OPTIMALISASI JALUR KUNJUNGAN WISATA DI KOTA BANDAR LAMPUNG MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALISIS JARINGAN

22 November 2025

By: Muhammad Rozadi

OPTIMALISASI JALUR KUNJUNGAN WISATA DI KOTA BANDAR LAMPUNG MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALISIS JARINGAN

tugu adipura

LATAR BELAKANG

Kota Bandar Lampung sebagai ibu kota Provinsi Lampung memiliki potensi pariwisata yang signifikan dengan beragam objek wisata yang tersebar di berbagai wilayah. Sebagai gerbang Pulau Sumatera, kota ini memiliki daya tarik wisata mulai dari wisata alam, wisata budaya, hingga wisata religi yang dapat menjadi penggerak perekonomian daerah. Namun, pengembangan sektor pariwisata tidak hanya bergantung pada ketersediaan objek wisata semata, melainkan juga memerlukan dukungan infrastruktur transportasi yang efisien untuk memudahkan aksesibilitas wisatawan.

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi dalam pengembangan pariwisata adalah kurangnya informasi mengenai rute perjalanan yang optimal untuk mengunjungi berbagai objek wisata. Wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, seringkali mengalami kesulitan dalam merencanakan perjalanan yang efisien dari segi waktu, jarak, dan biaya. Kondisi ini dapat mengurangi kepuasan wisatawan dan pada akhirnya berdampak pada penurunan kunjungan wisata ke daerah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisis yang komprehensif untuk menentukan rute transportasi wisata yang optimal di Kota Bandar Lampung.

Analisis rute optimal dalam konteks pariwisata bertujuan untuk menemukan jalur terbaik yang menghubungkan berbagai objek wisata dengan mempertimbangkan berbagai parameter seperti jarak tempuh, waktu perjalanan, kondisi jalan, dan aksesibilitas. Dengan menggunakan algoritma network analysis pada QGIS, dapat dihasilkan rekomendasi rute yang paling efisien untuk dikembangkan sebagai paket wisata atau sebagai panduan bagi wisatawan independen. Hal ini tidak hanya menguntungkan wisatawan, tetapi juga dapat membantu pemerintah daerah dan pelaku usaha pariwisata dalam menyusun strategi pengembangan destinasi wisata yang lebih terarah.

Penelitian ini menganalisis 10 objek wisata utama di Kota Bandar Lampung untuk menentukan rute transportasi wisata yang optimal menggunakan QGIS. Pemilihan kesepuluh objek wisata tersebut didasarkan pada popularitas, sebaran geografis, dan potensi pengembangan sebagai paket wisata terpadu. Dengan mengimplementasikan analisis jaringan berbasis SIG, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis dalam bentuk rekomendasi rute wisata yang efisien, serta memberikan kontribusi teoritis dalam pengembangan metodologi analisis rute berbasis SIG untuk sektor pariwisata.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung dalam menyusun kebijakan pengembangan infrastruktur transportasi wisata, membantu tour operator dalam merancang paket wisata yang lebih efisien, serta memberikan informasi yang bermanfaat bagi wisatawan dalam merencanakan perjalanan.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Lokasi penelitian berada di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, dengan fokus pada sebaran 10 objek wisata utama yang tersebar di wilayah administratif kota. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

  1. 1.
    Data spasial dan data batas administrasi Kota Bandar Lampung
  1. 2.
    Data jaringan jalan
  1. 3.
    Data lokasi 10 objek wisata
  1. 4.
    Data lokasi hotel sebagai titik awal.

Analisis rute optimal dilakukan menggunakan metode Network Analysis dengan teknik Shortest Path (Point to Point) pada QGIS. Parameter yang digunakan meliputi koordinat hotel sebagai titik awal, koordinat 10 objek wisata sebagai titik tujuan, kriteria optimasi berdasarkan jarak terpendek, layer jaringan jalan sebagai network dataset, dan pengaturan arah perjalanan sesuai sistem jalan. Proses analisis dimulai dengan memasukkan layer jaringan jalan, menentukan hotel sebagai start point dan setiap objek wisata sebagai end point secara berurutan, kemudian menjalankan algoritma shortest path untuk setiap pasangan titik.

Setelah pemetaan di QGIS selesai, hasil analisis diekspor dalam format shapefile kemudian diimpor ke platform Geo MAPID. Pada platform Geo MAPID, dilakukan konfigurasi tampilan layer, popup information, dan styling untuk menghasilkan web map interaktif yang mudah diakses. Keberhasilan penelitian ini diukur berdasarkan beberapa indikator, yaitu terbentuknya rute optimal yang menghubungkan hotel dengan 10 objek wisata, tersedianya informasi jarak dan waktu tempuh untuk setiap segmen rute, terbentuknya visualisasi peta interaktif pada platform Geo MAPID, serta rute yang dihasilkan dapat divalidasi dan diterapkan secara praktis di lapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

sebaran lokasi wisata

atribut lokasi wisata

Berdasarkan data objek wisata yang ada di Kota Bandar Lampung dapat dilihat pola persebaran lokasi 10 wisata yang akan dikunjungi serta lokasi Hotel Grand Mercure sebagai titik awal. Peta tersebut disajikan dalam bentuk peta digital di dalam platform Geo MAPID. Setiap titik objek wisata memiliki informasi atau data atribut yang terdiri dari nama tempat wisata, alamat dan juga letak koordinat yang memudahkan wisatawan untuk melihat pola persebaran dan menentukan urutan kunjungan lokasi wisata terbaik di Kota Bandar Lampung. Berikut adalah deskripsi singkat mengenai 10 objek wisata dalam penelitian ini:

Museum Lampung atau Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" terletak di Jalan Zainal Abidin Pagar Alam Nomor 64, Gedong Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung. Museum Lampung memiliki lebih dari 4.000 benda koleksi yang mencakup berbagai aspek kehidupan dan budaya Lampung, mulai dari koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, seni, dan teknologi.

Lampung Walk berlokasi di Way Halim Permai, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung dan merupakan taman rekreasi yang mengusung konsep one stop family entertainment dengan fasilitas waterpark, studio 3D, dan arena olahraga. Lampung Walk menawarkan waterpark dengan berbagai kolam renang mulai dari kolam anak-anak hingga kolam renang olympic berstandar internasional, dilengkapi dengan seluncuran spiral dan panjang.

Bukit Aslan terletak di Jalan Bukit Aslan Nomor 2, Way Gubak, Sukabumi, Kota Bandar Lampung, berjarak sekitar 11 kilometer dari pusat kota dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Bukit Aslan dibuka pertama kali pada 5 Agustus 2022 dan menawarkan pemandangan keindahan kota Bandar Lampung, laut, serta pemandangan sunset dan sunrise dari ketinggian. Di tempat ini wisatawan dapat melakukan berbagai aktivitas seru seperti mini sports, hiking, camping, bermain ATV, dan menikmati The Magical Forest yang dihiasi lampu-lampu berwarna-warni.

Pantai Sukaraja terletak di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, dan merupakan salah satu deretan pantai yang terletak di kaki Gunung Rajabasa. Pantai ini memiliki pemandangan pantai yang sangat indah dengan bentangan garis pantai yang berhadapan langsung dengan Selat Sunda dan Gunung Anak Krakatau, ditemani dengan perbukitan hijau yang menambah kesan eksotis..

Wira Garden berlokasi di Jalan Wan Abdurrahman Batu Putu, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, dengan jarak sekitar 5 kilometer dari pusat kota atau 15 menit perjalanan. Wira Garden adalah taman wisata alam yang menawarkan suasana menyegarkan dan menenangkan dengan konsep ekowisata yang memadukan wisata air, camping, dan outbound. Di Wira Garden terdapat sungai dengan air jernih yang mengalir di sepanjang kawasan, menjadi spot favorit pengunjung untuk berenang, bermain air, dan berfoto.

Taman Kupu-kupu Gita Persada terletak di Jalan Wan Abdurrahman, Kemiling, Kecamatan Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, berjarak sekitar 30 menit dari pusat kota. Taman ini didirikan sejak tahun 1997 oleh Herawati Soekardi dan Anshori Djausal sebagai upaya konservasi kupu-kupu dengan koleksi lebih dari 100 spesies kupu-kupu khas Sumatera yang hidup bebas. Selain kupu-kupu yang hidup bebas di area penangkaran, taman ini juga memiliki museum dengan 140-an koleksi kupu-kupu yang sudah diawetkan.

Lembah Hijau atau Taman Wisata dan Taman Satwa Lembah Hijau terletak di Jalan Raden Imba Kusuma Ratu, Sukadana Ham, Tanjung Karang Barat, berjarak sekitar 5,5 kilometer atau 10 menit dari bundaran Tugu Adipura. Tempat wisata berkonsep one stop destination ini memadukan wisata air, kuliner, edukasi satwa, hingga wisata alam dalam suasana yang sangat asri dan sejuk.

Alam Wawai Eco Park berlokasi di Jalan H. Hasan Rais, Sukadanaham, Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung, dengan jarak dari pusat kota hanya sekitar 10 menit perjalanan. Lokasi yang berada di ketinggian bukit ini menawarkan pemandangan Kota Bandar Lampung yang spektakuler, terutama keindahan city light di malam hari dengan kombinasi view bangunan dan lautan di Teluk Lampung.

Taman Kota Lungsir terletak di Gulak Galik, Teluk Betung Utara, Kota Bandar Lampung, tepatnya di sekitar Masjid Al-Furqon atau di bundaran Lungsir. Taman ini merupakan salah satu taman kota strategis yang selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk berbagai aktivitas. Taman Kota Lungsir memiliki desain yang aesthetic dengan ornamen-ornamen khas Lampung dengan perpaduan warna emas dan merah yang melambangkan ciri khas Lampung.

Tugu Adipura atau yang dikenal juga sebagai Tugu Gajah terletak di perempatan Jalan Raden Intan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Diponegoro, Kelurahan Enggal, Bandar Lampung. Tugu ini dibangun pada tahun 1995 untuk mengenang prestasi Kota Bandar Lampung yang berhasil meraih predikat kota terbersih sebanyak empat kali pada tahun 1995, 1996, 1998, dan 2009.

rute

Berdasarkan hasil analisis Network Analysis menggunakan metode Shortest Path (Point to Point) pada QGIS, diperoleh rute optimal yang menghubungkan 10 objek wisata di Kota Bandar Lampung dengan titik awal dari hotel. Visualisasi peta menunjukkan sebaran spasial objek wisata yang tersebar di berbagai wilayah Kota Bandar Lampung, dengan garis rute berwarna hijau yang menghubungkan setiap titik wisata secara berurutan sesuai dengan jarak optimal yang dihasilkan dari analisis. Peta hasil analisis menampilkan batas administrasi Kota Bandar Lampung berwarna merah yang berbatasan dengan Teluk Lampung di sebelah selatan, serta jaringan jalan yang menjadi dasar perhitungan rute optimal.

Hasil analisis menghasilkan urutan kunjungan optimal yang dimulai dari Hotel menuju Museum Lampung sebagai destinasi pertama, dilanjutkan ke Lampung Walk, Bukit Aslan, Pantai Sukaraja, Wira Garden, Taman Kupu-kupu Gita Persada, Lembah Hijau, Alam Wawai Eco Park, Taman Kota Lungsir, Tugu Adipura, dan kembali ke Hotel. Urutan ini dipilih berdasarkan prinsip nearest neighbor yang meminimalkan total jarak tempuh dengan mempertimbangkan lokasi geografis masing-masing objek wisata dan konektivitas jaringan jalan yang menghubungkannya.

tabel analisis

Tabel hasil analisis menunjukkan detail setiap rute perjalanan dengan informasi koordinat start point dan end point dalam sistem koordinat UTM, serta nilai cost yang merepresentasikan jarak atau waktu tempuh relatif antar lokasi. Rute pertama dari Hotel ke Museum Lampung memiliki koordinat start (528586, 9401093) dan end (526697, 9406203) dengan cost 0.058. Rute kedua dari Museum Lampung ke Lampung Walk dengan koordinat start (528587, 9401094) dan end (526697, 9406203) memiliki cost yang sama yaitu 0.058. Rute ketiga dari Lampung Walk ke Bukit Aslan menunjukkan koordinat start (530644, 9404170) dan end (534495, 9401050) dengan cost 0.068, yang merupakan salah satu rute dengan jarak lebih panjang karena menghubungkan kawasan pusat kota dengan area perbukitan di timur.

Rute keempat dari Bukit Aslan ke Pantai Sukaraja memiliki cost 0.053 dengan perpindahan dari koordinat (534481, 9401063) ke (532080, 9398138). Rute kelima dari Pantai Sukaraja ke Wira Garden dengan cost 0.073 merupakan salah satu rute dengan jarak yang cukup panjang, menghubungkan area pesisir dengan kawasan wisata alam. Rute keenam dari Wira Garden ke Taman Kupu-kupu Gita Persada memiliki cost 0.048, menunjukkan kedekatan geografis kedua lokasi. Rute ketujuh dari Taman Kupu-kupu ke Lembah Hijau dengan cost 0.065, dilanjutkan rute kedelapan dari Lembah Hijau ke Alam Wawai dengan cost 0.0076 yang merupakan rute terpendek dalam rute ini karena kedua lokasi berada dalam kawasan yang berdekatan.

Rute kesembilan dari Alam Wawai ke Taman Kota Lungsir memiliki cost 0.037, kemudian rute kesepuluh dari Taman Kota Lungsir ke Tugu Adipura dengan cost 0.0084 yang juga merupakan rute pendek karena keduanya terletak di kawasan pusat kota. Rute terakhir dari Tugu Adipura kembali ke Hotel memiliki cost 8.2496, yang merupakan nilai tertinggi dalam rute ini dan kemungkinan menunjukkan total akumulasi atau faktor pengembalian ke titik awal. Total cost keseluruhan rute mencapai 9.0337 unit, yang dapat dikonversi menjadi jarak dalam kilometer atau waktu tempuh dalam jam tergantung pada parameter yang digunakan dalam pengaturan network analysis.

Hasil analisis menunjukkan bahwa rute optimal yang dihasilkan efisien dalam menghubungkan kesepuluh objek wisata dengan mempertimbangkan jarak geografis dan konektivitas jaringan jalan. Sebaran objek wisata yang cukup merata di berbagai wilayah Kota Bandar Lampung memungkinkan wisatawan untuk mengunjungi beragam jenis destinasi wisata mulai dari wisata budaya, wisata alam, wisata rekreasi, hingga landmark kota dalam satu paket perjalanan yang terstruktur. Visualisasi rute pada peta memberikan gambaran yang jelas mengenai jalur perjalanan yang harus dilalui, sehingga dapat memudahkan wisatawan dalam merencanakan kunjungan mereka secara efisien.

KESIMPULAN

Hasil analisis menunjukkan bahwa rute optimal yang dihasilkan efisien dalam menghubungkan kesepuluh objek wisata dengan mempertimbangkan jarak geografis dan konektivitas jaringan jalan. Sebaran objek wisata yang cukup merata di berbagai wilayah Kota Bandar Lampung memungkinkan wisatawan untuk mengunjungi beragam jenis destinasi wisata mulai dari wisata budaya, wisata alam, wisata rekreasi, hingga landmark kota dalam satu paket perjalanan yang terstruktur. Visualisasi rute pada peta memberikan gambaran yang jelas mengenai jalur perjalanan yang harus dilalui, sehingga dapat memudahkan wisatawan dalam merencanakan kunjungan mereka secara efisien.

REFERENSI

Zuldadan, N., & Setiawati, A. R. (2020). Pedoman Praktikum Sistem Informasi Geografis. Padang: LPPM Universitas Andalas

Fadhillah, R. (2018). Evaluasi Rute Transportasi Angkutan Kota dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geografi Gea

Hidayanto, R., et al. (2023). Kajian Pemilihan Rute Angkutan Wisata dalam Mendukung Pariwisata Kabupaten Kebumen. Jurnal Transportasi Multimoda

Data Publikasi

Evaluasi Risiko Banjir dan Kesesuaian Lokasi Pusat Bisnis di Kabupaten Demak Menggunakan Data Citra SAR (Sentinel 1-A GRD)

Iklim dan Bencana

21 Nov 2025

Rizki Amara Putri

Evaluasi Risiko Banjir dan Kesesuaian Lokasi Pusat Bisnis di Kabupaten Demak Menggunakan Data Citra SAR (Sentinel 1-A GRD)

Demak: High-Flood Risk, High-Demand Market

10 menit baca

29 dilihat

2 Data

1 Proyek

Menakar Konsentrasi Wilayah Terbangun di Kabupaten Pati melalui Lensa Data Spasial

Perencanaan Kota

22 Nov 2025

Candra Dewi MAPID TEAM

Menakar Konsentrasi Wilayah Terbangun di Kabupaten Pati melalui Lensa Data Spasial

Studi ini mengintegrasikan analisis spasial berbasis citra satelit dan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi konsentrasi wilayah terbangun di Kabupaten Pati. Dengan memanfaatkan indeks NDBI (Normalized Difference Built-up Index) dari citra Sentinel-2 serta hasil site selection dari platform Geo MAPID, penelitian ini menyoroti keterkaitan antara kepadatan pembangunan dan distribusi potensi pusat kegiatan ekonomi. Hasil overlay spasial juga dibandingkan dengan variabel risiko bencana dan sebaran aktivitas perdagangan guna memberikan gambaran awal karakter spasial kawasan. Kajian ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi perencanaan wilayah berbasis data geospasial.

24 menit baca

20 dilihat

1 Proyek

Identifikasi Zona Potensial untuk Pengembangan Kawasan Perumahan di Kabupaten Tuban

Perumahan

21 Nov 2025

Rahma Novita Sari

Identifikasi Zona Potensial untuk Pengembangan Kawasan Perumahan di Kabupaten Tuban

zona potensial pengembangan perumahan di Kabupaten Tuban dengan memperhatikan kesesuaian lahan, infrastruktur, dan regulasi tata ruang untuk pembangunan berkelanjutan.

19 menit baca

37 dilihat

1 Proyek

Pemetaan Risiko Tanah Longsor dan Dampaknya terhadap Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Cibeber, Provinsi Banten

Iklim dan Bencana

21 Nov 2025

Az Zahro Fathul Mu’adzah

Pemetaan Risiko Tanah Longsor dan Dampaknya terhadap Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Cibeber, Provinsi Banten

Pemetaan risiko tanah longsor di Kecamatan Cibeber berbasis grid heksagonal yang mengidentifikasi tingkat kerawanan dan keterpaparan fasilitas kesehatan. Analisis ini memvisualisasikan zona risiko rendah hingga tinggi serta lokasi puskesmas yang berpotensi terdampak, sebagai dasar perencanaan mitigasi bencana.

8 menit baca

54 dilihat

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat