Analisis Curah Hujan di Kota Banda Aceh

10 Desember 2021

By: Arridha

Open Data

Kecepatan Angin

Open Data

data adm banda aceh

Analisis Curah Hujan di Kota Banda Aceh

I. Pendahuluan

Letak Geografis Kota Banda Aceh terletak antara 05° 16’ 15”- 05° 36’ 16” Lintang Utara dan 95° 16’15” - 95° 22’35” Bujur Timur. Secara admInistratif Kota Banda Aceh memiliki batasan wilayah yang meliputi, sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar, sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia, sebelah timur dengan Kabupaten Aceh Besar.

Kota Banda Aceh merupakan dataran rawan banjir dari luapan Sungai Krueng Aceh dan 70% wilayahnya berada pada ketinggian kurang dari 10 meter dari permukaan laut. Ke arah hulu dataran ini menyempit dan bergelombang dengan ketinggian hingga 50 m di atas permukaan laut. Dataran ini diapit oleh perbukitan terjal di sebelah Barat dan Timur dengan ketinggian lebih dari 500 m, sehingga mirip kerucut dengan mulut menghadap ke laut

Hujan adalah jatuhnya hydrometeor yang berupa partikel-partikel air dengan diameter 0.5 mm atau lebih yang jatuh ke tanah sebelum partikel-partikel air tersebut meresap ke tanah atau mengalami penguapan. Tidak semua partikel air tersebut jatuh sampai ke tanah, karena sebagian akan mengalami penguapan jika melewati udara kering hujan seperti ini biasanya disebut dengan virga. Sedangkan curah hujan adalah merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Satuan curah hujan adalah milimeter (mm) atau inci (1 inci = 25,4 mm) yang menunjukkan tinggi air hujan yang menutupi permukaan dalam milimeter dengan asumsi air tersebut tidak meresap ke tanah dan tidak menguap ke atmosfer. Curah hujan satu mm artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.

Curah hujan bulanan di tiap-tiap wilayah Indonesia sangat bervariasi menurut ruang dan waktu, hal ini berkaitan dengan kondisi lokal masing-masing wilayah (Wirjohamidjojo, 1984). Pengaruh lokal di suatu wilayah dapat bertindak sebagai penyebab utama terjadinya cuaca yang dapat merubah pola skala luas dari iklim khususnya pada wilayah pulau atau kepulauan.

II. Tujuan

Adapun tujuannya adalah:

  • Mengetahui tipe pola curah hujan di Kota Banda Aceh
  • Mengetahui puncak musim hujan dan kemarau di Kota Banda Aceh.
  • Mengetahui suhu dan kelembaban relatif selama sebulan di Kota Banda Aceh (Agustus 2020).
  • Mengetahui arah dan kecepatan angin Selama sebulan di Kota Banda Aceh (Agustus 2020).

III. Metode penelitian

Data yang digunakan pada penelitian kali ini adalah data curah hujan, data tekanan dan data kecepatan angin yang diperoleh dari Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda Kota Banda Aceh, yang secara geografis terletak 05°16' 15" - 05° 36' 16" Lintang Utara dan 95° 16' 15" - 95° 22' 35" Bujur Timur dengan tinggi rata-rata 0,80 meter di atas permukaan laut.

Adapun penelitiannya dimulai dengan mengumpulkan data curah hujan di Kota Banda Aceh BMKG Banda Aceh selama tahun 2002-2012. Kemudian data curah hujan bulanan selama 11 tahun diolah dalam bentuk rata-rata jumlah curah hujan hingga menghasilkan grafik. Data tekanan dan kelembaban relatif selama sebulan pada Agustus 2020 di olah menggunakan excel hingga menghasilkan grafik, dan untuk data kecepatan angin selama sebulan pada Agustus 2020 diolah menggunakan WRPLOT.

IV. Hasil Pembahasan

  • Data curah hujan selama tahun 2002-2012 (11 tahun)

Analisis Curah Hujan di Kota Banda Aceh

Dari gambar 4.1 terlihat bahwa pola curah hujan di Banda Aceh memiliki pola monsunal, dimana pada grafik tersebut mengalami pola hampir sama untuk setiap tahunnya. Curah hujan maksimum terjadi padabulan November-Desember-Januari, kemudian menurun pada bulan Februari dan naik kembali pada bulan Maret ketika matahari berada di ekuinoks (kedudukan matahari tepat diatas ekuator) sesuai gerak semu matahari, Sedangkan curah hujan minimum terjadi pada bulan Juni-Juli-Agustus. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa jumlah curah hujan bulanan tidak selalu sama, hal ini disebabkan curah hujan banyak dipengaruhi oleh faktor cuaca yang lain.

Bila dilihat dari bentuk grafik curah hujan rata–rata Banda Aceh pola curah hujannya tidak sempurna berbentuk huruf U atau V. Selain itu maksimum curah hujan rata–rata bulanannya tidak terjadi pada saat monsun Barat saja tetapi juga terjadi pada saat matahari berada diatas ekuator khususnya bulan Maret. Dengan demikian pola curah hujan di Banda Aceh bertipe monsun dengan sedikit di pengaruh ekuatorial.

  • Data tekanan dan kelebaban relatif selama sebulan (Agustus 2020)
Analisis Curah Hujan di Kota Banda Aceh

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, suhu udara rata-rata pada bulan Agustus 2020 adalah 27.7 °C. Suhu rata-rata terendah terjadi pada tanggal 22 Agustus 2020 dengan suhu 26.3 °C dan suhu rata-rata tertinggi terjadi pada tanggal 4 Agustus 2020 dengan suhu 30.3 °C. Untuk kelembaban relatif rata-rata bulan Agustus 2020 76.3%. Kelembaban relatif rata-rata terendah terjadi pada tangal 4 Agustus 2020 dengan nilai 54% dan kelembaban relatif rata-rata tertinggi terjadi pada tanggal 22 Agustus 2020 dengan nilai 89%.

  • Data kecepatan angin selama sebulan (Agustus 2020)

Analisis Curah Hujan di Kota Banda Aceh

Windrose adalah sebuah metode penggambaran informasi mengenai kecepatan dan arah angin pada suatu lokasi tertentu. Dimana pada penelitian kali ini bertempat di Kota Banda Aceh. Dari gambar 4.3 di atas dapat diketahui bahwa pada bulan Agustus 2020 arah dominan angin bertiup ke arah selatan tenggara. Dimana kecepatan angin maksimum mencapai 35 knot yang terjadi pada jam 11 tanggal 1 Agustus 2020. Jika dilihat dari gambar windrose, kecepatan angin terbanyak yang terjadi pada bulan Agustus 2020 berada di rentang kecepatan 3.60 - 5.70 knot, dan kecepatan angin paling sedikit berada pada rentang >= 11.10 knot.

V. Kesimpulan

  • Pola curah hujan di Kota Banda Aceh bertipe monsunal, ditandai dengan distribusi curah hujan bulanan berbentuk U atau V.
  • Puncak curah hujan maksimum terjadi pada bulan November-Desember-Januari, sedangkan puncak curah hujan minimum terjadi pada bulan Juni-Juli-Agustus.
  • Suhu udara rata-rata terendah terjadi pada tanggal 22 Agustus 2020 dengan suhu 26.3 °C dan suhu rata-rata tertinggi terjadi pada tanggal 4 Agustus 2020 dengan suhu 30.3 °C.
  • Kelembaban relatif rata-rata terendah terjadi pada tanggal 4 Agustus 2020 dengan nilai 54% dan kelembaban relatif rata-rata tertinggi terjadi pada tanggal 22 Agustus 2020 dengan nilai 89%.
  • Agustus 2020 arah dominan angin bertiup ke arah selatan tenggara. Dimana kecepatan angin maksimum mencapai 35 knot yang terjadi pada jam 11 tanggal 1 Agustus 2020.

Daftar Pusataka

https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_390a7bfcc5_BAB%20IV4.%20BAB%20IV-DOK.pdf

Data Publikasi

KLASIFIKASI BIJIH BESI MENGGUNAKAN CITRA HIPERSPEKTRAL DI DAERAH SEKITAR KABUPATEN SLEMAN

Energi

01 Sep 2025

HIMA SAIG UPI

KLASIFIKASI BIJIH BESI MENGGUNAKAN CITRA HIPERSPEKTRAL DI DAERAH SEKITAR KABUPATEN SLEMAN

Pemanfaatan citra hiperspektral PRISMA digabungkan dengan metode Spectral Angle Mapper (SAM) memungkinkan klasifikasi dan pemetaan bijih besi secara detail di wilayah sekitar Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknologi ini mampu menangkap informasi spektral yang sangat spesifik dari material di permukaan bumi, terutama oksida besi seperti hematit dan magnetit yang dominan dalam bijih besi. Dengan membandingkan sudut spektral antara piksel citra dan spektrum referensi, SAM mengidentifikasi kandungan mineral bijih besi dengan tingkat keakuratan yang diatur melalui nilai batas sudut radian. Nilai batas sudut yang lebih besar memungkinkan deteksi area yang lebih luas namun dengan kemungkinan klasifikasi kurang tepat, sementara threshold kecil menghasilkan klasifikasi yang lebih selektif dan akurat meski cakupan area terdeteksi lebih terbatas. Penelitian ini menemukan distribusi bijih besi yang signifikan di zona vulkanik Gunung Merapi, terutama di sepanjang aliran sungai yang membawa material vulkanik kaya besi. Penggunaan citra hiperspektral dan metode SAM ini memberikan solusi efektif dan efisien dalam eksplorasi mineral dibandingkan metode survei lapangan konvensional dengan biaya dan waktu yang lebih besar.

13 menit baca

106 dilihat

3 Data

1 Proyek

ANALISIS KESESUAIN LAHAN DALAM PEMERATAAN FASILITAS SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN METODE OVERLAY
STUDI KASUS KEBUPATEN CIANJUR

Perencanaan Kota

15 Agt 2025

Melati Utami

ANALISIS KESESUAIN LAHAN DALAM PEMERATAAN FASILITAS SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN METODE OVERLAY STUDI KASUS KEBUPATEN CIANJUR

Analisis spasial menggunakan GIS untuk menilai kesesuaian lahan dalam mendukung pemerataan lokasi sekolah dasar, guna meningkatkan akses pendidikan yang merata dan berkelanjutan.

23 menit baca

367 dilihat

1 Proyek

Analisis Efisiensi Rute Trans Metro Bandung (TMB)

Transportasi

15 Agt 2025

Merryndriani Gabrielia Mour Suardy

Analisis Efisiensi Rute Trans Metro Bandung (TMB)

Bandung kini menyandang predikat kota termacet ke-12 di dunia menurut TomTom Traffic Index (2024). Sejak 2009, Trans Metro Bandung hadir sebagai harapan baru untuk mengurangi kendaraan pribadi dan menghidupkan kembali kepercayaan masyarakat pada transportasi umum. Namun, kenyataannya jumlah penumpang terus menurun, sementara jumlah kendaraan hampir menyamai jumlah penduduk. Publikasi ini mengupas seberapa efisien TMB beroperasi di tiap koridor dan apa yang membuat sebagian wilayah masih tertinggal dalam akses layanan.

19 menit baca

267 dilihat

1 Proyek

Analisis Spasial Untuk Pemetaan Wilayah Potensial Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Kecamatan Di Kota Tasikmalaya Tahun 2024

Sosial

30 Agt 2025

Nuryabilla Utami

Analisis Spasial Untuk Pemetaan Wilayah Potensial Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Kecamatan Di Kota Tasikmalaya Tahun 2024

Pada era digitalisasi, Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi alat penting untuk menganalisis potensi penyerapan tenaga kerja.. Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 68,92%, namun terdapat 2.619 pencari kerja dan hanya 1.067 yang terserap, menunjukkan adanya mismatch kualifikasi dan ketimpangan distribusi kerja. Analisis spasial ini memetakan faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, aksesibilitas, lokasi industri, dan tingkat pendidikan untuk mendukung perencanaan wilayah, pengembangan kawasan industri/UMKM, serta kebijakan peningkatan kesempatan kerja di Kota Tasikmalaya.

27 menit baca

322 dilihat

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat