Data Socioeconomic Status (SES) di MAPID menyajikan gambaran menyeluruh tentang kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia hingga ke tingkat desa. SES bukan hanya sekadar indikator ekonomi, melainkan kombinasi faktor-faktor penting seperti pendidikan, pekerjaan, PDRB, hingga akses infrastruktur dasar. Dengan pendekatan spasial, data ini dapat divisualisasikan dalam bentuk peta interaktif, sehingga pola ketimpangan dan potensi wilayah dapat teridentifikasi dengan lebih mudah. Hal ini menjadikan data SES sebagai dasar yang relevan bagi perumusan kebijakan, perencanaan bisnis, maupun intervensi pembangunan yang tepat sasaran.
Parameter utama yang digunakan dalam SES MAPID meliputi tingkat pendidikan, status pekerjaan, PDRB, dan akses kelistrikan, yang kemudian diberi bobot sesuai pengaruhnya terhadap kesejahteraan sosial ekonomi. Bobot dari tiap parameter dihitung untuk menghasilkan skor akhir, yang kemudian diklasifikasikan menjadi lima tingkat kesejahteraan: bawah, menengah ke bawah, menengah, menengah ke atas, dan atas.
Dengan adanya klasifikasi ini, data SES MAPID tidak hanya memberikan angka statistik, tetapi juga kerangka analisis yang mudah dipahami. Baik untuk pemerintah, sektor swasta, maupun organisasi sosial, data ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi wilayah rentan, mengukur tingkat kesejahteraan, dan merancang strategi berbasis lokasi untuk pemerataan pembangunan.