencanaan Berbasis Spasial di Kabupaten Semarang

Kabupaten Semarang memiliki potensi pariwisata besar namun juga rawan bencana seperti banjir dan tanah longsor, terutama di kawasan KPPK 2. Penelitian "TRAVELIN" bertujuan mengintegrasikan data pariwisata berbasis 4A dengan data spasial kebencanaan untuk mendukung pengelolaan wisata yang aman dan berkelanjutan. Analisis spasial menggunakan GIS digunakan untuk memetakan objek wisata dan area rawan bencana sebagai dasar perencanaan mitigasi dan pengambilan keputusan.

27 menit baca

1606 dilihat

1 Proyek

Implementasi Metode Pemetaan Partisipatif dalam Penetapan Batas Administrasi Desa Banjarsari Kecamatan Pangalengan pada Program P2M Sains Informasi Geografi 2024/2025

Sosial

13 Mei 2025

HIMA SAIG UPI

Implementasi Metode Pemetaan Partisipatif dalam Penetapan Batas Administrasi Desa Banjarsari Kecamatan Pangalengan pada Program P2M Sains Informasi Geografi 2024/2025

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) Sains Informasi Geografi 2024/2025 yang dilaksanakan di Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, bertujuan untuk menerapkan metode pemetaan partisipatif dalam penetapan batas administrasi desa. Melalui keterlibatan aktif warga dan perangkat desa, kegiatan ini meliputi diskusi kelompok, survei lapangan, serta validasi berbasis citra satelit, sehingga menghasilkan peta batas administrasi yang akurat dan sesuai kondisi faktual. Selain meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemetaan dan pengelolaan wilayah, kegiatan ini juga mendukung implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pemberdayaan masyarakat setempat.

11 menit baca

242 dilihat

1 Data

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot