Analisis Potensi Lokasi Preschool di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung

19 February 2025

By: Nuryanti Nuryanti

Analisa Lokasi Potensi Preschool di Gedebage, Bandung

PENDAHULUAN

Pendidikan Anak usia dini merupakan pondasi awal dalam pendidikan. Masa golden age anak tidak bisa dilewati tanpa stimulasi, keamanan lingkungan, dan pengenalan akhlak dan adab islami.

Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2025 sudah terjadi 3.142 kasus kekerasan pada anak berupa kekerasan yang dilakukan oleh pengasuh, keluarga terdekat, hingga kekerasan yang terjadi di sekolah, sehingga kebutuhan tempat pendidikan yang aman diperlukan oleh setiap orang tua. Selain itu, kurang tepatnya pola asuh akan mempengaruhi kemandirian anak. Pengasuhan yang di-lakukan oleh pengasuh dengan pola asuh permisif dapat menjadikan anak sulit untuk menjadi mandiri (Baumrind, 1966). bertemali dengan hal tersebut Suryana (2022) menjelaskan kurangnya stimulasi dan lingkungan yang baik pada masa golden age, padahal masa golden age adalah masa yang paling penting dalam perkembangan otak anak untuk membentuk kecerdasan, emosi dan akhlak Islami di masa depan

Pertumbuhan penduduk pesat di Kota Bandung ,menjadikan keluarga muda yang membutuhkan layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) senantiasa meningkat. Gedebage, salah satu kecamatan di Kota Bandung memiliki potensi yang baik untuk pengembangan preschool. Selain padatnya penduduk, hal tersebut didukung dengan mayoritas penduduk yang muslim, jumlah anak pra sekolah yang cukup banyak serta jumlah pesaing yang kurang menjadikan Kecamatan Gedebage menjadi lokasi yang cukup potensial. Penelitian ini bertujuan untuk enganalisis potensi lokasi yang telah ditentukan di Kecamatan Gedebage sebagai tempat untuk pengembangan lokasi Preschool. Adapun dipertimbangkan pula berbagai faktor seperti aksesibilitas, pesaing atau kompetitor, demografi, dan fasilitas sekitarnya untuk mengetahui lokasi ini mampu mendukung keberhasilan bisnis pujasera yang direncanakan. Melalui pendekatan analisis spasial menggunakan platform GEO MAPID diperoleh visualisasi dan interpretasi berbasis peta yang dapat mendukung pengambilan keputusan bisnis.

METODE DAN DATA

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan, buffer, dan fitur Insight pada platform GEO MAPID untuk menganalisis potensi lokasi Preschool di Kecataman Gedebage tepatnya di Komplek Summarecon Bandung. Isochrone digunakan untuk mengetahui jangkauan aksesibilitas lokasi terhadap berbagai fasilitas di sekitarnya berdasarkan waktu tempuh, sementara buffer membantu dalam memahami cakupan kompetitor. Selain itu, fitur Insight digunakan untuk menganalisis kesesuaian lokasi berdasarkan parameter kepadatan penduduk, jumlah penduduk beragama islam, jumlah anak usia sekolah 4-6 tahun, Analisis dilakukan dengan pendekatan deskriptif dan kualitatif guna mendapatkan gambaran potensi lokasi. Adapun data yang digunakan meliputi sebaran kompetitor preschool dan data demografi. Melalui analisis ini, diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai potensi lokasi untuk pengembangan preschool di lokasi tersebut.

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Wilayah Kecamatan Gedebage terdiri dari empat kelurahan dengan kepadatan penduduk sebesar 4,4 ribu jiwa/km² dengan total luas wilayah sekitar 9,78 km² dan jumlah penduduk mencapai 43.399 jiwa (BPS Kota Bandung, 2024). Lokasi preschool yang berada di kelurahan Cisaranten Kidul dengan kepadatan 5,07 ribu jiwa/km². Jumlah penduduk di Cisaranten Kidul sebanyak 12.246 dengan 11.611 atau sebesar 95% dari jumlah penduduk beragama Islam yang merupakan target Preschool dengan kurikulum Islami. Selain itu, jumlah anak usia sekolah preschool (4-6 tahun) sebanyak 1.062 orang, hal ini menunjukkan target pasar yang cukup.

Gambar 1. Peta Kecamatan Gedebage, Kota Bandung

Gambar 1. Peta Kecamatan Gedebage, Bandung

Kecamatan Gedebage memiliki aksesibilitas yang baik, terutama karena keberadaan Summarecon Bandung yang memiliki akses yang menunjang, lokasi ini dapat diakses melalui jalan tol dengan pintu tol khusus ke Summarecon Bandung. Hal ini memudahkan akses bagi orang tua yang akan mengantarkan sekolah tanpa melalui kemacetan.

Gambar 2. Ishocrone Gedebage

Gambar 2. Analisis Isochrone Calon Lokasi dengan Jangkauan Waktu Tempuh dengan Mobil selama 15 menit.

Berdasarkan analisis hasil isochrone menggunakan fitur GEO MAPID, dapat diketahui dengan berkendara mobil dalam waktu 15 menit, calon lokasi preschool dapat diakses dari berbagai kawasan. Hal ini menambah daya tarik karena akan memudahkan akses yang mudah bagi calon pelanggan.

insght mapid

Gambar 3. Kesesuaian Calon Lokasi Preschool Berdasarkan Analisis Insight

Analisis kesesuaian lokasi dilakukan menggunakan fitur Insight pada GEO MAPID dengan mempertimbangkan parameter

demografi jumlah penduduk, jumlah penduduk beragama Islam, jumlah penduduk usia sekolah 4-6 tahun, dan jumlah sekolah di sekitar. R-1 menundukkan lokasi yang akan dipilih. berdasrakan analisis Insight, kesesuaian lokasi dikategorikan sebagai lokasi yang sesuai.

gambar 5, pesaing

Gambar 4. Jumlah Kompetitor dalam Radius 3 KM

Analisis jumlah kompetitor sekolah preschool dengan Radius 3 km, dilakukan dengan menggunakan fitur Radius pada GEO MAPID menunjukkan jumlah kompetitor preschool masih cukup sedikit yaitu 9 preschool. yaitu Ruby Preschool, Paud Pelangi Ceria, TQ Al-Muslimun, TK Ramadian, TK Ananda, TK Insani, Kober Gagas Talenta, Kober TK Kembar Putra, dan TK Al-Biruni. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kompetitor masih terbatas, sehingga peluang pasar untuk pembukaan Preschool terbuka lebar.

Keberadaan berbagai kompetitor menunjukkan bahwa kecamatan Gedebage merupakan area dengan aktivitas pendidikan yang cukup tinggi. yang menjadi indikator potensi pasar yang baik. Konsep preschool yang menggunakan kurikulum nasional yang diintegrasikan dengan kurikulum khas sekolah dapat menjadi keunggulan. Dengan kegiatan tambahan seperti afterschool dan kidsclub, Preschool yang dikembangkan dapat menjadi daya tarik mengingat sekolah pesaing tidak banyak yang mempunyai konsep yang serupa. Lokasi ini pun menarik konsumen dari berbagai komplek di sekitar lokasi, namun tetap diperlukan strategi bisnis yang tepat seperti penentuan harga yang kompetitif, kurikulum yang sesuai dan fasilitas penunjang yang dapat menstimulasi peserta didik. ini.

REKOMENDASI

  1. 1.
    Pengembangan Konsep kurikulum yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Integrasi kurikulum nasional, kurikum khas sekolah dan kurikulum keIslaman disarankan dilokasi ini karena mayoritas penduduk beragama Islam.
  1. 2.
    Analisis Kompetitor Lebih Mendalam dengan mengidentifikasi kurikulum, program unggulan, sarana dan prasarana sekolah serta harga yang ditawarkan sehingga dapat menyusun strategi yang efektif
  1. 3.
    Quality control dapat terus dilakukan dengan peningkatan kualitas guru melalui beberapa pelatihan yang harus dilakukan, agar pelayanan guru dapat sesuai harapan
  1. 4.
    Pengembangan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik peserta didik perlu dilakukan, modifikasi kurikulum dengan pendekatan digitalisasi yang mengembangkan kemampuan abad 21 dapat menjadi tren yang positif untuk meningkatkan citra sekolah
  1. 5.
    Analisa pekerjaan calon orang tua peserta didik harus dilakukan untuk menentukan bentuk layanan, baik berupa program afterschool, kidsclub, atau bahkan pengembangan daycare diwaktu yang akan mendatang.

REFERENSI

  1. 1.
    Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2024). Kecamatan Gedebage Dalam Angka 2024.
  1. 2.
    Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (2025). https:/kekerasan.kemenppa.go.id/ringakasan
  1. 3.
    Baumrind, D. (1966). Effects of Authoritative Parental Control on Child Behavior. Child Development, 37(4), 887–907.
  1. 4.
    Suryana, E, dkk. (2022) The Golden Age : Perkembangan Anak Usia Dini dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam. Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan.

Data Publications

Implementasi Metode Pemetaan Partisipatif dalam Penetapan Batas Administrasi Desa Banjarsari Kecamatan Pangalengan pada Program P2M Sains Informasi Geografi 2024/2025

Social

13 May 2025

HIMA SAIG UPI

Implementasi Metode Pemetaan Partisipatif dalam Penetapan Batas Administrasi Desa Banjarsari Kecamatan Pangalengan pada Program P2M Sains Informasi Geografi 2024/2025

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) Sains Informasi Geografi 2024/2025 yang dilaksanakan di Desa Banjarsari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, bertujuan untuk menerapkan metode pemetaan partisipatif dalam penetapan batas administrasi desa. Melalui keterlibatan aktif warga dan perangkat desa, kegiatan ini meliputi diskusi kelompok, survei lapangan, serta validasi berbasis citra satelit, sehingga menghasilkan peta batas administrasi yang akurat dan sesuai kondisi faktual. Selain meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemetaan dan pengelolaan wilayah, kegiatan ini juga mendukung implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pemberdayaan masyarakat setempat.

11 min read

25 view

1 Data

1 Projects

[GEODATA] Kajian Infrastruktur Pariwisata di Banda Neira dan Karimunjawa

Tourism

09 May 2025

MAPID

[GEODATA] Kajian Infrastruktur Pariwisata di Banda Neira dan Karimunjawa

Artikel ini mengkaji infrastruktur pariwisata di Banda Neira dan Karimunjawa menggunakan pendekatan GIS untuk menganalisis kepadatan, keterjangkauan, serta kesenjangan infrastruktur berdasarkan konsep 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancillary). Melalui metode spasial seperti KDE dan network analysis, serta analisis SWOT, kajian ini memberikan rekomendasi strategis bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di kedua wilayah kepulauan tersebut.

25 min read

159 view

1 Projects

Analisis Keterjangkauan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang Termasuk pada Zonasi Sekolah A, Kota Bandung

Transportation

07 May 2025

Fajrin Meilani Azzahra Zain

Analisis Keterjangkauan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang Termasuk pada Zonasi Sekolah A, Kota Bandung

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterjangkauan sekolah menengah pertama (SMP) negeri di zona A Kota Bandung, yang meliputi delapan kecamatan dan 22 sekolah, berdasarkan sistem zonasi penerimaan siswa baru. Sistem zonasi, yang diimplementasikan secara penuh sejak 2018, bertujuan meningkatkan pemerataan akses pendidikan dengan menetapkan radius maksimal domisili calon siswa ke sekolah (3 km untuk SMP). Namun, keberadaan siswa di luar radius zonasi dan keterbatasan jangkauan berjalan kaki (maksimal 1,2 km dalam 20 menit berdasarkan kecepatan rata-rata siswa) tetap memunculkan kebutuhan transportasi. Penelitian ini menggunakan analisis isokron dengan batasan waktu tempuh berjalan kaki siswa (5, 10, 15, dan 20 menit) untuk mengevaluasi keterjangkauan sekolah dalam zona A. Hasil analisis isokron ini akan dibandingkan dengan radius zonasi 3 km yang ditetapkan untuk SMP, guna memahami apakah radius tersebut sejalan dengan kemampuan siswa untuk mencapai sekolah dengan berjalan kaki dalam rentang waktu yang wajar. Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemenuhan kebutuhan transportasi sekolah siswa SMP di Kota Bandung, khususnya dalam konteks implementasi sistem zonasi.

17 min read

134 view

Analisis Potensi Bencana Alam Banjir Terhadap Kawasan Terbangun Industri Kabupaten Sumbawa

Climate & Disaster

07 May 2025

Ryandana Adi Nugraha

Analisis Potensi Bencana Alam Banjir Terhadap Kawasan Terbangun Industri Kabupaten Sumbawa

Kabupaten Sumbawa terletak pada provinsi Nusa Tenggara Barat. Dilihat dari segi geografis letak Kabupaten Sumbawa terutama Kecamatan sumbawa memiliki potensi sebagai daerah pusat perekonomian yang mana menjadi nilai ekonomis untuk dibangun industri di area tersebut. Namun, daerah tersebut memiliki potensi banjir baik banjir rob ataupun banjir akibat intensitas hujan yang tinggi. Hal ini menjadikan area industri yang berada di Sumbawa dan sekitarnya memiliki potensi untuk terdampak banjir. Meskipun berisiko, bisnis sering memilih untuk berlokasi di daerah rawan banjir karena keuntungan strategis seperti kedekatan dengan bisnis terkait dan fasilitas umum. Manfaat ekonomi dapat lebih besar daripada dampak buruk banjir, sehingga mendorong perusahaan untuk menerapkan strategi manajemen risiko banjir struktural dan non-struktural (Rwehumbiza 2021).

19 min read

127 view

1 Projects

Terms and Conditions
Introductions
  • MAPID is a platform that provides Geographic Information System (GIS) services for managing, visualizing, and analyzing geospatial data.
  • This platform is owned and operated by PT Multi Areal Planing Indonesia, located at
  • mapid-ai-maskot