Eksplorasi Wisata di Sekitar Keraton Yogyakarta Hadiningrat

30 Juli 2025

By: Revo Samudera

Penuh Sejarah dan Memukau Dunia

Latar Belakang

Kota Yogyakarta merupakan Kota tujuan wisata terfavorit ke- 2 bagi wisatawan domestik (Traveloka, 2024). Di Kota ini terdapat beragam destinasi wisata yang kaya nilai sejarah. Kota Yogyakarta dikenal sebagai salah satu kota besar di Pulau Jawa Bagian tengah sekaligus kawasan yang memiliki banyak tempat yang kaya akan nilai sejarah perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Hal itulah yang banyak menarik, membuat rasa ingin tahu dan penasaran bagi wisatawan domestik maupun internasional untuk mengunjungi tempat tersebut

Ikon-ikon wisata sejarah dan budaya terlampau banyak di kota ini. Sebut saja, Museum Batik Keraton, Alun-Alun Kidul Yogyakarta, Gereja Sayidan, Museum Benteng Vredeburg, Monumen Serangan 1 Maret, Taman Budaya Yogyakarta, Gedung Agung Yogyakarta, Kantor Museum Sonobudoyo, Taman Budaya Yogyakarta hingga kawasan keramat dan bersejarah yaitu Keraton Yogyakarta Hadiningrat yang banyak didatangi wisatawan setiap tahunnya. Selain itu, Kota Yogyakarta juga menyediakan wisata kuliner yang menggugah selera. Sehingga dengan banyaknya tempat yang dapat dikunjungi, tidak heran jika Kota Yogyakarta menjadi salah satu tujuan favorit untuk warga Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, wisatawan seluruh Indonesia maupun mancanegara.

Selain warisan candi, kamu juga akan terpesona dengan betapa kuatnya masyarakat Yogyakarta memegang tradisi Jawa. Ini terlihat dari tradisi yang masih dijalani masyarakat dengan panutannya adalah keraton Yogyakarta, dengan para abdi dalemnya yang taat.

Namun, masih banyak masyarakat yang mengalami kebingungan saat ingin menjelajahi tempat wisata di Kota Yogyakarta. Hal ini disebabkan karena, masih minimnya informasi atau referensi yang memuat destinasi wisata yang lokasinya berdekatan dan dapat dijangkau dalam waktu yang singkat. Akibatnya, potensi wisata yang ada di Kota Yogyakarta masih belum dimanfaatkan secara maksimal.

Sehingga untuk menjawab kebutuhan tersebut, penulis membuat Peta Eksplorasi Wisata Kota Yogyakarta yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan referensi tempat wisata yang menarik dan juga mudah diakses, bahkan hanya dengan berjalan kaki. Peta ini diharapkan dapat memudahkan siapa saja yang ingin menikmati keragaman wisata Kota Yogyakarta tanpa harus menempuh perjalan jauh atau menghabiskan waktu yang lama di perjalanan.

Metode Penelitian

Destinasi wisata yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan destinasi terdekat yang dapat dijangkau oleh masyarakat dengan berjalan kaki. Proses analisis dilakukan dengan memanfaatkan platform GEOMAPID. Data yang digunakan dalam analisis ini yaitu titik lokasi destinasi, lokasi kuliner yang tersebar di sekitar tempat wisata, serta titik halte transportasi umum terdekat yang berada di sekitar tempat wisata. untuk menentukan keterjangkauan antar destinasi wisata, dilakukan pengukuran jarak antar titik lokasi dan kemudian dihitung estimasi jarak yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Estimasi ini mengacu pada rata-rata jarak yang dapat ditempuh pejalan kaki dalam kondisi normal.

Analisis dan Pembahasan

Penentuan Titik Destinasi Wisata

Pertama, destinasi utama yang penulis pilih yaitu Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Hal ini dikarenakan, tempat tersebut yang memiliki banyak nilai sejarah dari Kota Yogyakarta, sehingga Keraton Yogyakarta Hadiningrat menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk dijadikan sebagai destinasi utama yang harus dikunjungi. Kemudian, untuk menciptakan perjalanan wisata yang efektif dan efisien ditentukan 12 destinasi wisata di sekitar Keraton Yogyakarta Hadiningrat yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki yaitu :

destinasi wisata sekitar keraton

1. Museum Batik Keraton Yogyakarta

2. Alun-Alun Kidul Yogyakarta

3. Gereja Sayidan

4. Museum Benteng Vredeburg

5. Monumen Serangan 1 Maret 1949

6. Taman Budaya Yogyakarta

7. Gedung Agung Yogyakarta

8. Kantor Museum Sonobudoyo Unit II

9. Museum Senobudoyo Unit I

10. Monumen Patung Craki

11. Kampung Wisata Taman Sari

12. Gedhong Gapura Ageng Istana Taman Sari

  • Penentuan Jarak antar Lokasi Wisata

Dalam menentukan jarak antar lokasi wisata, peneliti menggunakan tool distance. Kemudian didapatkan data sebagai berikut :

jarak antar lokasi wisata

Di dapatkan data bahwa jarak antar tiap destinasi adalah , dan berdasarkan data dari SINI dikatakan bahwa rata-rata jarak yang dapat ditempuh oleh pejalan kaki dengan jarak kurang dari 1 km atau 1000 m termasuk kategori dekat dan umumnya dapat ditempuh dengan maksimal 30 menit.

Penentuan Halte Terdekat

Dalam menentukan halte terdekat, penulis menggunakan tools radius untuk mendapatkan data halte terdekat di sekitaran wisata yang akan dikunjungi, dan didapatkan halte-halte sebagai berikut :

titik-titik halte

1. TPB Katamso 1 Purawisata

2. Halte Katamso 2

3. TPB Mayor Suryotomo 1

4. Terminal Ngabean

5. Jogjatronik

6. Halte Trans Jogja Jl. KH Ahmad Dahlan

7. Halte Trans Jogja Taman Pintar

8. Halte Trans Jogja Jl. Panembahan Senopati

Kesimpulan

Melalui pemanfaatan platform GEOMAPID, Eksplorasi di Sekitar Keraton Yogyakarta Hadiningrat di Kota Yogyakarta dapat dilakukan dengan lebih terarah dan berbasis data spasial yang akurat. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa Kota Yogyakarta memiliki banyak pilihan tempat wisata, kuliner, dan akses transportasi yang sangat memungkinkan untuk dijangkau dengan hanya berjalan kaki. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara, khususnya bagi mereka yang ingin menikmati liburan singkat tanpa harus menempuh perjalanan jauh.

Peta Rencana Wisata yang disusun dari hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi masyarakat dalam memilih destinasi wisata yang dekat, efisien, dan mudah diakses. Dengan informasi yang lebih terstruktur mengenai lokasi wisata, halte terdekat, serta tempat makan di sekitarnya, masyarakat kini memiliki referensi yang lebih jelas dan dapat merencanakan kegiatan wisatanya dengan lebih baik.

Dengan adanya inisiatif seperti ini, potensi wisata di Kota Yogyakarta dapat dioptimalkan, sekaligus mendorong gaya hidup aktif dan ramah lingkungan melalui kegiatan berjalan kaki.

Data Publikasi

Rekomendasi Area Wisata Kuliner UMKM di Kota Wisata Cibubur dan Rute Praktis dengan LRT!

Makanan dan Minuman

31 Jul 2025

Adrien Arum

Rekomendasi Area Wisata Kuliner UMKM di Kota Wisata Cibubur dan Rute Praktis dengan LRT!

Menelusuri area zona emas kuliner di Kota Wisata Cibubur melalui pendekatan spasial. Artikel ini menyajikan analisis lokasi strategis UMKM kuliner rumahan dan rute praktis menuju kawasan dengan dukungan transportasi LRT.

9 menit baca

94 dilihat

3 Proyek

Evaluasi Spasial Pangkalan Gas LPG 3 kg: Analisis Ketersediaan, Jangkauan, dan Potensi Pengembangan di Kecamatan Minggir, Sleman

Rantai Pasokan

30 Jul 2025

Fabiola Larasati

Evaluasi Spasial Pangkalan Gas LPG 3 kg: Analisis Ketersediaan, Jangkauan, dan Potensi Pengembangan di Kecamatan Minggir, Sleman

Penelitian ini mengevaluasi jaringan pangkalan LPG 3 kg di Kecamatan Minggir, wilayah dengan jumlah pangkalan paling sedikit di Kabupaten Sleman. Melalui analisis spasial, dihitung rasio ketersediaan pangkalan per penduduk dan dipetakan jangkauan pelayanan efektifnya. Hasilnya mengidentifikasi "area kosong" (blank spot) yang belum terlayani sehingga dapat menjadi panduan strategis untuk pengembangan pangkalan baru demi distribusi energi yang lebih merata.

25 menit baca

83 dilihat

9 Data

1 Proyek

Analisis Potensi Pengembangan Kawasan Coffee Shop Baru di Kota Bandung

Makanan dan Minuman

30 Jul 2025

Praba Syura

Analisis Potensi Pengembangan Kawasan Coffee Shop Baru di Kota Bandung

Eksplorasi potensi pengembangan coffee shop baru di Kota Bandung dengan analisis spasial menggunakan GeoMAPID, mengintegrasikan data penduduk dan aktivitas malam hari.

17 menit baca

113 dilihat

1 Proyek

Analisis Keterjangkauan Sekolah Menggunakan Moda Transportasi Umum di Kota Makassar: Pendekatan Spasial terhadap Aksesibilitas Pendidikan

Transportasi

30 Jul 2025

Muhammad Dwi Apriansyah As

Analisis Keterjangkauan Sekolah Menggunakan Moda Transportasi Umum di Kota Makassar: Pendekatan Spasial terhadap Aksesibilitas Pendidikan

Kemacetan dan keterbatasan akses transportasi umum menjadi tantangan utama dalam mendukung aksesibilitas pendidikan di wilayah urban seperti Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterjangkauan fasilitas pendidikan menggunakan moda transportasi umum, khususnya Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mamminasata dan angkutan kota pete-pete, dengan pendekatan spasial menggunakan metode isokron 15 menit berjalan kaki. Data yang digunakan mencakup sebaran sekolah, halte, rute transportasi umum, dan data demografi yang diolah secara spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 704 sekolah di Kota Makassar, sebanyak 608 sekolah (86,36%) telah terjangkau oleh transportasi umum dalam waktu tempuh 15 menit berjalan kaki. Selain itu, sekitar 84,29% penduduk Kota Makassar berada dalam jangkauan layanan transportasi umum. Namun, masih terdapat 10 kelurahan dengan keterjangkauan di bawah 50%, serta sebaran sekolah yang belum terlayani terutama di wilayah timur dan timur laut kota. Penelitian ini memberikan rekomendasi lokasi prioritas untuk pengembangan transportasi umum guna mendukung pemerataan akses pendidikan dan mewujudkan konsep Kota 15 Menit yang inklusif dan berkelanjutan.

15 menit baca

66 dilihat

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot