Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

31 Agustus 2023

•

By: Daffa Dhimas Raditya

Open Project

Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

Pendahuluan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang penting dalam perekonomian suatu negara. Sebagai sumber daya ekonomi yang vital, UMKM tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berperan dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong inovasi, serta mendukung inklusi sosial dan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu aspek yang semakin diperhatikan dalam pengembangan UMKM adalah lokasi penempatan mereka. Keterkaitan antara lokasi usaha dengan aksesibilitas, mobilitas, dan infrastruktur transportasi memiliki pengaruh yang kuat terhadap keberhasilan dan perkembangan UMKM. Dalam konteks ini, konsep pengembangan berbasis TOD (Transit Oriented Development) telah muncul sebagai pendekatan strategis yang memadukan pengembangan wilayah dengan sistem transportasi publik.

Stasiun dan terminal merupakan simpul utama dalam jaringan transportasi perkotaan. Mereka menjadi titik pertemuan berbagai moda transportasi dan menjadi pusat aktivitas ekonomi, sosial, dan komersial. Oleh karena itu, UMKM yang berlokasi di sekitar stasiun dan terminal memiliki potensi yang besar untuk meraih manfaat dari aliran mobilitas yang tinggi. Dengan aksesibilitas yang lebih baik, UMKM dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, termasuk wisatawan dan pengguna transportasi umum, yang pada gilirannya berpotensi meningkatkan pendapatan dan visibilitas mereka.

"Transit Oriented Development (TOD) merupakan konsep pengembangan kota dengan penggunaan angkutan umum yang maksimal dilengkapi dengan fasilitas jaringan jalan bagi pejalan kaki atau sepeda, serta tempat pemberhentian kendaraan umum dan fasilitas parkirnya"

Metode Penelitian

Area Studi

Area studi yang dipilih pada studi ini adalah Provinsi DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta terdiri atas 5 kota dan 1 kabupaten dengan total penduduk mencapai 10,67 juta jiwa pada tahun 2022. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dalam perekonomian Jakarta. Sebagai ibu kota Indonesia dan pusat bisnis utama, Jakarta menyediakan berbagai peluang dan pasar yang mendukung pertumbuhan UMKM. UMKM di Jakarta mencakup beragam sektor seperti perdagangan, jasa, kuliner, kerajinan, dan teknologi. Meskipun menghadapi tantangan seperti persaingan yang ketat dan akses terbatas terhadap sumber daya, UMKM tetap menjadi tulang punggung ekonomi kota ini dengan memberikan kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi lokal. Dukungan pemerintah dan inisiatif inklusif sangat penting untuk meningkatkan daya saing UMKM, mendorong inovasi, serta memastikan kelangsungan pertumbuhan sektor ini dalam konteks perkembangan ekonomi Jakarta yang dinamis.

Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

Data

Data yang digunakan pada studi ini merupakan data dalam bentuk raster dan vektor yang berasal dari berbagai sumber. Rincian data yang digunakan pada studi ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

Lokasi transit, bencana, infrastruktur ekonomi, dan kependudukan merupakan parameter yang digunakan dalam penelitian ini. Parameter lokasi transit menggunakan data sebaran terminal bus dan stasiun MRT, parameter bencana menggunakan data banjir, infrastruktur ekonomi diwakili oleh nighttime, dan kependudukan menggunakan data kepadatan penduduk.

Data sebaran terminal bus dan stasiun MRT merupakan data vektor, kemudian dilakukan identifikasi jangkauan dari titik-titik stasiun MRT dan terminal bus yang direpresentastiskan dari kedua data vektor tersebut menggunakan algoritma Isochrone. Sementara itu, data banjir, nighttime, dan kepadatan penduduk merupakan data raster.

Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

Metodologi

Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

Dalam pengolahan data tahap pertama yang dilakukan adalah mengolah masing-masing dataset pada setiap parameter. Parameter yang diolah yaitu lokasi transit, bencana, infrastruktur ekonomi, dan kependudukan.

Parameter lokasi transit dianalisis dengan menggunakan algoritma isochrone sehingga didapat informasi area aksesibilitas waktu pejalan kaki yang di klasifikasikan pada rentang 5, 15, dan 30 menit. Setiap parameter dalam ketiga parameter yaitu bencana, infrastruktur ekonomi, dan kependudukan dilakukan standardisasi. Metode standardisasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Fuzzy Standardization kemudian dilakukan reclassify. Setelah dilakukan reclassify setiap parameter, diberikan bobot yang sama, kemudian dilakukan overlay pada ketiga parameter tersebut sehingga diperoleh lokasi potensial untuk pengembangan bisnis UMKM.

Hasil dan Kesimpulan

Untuk mendapatkan lokasi potensial pengembangan UMKM dilakukan penggabungan keempat parameter (lokasi transit, bencana, infrastuktur ekonomi, dan kependudukan). Berikut merupakan peta yang menyajikan indeks potensi pengembangan UMKM dengan lima tingkatan yaitu: sangat berpotensi, berpotensi, sedang, tidak berpotensi, dan sangat tidak berpotensi.

Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta Analisis Potensi Lokasi Pengembangan UMKM Berbasis Transit Oriented Development di Provinsi DKI Jakarta

Hasil kajian menunjukan bahwa 10% lokasi sangat bepotensi 26% berpotensi, 32% sedang, 24% tidak berpotensi, dan 8% sangat tidak berpotensi. Namun, hasil ini perlu divalidasi lebih lanjut dengan kajian lapangan untuk memastikan akurasi dari hasil yang penulis peroleh. Hasil tersebut harapannya dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan lokasi yang tepat untuk dilakukan pengembangan UMKM dengan mempertimbangkan aksesibilitas terhadap titik-titik transit di Jakarta. Kajian lebih lanjut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lain seperti penggunaan lahan, jenis UMKM yang lebih spesifik serta aspek lainnya.

Referensi

Christomo, Y., H. (2023). Potensi Retail Kawasan Halim TOD Berdasarkan Analisis Pasar dan Prinsip-Prinsip TOD. Diakses pada 15 Agustus 2023, dari https://geo.mapid.io/blog_read/644b4e2c0d7375cecbb5e856

Rahma, A. (2021). Analisis Potensi Bisnis Restoran Cepat Saji, Restoran Cita Rasa Indonesia, dan Restoran Cita Rasa Oriental di Kawasan LRT Jakarta. Diakses pada 15 Agustus 2023, dari https://mapid.co.id/blog/61690449adb50278cbd3753f

Susilowati, F., Chrishnawati, Y., dan Puspitasari, E. (2021). Proyeksi Transit Oriented Development oleh Masyarakat di Stasiun Tugu Yogyakarta. 19. 43-52. Diakses pada https://ojs.balitbanghub.dephub.go.id/index.php/jurnalmtm/article/view/2039/pdf.

Data Publikasi

ANALISIS KESESUAIN LAHAN DALAM PEMERATAAN FASILITAS SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN METODE OVERLAY
STUDI KASUS KEBUPATEN CIANJUR

Perencanaan Kota

15 Agt 2025

•

Melati Utami

ANALISIS KESESUAIN LAHAN DALAM PEMERATAAN FASILITAS SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN METODE OVERLAY STUDI KASUS KEBUPATEN CIANJUR

Analisis spasial menggunakan GIS untuk menilai kesesuaian lahan dalam mendukung pemerataan lokasi sekolah dasar, guna meningkatkan akses pendidikan yang merata dan berkelanjutan.

23 menit baca

•

126 dilihat

1 Proyek

Analisis Efisiensi Rute Trans Metro Bandung (TMB)

Transportasi

15 Agt 2025

•

Merryndriani Gabrielia Mour Suardy

Analisis Efisiensi Rute Trans Metro Bandung (TMB)

Bandung kini menyandang predikat kota termacet ke-12 di dunia menurut TomTom Traffic Index (2024). Sejak 2009, Trans Metro Bandung hadir sebagai harapan baru untuk mengurangi kendaraan pribadi dan menghidupkan kembali kepercayaan masyarakat pada transportasi umum. Namun, kenyataannya jumlah penumpang terus menurun, sementara jumlah kendaraan hampir menyamai jumlah penduduk. Publikasi ini mengupas seberapa efisien TMB beroperasi di tiap koridor dan apa yang membuat sebagian wilayah masih tertinggal dalam akses layanan.

19 menit baca

•

71 dilihat

1 Proyek

Analisis Spasial Untuk Pemetaan Wilayah Potensial Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Kecamatan Di Kota Tasikmalaya Tahun 2024

Sosial

19 Agt 2025

•

Nuryabilla Utami

Analisis Spasial Untuk Pemetaan Wilayah Potensial Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Kecamatan Di Kota Tasikmalaya Tahun 2024

Pada era digitalisasi, Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi alat penting untuk menganalisis potensi penyerapan tenaga kerja.. Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 68,92%, namun terdapat 2.619 pencari kerja dan hanya 1.067 yang terserap, menunjukkan adanya mismatch kualifikasi dan ketimpangan distribusi kerja. Analisis spasial ini memetakan faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, aksesibilitas, lokasi industri, dan tingkat pendidikan untuk mendukung perencanaan wilayah, pengembangan kawasan industri/UMKM, serta kebijakan peningkatan kesempatan kerja di Kota Tasikmalaya.

27 menit baca

•

91 dilihat

1 Proyek

Dampak Ekspansi Perkotaan Akibat Pengembangan Kawasan Teknopolis Gedebage, Bandung terhadap UHI dan Rekomendasi Lokasi  Mitigasi Berbasis NbS

Iklim dan Bencana

18 Agt 2025

•

anggita novi

Dampak Ekspansi Perkotaan Akibat Pengembangan Kawasan Teknopolis Gedebage, Bandung terhadap UHI dan Rekomendasi Lokasi Mitigasi Berbasis NbS

Urbanisasi pesat mendorong pertumbuhan penduduk perkotaan, termasuk di Kota Bandung yang setiap tahun menerima sekitar 4.200 pendatang. Pengembangan Kawasan Teknopolis Gedebage sebagai pusat kota kedua dan pusat inovasi digital memicu alih fungsi lahan, dengan luas sawah di Gedebage menyusut dari 498,85 ha pada 2014 menjadi 130,43 ha pada 2021. Perubahan ini meningkatkan tekanan spasial, mengurangi ruang terbuka hijau, dan memicu fenomena Urban Heat Island (UHI). Minimnya analisis spasial-temporal terkait pengaruh perkembangan kawasan terhadap UHI menjadi alasan pentingnya penelitian ini, yang bertujuan menganalisis perubahan tutupan lahan 2014–2024, mengkaji sebaran dan intensitas UHI serta hubungannya dengan perubahan lahan, menentukan zona prioritas mitigasi UHI berbasis kesesuaian lahan, dan memberikan rekomendasi Nature-based Solutions (NbS) kontekstual seperti pengembangan RTH, green corridor, dan proteksi lahan pertanian.

26 menit baca

•

117 dilihat

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot