[GEODATA] Banjir

05/05/2023 • MAPID

[GEODATA] Wilayah Bahaya/Terancam Banjir di Indonesia


Banjir Indonesia
Banjir Indonesia

Banjir merupakan suatu keadaan di mana suatu daerah tergenang oleh air dalam jumlah yang besar yang meluap dan tumpah melalui bibir sungai. Banjir dapat diprediksi berdasarkan curah hujan dan aliran lain, namun banjir bisa pula datang tiba-tiba akibat angin badai atau kebocoran suatu tanggul. Risiko terjadinya bencana alam banjir di Indonesia adalah besar. Banjir dapat disebabkan oleh kondisi alam statis seperti topografis, geografis, dan geometri alur sungai yang dapat mengakibatkan kerugian fisik dan jiwa.

A flood is a condition where an area is inundated with a large amount of water that overflows and spills through the river's banks. Floods can be predicted based on rainfall and other flow, but they can also occur suddenly due to storm winds or levee leaks. The risk of floods as natural disasters in Indonesia is high. Floods can be caused by static natural conditions such as topographic, geographic, and river channel geometry, resulting in physical and human losses.

Setiap wilayah yang bahkan bukan daerah langganan banjir tetap memiliki kemungkinan mengalami bencana alam banjir. Banyak hal yang bisa jadi penyebab dari banjir baik akibat faktor alam maupun ulah manusia, beberapa di antaranya yaitu:

A. Curah hujan yang tinggi

B. Permukaan tanah yang lebih rendah dibandingkan ketinggian air laut

C. Sedikitnya resapan air dari suatu area cekungan yang dikelillingi perbukitan

D. Pendirian hunian atau bangunan di sekitar bantaran sungai

E. Banyaknya sampah berserakan yang menghambat aliran sungai

F. Tutupan lahan di daerah hulu sungai yang kurang

G. Alih fungsi lahan yang menurunkan kawasan resapan air

H. Erosi yang meningkat akibat penggundulan hutan dan pendangkalan sungai

Every area, even those that are not flood-prone, still has the possibility of experiencing flood disasters. Many things can be the cause of floods, whether due to natural factors or human behavior, some of which are:

A. High rainfall intensity

B. The land surface is lower than the sea level

C. Insufficient water infiltration from a basin area surrounded by hills

D. Construction of housing or buildings around riverbanks

E. A lot of scattered garbage obstructs the river's flow

F. Land cover in the upstream area of the river is insufficient

G. Land-use changes that decrease the water absorption area

H. Increased erosion due to deforestation and river silting

Banjir merupakan jenis bencana alam yang sifatnya lokal—hanya area tertentu saja yang terlanda pada satu waktu yang sama. Meskipun begitu, banjir juga dapat meluas dan melumpuhkan kehidupan perkotaan. Menurut BNPB (2018), lima provinsi di Indonesia dengan jumlah paparan risiko fisik, kerugian ekonomi, lingkungan, dan dampak sosial tertinggi yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.

Floods are a type of localized natural disaster—only certain areas are affected at the same time. Nevertheless, floods can also expand and cripple urban life. According to the National Disaster Mitigation Agency (BNPB) in 2018, the five provinces in Indonesia with the highest physical risk exposure, economic losses, environmental impact, and social impact are East Java, West Java, Riau, North Sumatra, and Central Java.

JENIS-JENIS BANJIR

1. Banjir Bandang

Banjir yang mengangkut air, lumpur, bebatuan, dan apapun yang ada di sekitar yang searah dengan alirannya. Banjir jenis ini paling berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan yang parah dengan ikut menghanyutkan benda-benda besar. Kendati begitu, banjir ini cenderung terjadi dalam waktu yang relatif singkat dan cepat untuk surut kembali. Umumnya terjadi akibat hutan gundul dan terjadi di daerah pegunungan.

1. Flash Floods

A flood carries water, mud, rocks, and anything around it in the same direction as the current. This type of flood is the most dangerous because it can cause severe damage by carrying away large objects. However, this flood tends to occur in a relatively short time and quickly recedes. It generally occurs due to deforestation and occurs in mountainous areas.

2. Banjir Air

Jenis banjir yang sering terjadi akibat hujan deras dalam rentang waktu yang lama. Banjir ini membawa luapan air sungai, danau, selokan, atau tempat penampungan lainnya. Sirkulasi air yang beredar menjadi berlebih dan membuat daratan di sekitarnya tergenang air.

2. River Floods

A type of flood that often occurs due to heavy rain over a long time. This flood carries overflowing water from rivers, lakes, canals, or other reservoirs. The circulation of water becomes excessive and makes the surrounding land flooded with water.

3. Banjir Lumpur

Banjir yang mengeluarkan lumpur dari dalam perut bumi yang mengandung gas berbahaya. Banjir ini menggenangi daratan dengan material lumpurnya. Material lumpur yang keluar dari dalam perut bumi berbeda dengan material lumpur yang ada di permukaan pada umumnya.

3. Mud Floods

Floods release mud from the bowels of the earth containing dangerous gas. This flood inundates the land with its mud material. The mud material that comes out of the earth's interior is different from the mud material on the surface in general.

4. Banjir Rob

Biasanya terjadi di kawasan permukiman yang ada di wilayah pesisir pantai. Rob atau air laut pasang yang meluap dan menggenangi wilayah daratan sekitarnya. Akibatnya, aliran air dari sungai yang menuju ke laut tertahan. Efek lanjutnya dapat mengakibatkan jebolnya tanggul yang dekat dengan sungai.

4. Tidal Floods

Usually, occurs in residential areas located in coastal areas. Tides or rising seawater overflow and inundate the surrounding land area. As a result, the flow of water from the river that leads to the sea is blocked. The continuing effect can cause the nearby levee to break.

5. Banjir Cileunang

Debit air yang melimpah dan tidak dapat dibendung yang disebabkan hujan deras. Tipe banjir ini punya kemiripan dengan banjir air.

5. Cileunang Floods

An abundant water flow that can not be dammed due to heavy rainfall. This type of flood is similar to river floods.

6. Banjir Lahar

Lahar gunung berapi aktif yang mengalami erupsi akan mengeluarkan lahar dingin yang menyebab ke area sekitar. Lahar ini ikut mengalir dengan air sungai yang mengakibatkan pendangkalan dan meluap sehingga merendam daratan.

6. Lahar Floods

Active volcanic eruptions will release cold lahars that affect the surrounding area. These lahars flow along with river water, causing siltation and overflow, thus submerging the land.

DAMPAK

Dampak-dampak yang bisa terjadi akibat adanya banjir yakni:

a. Masalah Kesehatan

Banyak penyakit yang wabah permulaannya akibat air terutama apabila air tersebut air kotor. Gangguan kesehatan seperti diare, infeksi saluran pernapasan, muntaber, kolera, disentri, DBD (Demam Berdarah Dengue), dan lainnya dapat menyebar dan menyerang siapa saja khususnya anak-anak dan lansia.

b. Kerugian Ekonomi

Banjir yang menyerang permukiman warga dapat merusak barang-barang berharga yang ada di dalam rumah yang menimbulkan kerugian ekonomi bagi warga terdampak. Bagi warga yang memiliki tanaman panen, banjir bisa menyebabkan kegagalan dan matinya beberapa tanaman panen. Di area-area yang termasuk kawasan strategis, banjir bahkan dapat memperlambat pergerakan roda ekonomi karena rusaknya sarana dan prasarana setempat.

c. Sulitnya Air Bersih

Datangnya banjir menjadikan akses ke air bersih langka. Padahal air merupakan kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan untuk dipenuhi setiap kali suatu bencana alam terjadi.

d. Aktivitas Warga Terhambat

Bangunan-bangunan yang terendam tidak memungkinkan warga melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti biasa. Stok makanan dan logistik lainnya menjadi terbatas akibat sulitnya akses ke area banjir. Banyak tempat kerja dan sekolah diliburkan sehingga menunda aktivitas ekonomi. Masyarakat setempat yang terdampak akan lebih berfokus pada hal-hal yang bisa dilakukan selama banjir terjadi dan pemulihan setelah bencananya.

e. Muncul Korban Jiwa

Beberapa banjir ada yang terjadi begitu saja sehingga masyarakat mungkin menjadi kurang wawas diri dalam mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Kemungkinan untuk terseret arus atau tersengat listrik akibat arus pendek yang terjadi saat kejadian banjir besar untuk mendatangkan korban jiwa.

f. Pencemaran Lingkungan

Air banjir yang tidak dapat terserap ke dalam tanah akan mencemari daratan dan sekitarnya. Selain itu, banjir bisa menambah masalah baru yaitu erosi dan longsor.

IMPACTS

The impacts that can occur due to floods are:

a. Health problems

Many diseases initially break out due to water, especially if the water is dirty. Health problems such as diarrhea, respiratory infections, vomiting, cholera, dysentery, dengue fever, and others can spread and attack anyone, especially children and the elderly.

b. Economic Loss

Floods that hit residential areas can damage valuable items inside houses, causing economic losses for affected residents. For residents who have crops, floods can cause failure and death of some crops. In strategic areas, floods can even slow down the wheels of the economy due to damage to local facilities and infrastructure.

c. Difficulty of Clean Water

Floods make access to clean water scarce. Water, however, is a basic requirement that must be met whenever a natural disaster strikes.

d. Hindered Activities of Residents

Buildings that are submerged do not allow residents to carry out their daily activities as usual. Due to the difficulty of accessing flood areas, food supplies, and other logistics are restricted. Many workplaces and schools are closed, thus delaying economic activities. Local communities affected will be more focused on things that can be done during the flood and recovery after the disaster.

e. Emergence of Casualties

Some floods occur suddenly, so people may be less aware of preparing themselves to face them. The possibility of being swept away or electrocuted due to a short circuit that occurs during a major flood event can cause casualties.

f. Environmental Pollution

Floodwater that cannot be absorbed into the ground will pollute the land and surrounding areas. In addition, floods can add new problems such as erosion and landslides.

ANTISIPASI DAN PENCEGAHAN BANJIR

Dalam rangka mengantisipasi adanya bencana banjir, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan pada fase pencegahan banjir seperti yang dipaparkan pada narasi berikut.

> Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Sistem drainase yang baik akan mendukung pembangunan yang berbasis lingkungan sehingga di saat bersamaan pembangunan tetap berjalan secara terus menerus dan banjir dapat dicegah. Manajemen ini akan diatur mulai di area hulu sampai hilir sungai dengan sistem konservasi air sungai yang ada di tempat tersebut.

> Menerapkan Pola Hidup Bersih

Dimulai dengan pengelolaan sampah dengan benar. Budaya membuang sampah pada tempatnya, tidak di sungai maupun saluran pembuangan air lainnya. Ketika hal ini benar-benar diaplikasikan, maka kesadaran masyarakat akan banjir akan meningkat. Masyarakat juga bisa membersihkan saluran air dengan gotong royong secara berkala agar tidak ada penyumbatan saluran air.

> Konsep One River One Management

Konsep yang diusung untuk pengelolaan keseimbangan air untuk kawasan sungai. Semua sungai yang ada dikelola ke dalam satu manajemen yang sama tidak berdasarkan batas otonomi daerah setempat.

> Membuat Daerah Resapan

Daerah resapan air merupakan bagian yang penting dalam upaya pencegahan banjir. Banyak bentuk yang bisa dipakai dalam penerapannya seperti taman kota, Ruang Terbuka Hijau (RTH), sumur, biopori, dan lainnya. Daerah resapan berfungsi sebagai penampungan air yang menjadi cadangan ketika musim kemarau datang untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, mikroba-mikroba yang ada di dalam tanah akan ikut membantu proses penyerapan air yang menggenang di atasnya secara alami.

> Pelarangan Pembangunan Pinggir Sungai

Proses resapan air tidak bisa berjalan maksimal jika ada bangunan atau permukiman yang berada di bantaran sungai. Hal ini dapat merusak tatanan lingkungan dan struktur tanah yang ada di dekat sungai pula.

> Program Tebang Pilih & Reboisasi

Pelaksanaan program tebang pilih akan memberikan waktu untuk regenerasi hutan. Menebang pohon yang sekiranya dirasa sudah cukup umur untuk dimanfaatkan dan menanam kembali bibit pohon yang baru sehingga mencegah terjadinya penggundulan hutan.

FLOOD ANTICIPATION AND PREVENTION

The following narrative explains some actions that can be conducted in the phase of flood prevention to foresee the occurrence of floods.

Environmentally Friendly Development

> Good drainage systems will support environmentally based development so that development can continue to run continuously while floods can be prevented. This management will be controlled by a system of river water conservation from upstream to downstream.

> Applying Clean Living Habits

Starting with proper waste management. The culture of disposing of garbage in its place, not in rivers or other waterways. When this is truly applied, then the community's awareness of floods will increase. The community can also clean waterways together regularly to prevent blockages.

> One River One Management Concept

The idea is put into practice to balance water management for river areas. All existing rivers are managed under the same management, not based on the boundaries of local autonomy.

> Making Water Infiltration Areas

Water infiltration areas are an important part of flood prevention efforts. Many forms can be used in its application, such as city parks, Green Open Spaces (RTH), wells, bio pores, and others. Infiltration areas function as water reservoirs that become reserves when the dry season comes for daily needs. In addition, the microbes in the soil will also help the process of absorbing water that is puddling on it naturally.

> Prohibition of Riverbank Development

If there are structures or habitations along the riverbanks, the process of water infiltration can't proceed as efficiently. This can damage environmental order and soil structure near the riverbanks as well.

> Selective Cutting and Reforestation Program

The implementation of a selective cutting program will provide time for forest regeneration. Cutting down trees that are deemed old enough to be utilized and planting new tree seedlings will prevent deforestation.

GEO MAPID memiliki data potensi bahaya banjir yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Dengan menggunakan data tersebut, para pengguna platform dapat memahami risiko dan dampak dari ancaman banjir dalam membuat keputusan berbasis lokasi. Misalnya, bagi seorang pengusaha yang ingin membuka usaha, atau seorang individu yang ingin mencari tempat tinggal, mereka dapat mempertimbangkan lokasi yang aman dari ancaman banjir.

GEO MAPID has flood hazard potential data covering the entire region of Indonesia. By utilizing this data, platform users can understand the risks and impacts of flood threats in making location-based decisions. For example, a business owner who wants to open a business or an individual looking for a place to live can consider a safe location from flood threats.

[GEODATA] Banjir

Selain itu, pengguna juga dapat menggabungkan data potensi bahaya banjir dengan fitur location profiling yang tersedia di GEO MAPID seperti SINI. Fitur SINI memungkinkan mereka untuk mengetahui demografi penduduk, seperti jumlah dan kepadatan penduduk, profesi, tingkat pendapatan, pendidikan, penggunaan lahan, dan harga tanah. SINI juga menyediakan Point of Interest (POI) dari fasilitas-fasilitas umum mulai dari sekolah, mall, kantor pemerintahan hingga lokasi evakuasi bencana. Hal ini berguna bagi para pengguna dalam mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan lokasi, seperti tingkat kenyamanan dan fasilitas yang tersedia, sehingga bisa berkontribusi dalam ketepatan keputusan yang dibuat oleh pengguna GEO MAPID.

In addition, users can also combine the flood hazard potential data with location profiling features available on GEO MAPID, such as SINI. The SINI feature allows them to know the population demographics, such as the number and density of the population, professions, income levels, education, land use, and land prices. SINI also provides Points of Interest (POI) of public facilities ranging from schools, malls, and government offices to disaster evacuation locations. It will be useful for users to consider other factors that influence location selection, such as the level of comfort and available facilities, thus contributing to the accuracy of the decisions made by GEO MAPID users.

[GEODATA] Banjir

Referensi/Reference:

  • BPBD Kabupaten Pamekasan. Tanpa Tahun. Penanggulangan Bencana. https://bpbd.pamekasankab.go.id/penanggulangan/ (diakses 10 April 2023)
  • BPBD Kabupaten Tulang Bawang. 2021. PENGETAHUAN BENCANA BANJIR. http://bpbd.tulangbawangkab.go.id/news/read/3417/pengetahuan-bencana-banjir (diakses 6 April 2023)
  • BPBD Provinsi Bangka Belitung. 2018. Selayang Pandang Banjir. https://bpbd.babelprov.go.id/selayang-pandang-banjir/ (diakses 10 April 2023)
  • Dinas PUSDATARU Provinsi Jawa Tengah. Tanpa Tahun. BANJIR. https://pusdataru.jatengprov.go.id/ppid/dokumen/bencana/Apa-itu-banjir-dan-cara-menghadapi-bencana-banjir.pdf (diakses 5 April 2023)
  • Finaka, A. W. 2018. Risiko Besar Bencana Banjir di Indonesia. https://indonesiabaik.id/infografis/infografis-risiko-besar-bencana-banjir-di-indonesia (diakses 6 April 2023)
  • Aeni, S. N. 2021. Ulasan Tentang Banjir dari Pengertian Sampai Cara Mencegahnya. https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/6177f8b613687/ulasan-tentang-banjir-dari-pengertian-sampai-cara-mencegahnya (diakses 10 April 2023)
  • Kristina. 2021. Apa Penyebab Banjir? Ini Jenis dan Cara Pencegahannya. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5802735/apa-penyebab-banjir-ini-jenis-dan-cara-pencegahannya (diakses 10 April 2023)
  • Prudential. Tanpa Tahun. 5 Dampak Banjir Bagi Masyarakat yang Perlu Diketahui https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/5-dampak-banjir-bagi-masyarakat-yang-perlu-diketahui/ (diakses 6 April 2023)

Data Publications