Latar Belakang
Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana banjir. Banjir yang terjadi secara periodik dipengaruhi oleh faktor topografi rendah, curah hujan tinggi, dan kondisi sungai yang terbatas. Fenomena ini tidak hanya mengancam keselamatan masyarakat, tetapi juga berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan, terutama bagi pusat-pusat bisnis dan kawasan perdagangan. Dalam konteks perencanaan lokasi bisnis, penting untuk melakukan analisis risiko banjir dan kesesuaian lokasi. Penentuan lokasi yang aman membutuhkan data spasial yang akurat mengenai daerah terdampak banjir dan aspek lainnya seperti sosial ekonomi.
Citra radar Sentinel-1A GRD (SAR) merupakan alat yang efektif untuk pemetaan banjir karena kemampuannya mendeteksi perubahan permukaan tanah secara real-time, termasuk pada kondisi tertutup awan atau hujan. Dengan data SAR, genangan air dan perubahan luas wilayah terdampak banjir dapat dianalisis secara spasial dengan presisi tinggi.
Tujuan
1. Melakukan evaluasi risiko banjir dengan pemetaan area terdampak banjir di Kabupaten Demak
2. Melakukan analisis kesesuaian lokasi pusat bisnis di Kabupaten Demak dengan menggunakan data citra SAR Sentinel-1A GRD
Metodologi
Metode yang digunakan pada penelitian ini diawali oleh studi literatur, kemudian dilakukan tahap pengolahan data.
Data
Pada penelitian ini, digunakan dua tipe data yakni raster dan vector dengan rincian sebagai berikut.
Alat
1. Google Earth Engine
2. QGIS 3.34.1
3. GEOMAPID, SINI AI (Site Selection, Site Location)
Hasil dan Analisis
Pada Google Earth Engine dilakukan pengolahan menggunakan data Citra SAR yakni Sentinel-1A GRD dengan pemanfaatan polarisasi VV.
Gambar 1. Citra SAR Sebelum Banjir
Citra SAR sesudah Banjir diambil dengan rentang 01 - 30 September 2025. Pada gambar dapat dilihat nilai backscatter terlihat stabil dan lebih terang pada area permukiman/vegetasi. Lalu tidak tampak area luas yang gelap yang artinya tidak ada indikasi genangan air. Serta kondisi permukaan masih normal dan kering.
Gambar 2. Citra SAR Setelah Banjir
Citra SAR sesudah Banjir diambil dengan rentang 01 - 20 November 2025. Pada gambar muncul area dengan backscatter lebih rendah (lebih gelap), menandakan permukaan yang halus/tergenang air.
Perubahan citra VV menunjukkan adanya genangan dan perubahan kondisi permukaan setelah banjir. Area yang menggelap pada citra sesudah banjir merupakan indikasi titik terdampak banjir.
Gambar 3. Area Terdampak Banjir
Pada Area berwarna biru menunjukkan wilayah tergenang banjir berdasarkan citra Sentinel-1. Genangan terlihat sangat luas, terutama di pesisir utara Demak, lalu meluas ke tengah hingga mendekati Goebeg/Grobog dan sebagian wilayah selatan. Pola ini menunjukkan kombinasi banjir rob + luapan air hujan/sungai. Area pertanian dan beberapa permukiman kemungkinan terdampak berat.
Kemudian, menggunakan GEOMAPID khususnya pada SINI AI yakni Site Selection menggunakan AI diperoleh beberapa parameter baik POI maupun demografi yang harus diperhatikan dalam kesesuaian lahan bisnis yakni sebagai berikut.
Gambar 4. Sini AI
Gambar 5. Parameter POI dan Demografi
Gambar 6. Klasifikasi kesesuaian wilayah untuk bisnis
Selain itu, dilakukan analisis lanjutan dengan Site Analysis untuk sepuluh kelas kesesuaian lahan, dimana masing-masing wilayah yang masuk dalam kategori sangat sesuai dengan nilai 100, sesuai dengan 71,4; cukup sesuai dengan 57,1 dan 42,7.
Gambar 7. Area Sangat Sesuai
Gambar 8. Area Sangat Sesuai
Gambar 9. Area Sesuai
Gambar 10. Area Sesuai
Gambar 11. Area Cukup Sesuai
Gambar 12. Area Cukup Sesuai
Kesimpulan
1. Berdasarkan pengolahan pada Google Earth Engine, diperoleh bahwa terdapat genangan terlihat sangat luas, terutama di pesisir utara Demak, lalu meluas ke tengah hingga mendekati Goebeg/Grobog dan sebagian wilayah selatan. Pola ini menunjukkan kombinasi banjir rob + luapan air hujan/sungai. Area pertanian dan beberapa permukiman kemungkinan terdampak berat.
2. Berdasarkan pengolahan data pada GEOMAPID dan SINI AI diperoleh tiga sampel kelas diatas dapat disimpulkan bahwa area berada pada wilayah yang ramai, padat, dan pusat perdagangan. Pada wilayah yang sangat sesuai berada di Desa Bintoro dengan area penggunaan lahan terbuka serta POI perdagangan yang berjumlah 502. Lalu untuk daerah yang sesuai berada di Desa Batursari dengan area penggunaan lahan berupa permukiman dan pusat perdagangan berjumlah 251. Serta wilayah yang cukup sesuai berada pada Desa Kembangarum dengan area penggunaan lahan berupa kebun/tegalan serta POI perdagangan sejumlah 139.