PENDAHULUAN
Pendidikan Anak usia dini merupakan pondasi awal dalam pendidikan. Masa golden age anak tidak bisa dilewati tanpa stimulasi, keamanan lingkungan, dan pengenalan akhlak dan adab islami.
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2025 sudah terjadi 3.142 kasus kekerasan pada anak berupa kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh, keluarga terdekat, hingga kekerasan yang terjadi di sekolah, sehingga kebutuhan tempat pendidikan yang aman diperlukan oleh setiap orang tua. Selain itu, kurang tepatnya pola asuh akan mempengaruhi kemandirian anak. Pengasuhan yang di-lakukan oleh pengasuh dengan pola asuh permisif dapat menjadikan anak sulit untuk menjadi mandiri (Baumrind, 1966). bertemali dengan hal tersebut Suryana (2022) menjelaskan kurangnya stimulasi dan lingkungan yang baik pada masa golden age, padahal masa golden age adalah masa yang paling penting dalam perkembangan otak anak untuk membentuk kecerdasan, emosi dan akhlak Islami di masa depan
Pertumbuhan penduduk pesat di Kota Bandung ,menjadikan keluarga muda yang membutuhkan layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) senantiasa meningkat. Gedebage, salah satu kecamatan di Kota Bandung memiliki potensi yang baik untuk pengembangan preschool. Selain padatnya penduduk, hal tersebut didukung dengan mayoritas penduduk yang muslim, jumlah anak pra sekolah yang cukup banyak serta jumlah pesaing yang kurang menjadikan Kecamatan Gedebage menjadi lokasi yang cukup potensial. Penelitian ini bertujuan untuk enganalisis potensi lokasi yang telah ditentukan di Kecamatan Gedebage sebagai tempat untuk pengembangan lokasi Preschool. Adapun dipertimbangkan pula berbagai faktor seperti aksesibilitas, pesaing atau kompetitor, demografi, dan fasilitas sekitarnya untuk mengetahui lokasi ini mampu mendukung keberhasilan bisnis pujasera yang direncanakan. Melalui pendekatan analisis spasial menggunakan platform GEO MAPID diperoleh visualisasi dan interpretasi berbasis peta yang dapat mendukung pengambilan keputusan bisnis.
METODE DAN DATA
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan, buffer, dan fitur Insight pada platform GEO MAPID untuk menganalisis potensi lokasi Preschool di Kecataman Gedebage tepatnya di Komplek Summarecon Bandung. Isochrone digunakan untuk mengetahui jangkauan aksesibilitas lokasi terhadap berbagai fasilitas di sekitarnya berdasarkan waktu tempuh, sementara buffer membantu dalam memahami cakupan kompetitor. Selain itu, fitur Insight digunakan untuk menganalisis kesesuaian lokasi berdasarkan parameter kepadatan penduduk, jumlah penduduk beragama islam, jumlah anak usia sekolah 4-6 tahun, Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif dan kualitatif guna mendapatkan gambaran potensi lokasi. Adapun data yang digunakan meliputi sebaran kompetitor preschool dan data demografi. Melalui analisis ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai potensi lokasi untuk pengembangan preschool di lokasi tersebut.
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
Wilayah Kecamatan Gedebage terdiri dari empat kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 4,4 ribu jiwa/km² dengan total luas wilayah sekitar 9,78 km² dan jumlah penduduk mencapai 43.399 jiwa (BPS Kota Bandung, 2024). Lokasi preschool yang berada di kelurahan Cisaranten Kidul dengan kepadatan 5,07 ribu jiwa/km². Jumlah penduduk di Cisaranten Kidul sebanyak 12.246 dengan 11.611 atau sebesar 95% dari jumlah penduduk beragama Islam yang merupakan target Preschool dengan kurikulum Islami. Selain itu, jumlah anak usia sekolah preschool (4-6 tahun) sebanyak 1.062 orang, hal ini menunjukkan target pasar yang cukup.

Gambar 1. Peta Kecamatan Gedebage, Bandung
Kecamatan Gedebage memiliki aksesibilitas yang baik, terutama karena keberadaan Summarecon Bandung yang memiliki akses yang menunjang, lokasi ini dapat diakses melalui jalan tol dengan pintu tol khusus ke Summarecon Bandung. Hal ini memudahkan akses bagi orang tua yang akan mengantarkan sekolah tanpa melalui kemacetan.

Gambar 2. Analisis Isochrone Calon Lokasi dengan Jangkauan Waktu Tempuh dengan Mobil selama 15 menit.
Berdasarkan analisis hasil isochrone menggunakan fitur GEO MAPID, dapat diketahui dengan berkendara mobil dalam waktu 15 menit, calon lokasi preschool dapat diakses dari berbagai kawasan. Hal ini menambah daya tarik karena akan memudahkan akses yang mudah bagi calon pelanggan.

Gambar 3. Kesesuaian Calon Lokasi Preschool Berdasarkan Analisis Insight
Analisis kesesuaian lokasi dilakukan menggunakan fitur Insight pada GEO MAPID dengan mempertimbangkan parameter
demografi jumlah penduduk, jumlah penduduk beragama Islam, jumlah penduduk usia sekolah 4-6 tahun, dan jumlah sekolah di sekitar. R-1 menundukkan lokasi yang akan dipilih. berdasrakan analisis Insight, kesesuaian lokasi dikategorikan sebagai lokasi yang sesuai.

Gambar 4. Jumlah Kompetitor dalam Radius 3 KM
Analisis jumlah kompetitor sekolah preschool dengan Radius 3 km, dilakukan dengan menggunakan fitur Radius pada GEO MAPID menunjukkan jumlah kompetitor preschool masih cukup sedikit yaitu 9 preschool. yaitu Ruby Preschool, Paud Pelangi Ceria, TQ Al-Muslimun, TK Ramadian, TK Ananda, TK Insani, Kober Gagas Talenta, Kober TK Kembar Putra, dan TK Al-Biruni. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kompetitor masih terbatas, sehingga peluang pasar untuk pembukaan Preschool terbuka lebar.
Keberadaan berbagai kompetitor menunjukkan bahwa kecamatan Gedebage merupakan area dengan aktivitas pendidikan yang cukup tinggi. yang menjadi indikator potensi pasar yang baik. Konsep preschool yang menggunakan kurikulum nasional yang diintegrasikan dengan kurikulum khas sekolah dapat menjadi keunggulan. Dengan kegiatan tambahan seperti afterschool dan kidsclub, Preschool yang dikembangkan dapat menjadi daya tarik mengingat sekolah pesaing tidak banyak yang mempunyai konsep yang serupa. Lokasi ini pun menarik konsumen dari berbagai komplek di sekitar lokasi, namun tetap diperlukan strategi bisnis yang tepat seperti penentuan harga yang kompetitif, kurikulum yang sesuai dan fasilitas penunjang yang dapat menstimulasi peserta didik. ini.
REKOMENDASI
-
1.Pengembangan Konsep kurikulum yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Integrasi kurikulum nasional, kurikum khas sekolah dan kurikulum keIslaman disarankan dilokasi ini karena mayoritas penduduk beragama Islam.
-
2.Analisis Kompetitor Lebih Mendalam dengan mengidentifikasi kurikulum, program unggulan, sarana dan prasarana sekolah serta harga yang ditawarkan sehingga dapat menyusun strategi yang efektif
-
3.Quality control dapat terus dilakukan dengan peningkatan kualitas guru melalui beberapa pelatihan yang harus dilakukan, agar pelayanan guru dapat sesuai harapan
-
4.Pengembangan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik peserta didik perlu dilakukan, modifikasi kurikulum dengan pendekatan digitalisasi yang mengembangkan kemampuan abad 21 dapat menjadi tren yang positif untuk meningkatkan citra sekolah
-
5.Analisa pekerjaan calon orang tua peserta didik harus dilakukan untuk menentukan bentuk layanan, baik berupa program afterschool, kidsclub, atau bahkan pengembangan daycare diwaktu yang akan mendatang.
REFERENSI
-
1.Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2024). Kecamatan Gedebage Dalam Angka 2024.
-
2.Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2025). https:/kekerasan.kemenppa.go.id/ringakasan
-
3.Baumrind, D. (1966). Effects of Authoritative Parental Control on Child Behavior. Child Development, 37(4), 887–907.
-
4.Suryana, E, dkk. (2022) The Golden Age : Perkembangan Anak Usia Dini dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam. Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan.