Analisis Prediksi Tingkat Bahaya Tsunami di Kota Tegal Berbasis GIS

19 Februari 2025

By: Muhammad Azi Syarif

Open Project

Final Projek

Prediksi Tingkat Bahaya Banjir

Latar Belakang

Bencana adalah suatu kejadian atau rangkaian kejadian yang berpotensi mengganggu dan mengancam kehidupan masyarakat. Kejadian ini dapat dipicu oleh faktor alam, non-alam, maupun aktivitas manusia, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerugian jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian materi, serta dampak pada kondisi psikologis masyarakat.

Perkembangan kota dan permukiman di Indonesia menunjukkan kecenderungan masyarakat untuk memilih lokasi di daerah pesisir atau tepi sungai. Air merupakan elemen penting bagi kehidupan manusia, dan sebagai negara kepulauan dengan banyak wilayah perairan, banyak masyarakat Indonesia memilih tinggal di kawasan pesisir. Daerah pesisir kaya akan sumber daya alam yang beragam dan memiliki peran penting dalam perkembangan sosial, ekonomi, budaya, serta pariwisata. Namun, banyak orang belum memahami risiko tinggal di kawasan pesisir atau tepi sungai.

Tinggal di wilayah pesisir memiliki risiko tersendiri, seperti ancaman bencana alam, termasuk tsunami. Tsunami dapat terjadi akibat longsor bawah laut, erupsi gunung berapi, gempa bumi besar, atau gangguan lainnya di dasar laut yang memicu gelombang besar bergerak dengan cepat menuju daratan. Di Indonesia, tsunami sebagian besar disebabkan oleh gempa tektonik akibat aktivitas pergeseran lempeng tektonik di area subduksi dan zona seismik aktif. Kondisi geografis yang dipengaruhi oleh dinamika lempeng tektonik membuat banyak kawasan pesisir di Indonesia berpotensi mengalami bencana tsunami.

Bahaya bencana tsunami juga dapat di prediksi menggunakan analisis GIS dengan menggunakan metode overlay, Sistem Informasi Geografis (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengelola dan menyimpan data atau informasi geografis. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan SIG dengan visualisasi data spasial yang berisi prediksi tingkat bahaya banjir di Kota Tegal, Kota Tegal terletak di pantai utara Jawa Tengah dan memiliki wilayah pantai serta laut yang berbatasan dengan Kabupaten Tegal di timur oleh Sungai Ketiwon, dan dengan Kabupaten Brebes di barat oleh Sungai Gangsa. Pesisir Kota Tegal kaya akan sumber daya alam dari laut, serta berfungsi sebagai kawasan industri, perikanan, pariwisata, permukiman, pelabuhan, dan tempat pembuangan limbah. Aktivitas perikanan dan perindustrian di kawasan ini telah mempercepat kemajuan pesisir Kota Tegal.

Secara geografis, kawasan ini berada di antara lintang 06°50’ LS hingga 06°53’ LS dan bujur 109°08’ BT hingga 109°10’ BT. Hasil perikanan dan industri telah mendorong optimalisasi sumber daya pesisir, menjadikannya prioritas utama pendapatan Kota Tegal. Kota Tegal telah berkembang pesat menuju perekonomian baru dan kemajuan industrialisasi. Letak strategis di jalur arteri Pantura mendukung pemasaran hasil tangkapan dan olahan ikan, yang diuntungkan oleh meningkatnya kebutuhan pasar dan ketersediaan bahan baku perikanan.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan prediksi tingkat bahaya banjir di Kota Tegal

Metodologi

Analisis ini berlokasi di Kota Tegal dengan menggunakaan metode overlay menggunakan software Arcgis untuk mengetahui tingkat bahaya tsunami di Kota Tegal yang mendekati pesisir pantai yang mudah terkena bencana alam tsunami, data yang di gunakan dalam analisis ini ada 5 data, data elevasi permukaan, data jarak dari pantai, data jarak dari sungai, data kemiringan lereng, dan data penggunaan lahan Kota Tegal.

Pengumpulan di lakukan dengan mencari data di website resmi dari data data yang di butuhkan dalam analisis ini.

Flow Chart

Hasil dan Pembahasan

Dalam pengolahan dan perhitungan kelas menggunakan data hasil klasifikasi setiap parameter kelas informasi, nilai hasil pengolahan kemudian dianalisis. Proses ini membutuhkan data penggunaan lahan, jarak dari sungai, jarak dari garis pantai, elevasi permukaan, kemiringan lahan. Alat yang di gunakan untuk analisis spasial adalah overlay digunakan untuk melakukan analisis ini. Selanjutnya untuk skor dan pembobotan pada data mengikuti sumber di bawah ini

Klasifikasi skor dan bobot

setelah memasukkan semua skor dan bobot ke dalam semua data, selanjutnya dengan menggunakan analisis overlay pada aplikasi GIS setelah di overlay, menentukan parameter klasifikasi dengan menggunakan rumus dibawah ini :

interval kelas

dengan menggunakan rumus interval ini kita dapat menentukan klasifikasi kelas berdasarkan total skor dari hasil overlay, hasil interval kelas yang di peroleh interval minimum 1 dan maksimum 4,75, interval 1 - 1,75 termasuk kedalam kelas sangat rendah dan dapat di mungkinkan terjadi kena dampak tsunami sangat tidak memungkinkan, interval 1,75 - 2,5 termasuk kelas rendah memungkinkan terkena bencana tsunami kecil, interval 2,5 - 3,25 termasuk kelas sedang memungkinkan terkena bencana tsunami sedikit lebih tinggi , interval 3,25 - 4 termasuk kelas tinggi sudah di pastikan untuk lokasi ini terkena bencana tsunami, dan interval 4 - 4,75 termasuk kelas sangat tinggi dan tidak dapat di hindari dan lokasi yang berdekatan dengan pesisir pantai yang berwarna merah, berikut merupakan hasil overlay dan menjadikan Peta Prediksi Tingkat Bahaya Tsunami

kelas

Dari hasil pengolahan klasifikasi Prediksi Tingkat Bahaya Tsunami, diperoleh luasan tingkat kelasnya yaitu untuk kelas sangat rendah memiliki luas 2,97 ha sangat tidak mungkin untuk terkena bencana tsunami, untuk kelas rendah memiliki luas 33,5 ha untuk lokasi dengan kelas rendah mungkin akan terkena bencana tsunami dan hanya sedikit, untuk kelas sedang memiliki luas 1194,76 ha lokasi ini banyak zona yang terkena bencana tsunami dan kemungkinan untuk tidak terkena hanya sedikit, untuk kelas tinggi memiliki luas 2324,64 ha dan sudah di pastikan area ini akan terkena bencana tsunami karena berdekatan dengan pesisir pantai, untuk kelas sangat tinggi memiliki luas 355,08 ha untuk kelas ini tidak dapat di hindari karena sangat berdekatan dengan pesisir pantai.

Kesimpulan

Analisis prediksi tingkat bahaya tsunami di Kota Tegal telah dilakukan menggunakan metode overlay berbasis GIS (Geographic Information System). Proses ini memanfaatkan lima parameter utama, yaitu data elevasi permukaan, jarak dari pantai, jarak dari sungai, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan. Dengan pendekatan ini, hasil analisis menunjukkan pembagian tingkat bahaya tsunami ke dalam lima kelas, mulai dari sangat rendah hingga sangat tinggi.

Dari hasil klasifikasi, diperoleh luasan untuk setiap tingkat bahaya sebagai berikut:

  1. 1.
    Kelas Sangat Rendah: Memiliki luas 2,97 ha, dengan kemungkinan sangat kecil untuk terkena tsunami.
  1. 2.
    Kelas Rendah: Meliputi luas 33,5 ha, dengan risiko kecil terjadinya tsunami di kawasan ini.
  1. 3.
    Kelas Sedang: Mencakup luas 1.194,76 ha, dengan kemungkinan signifikan terkena tsunami di beberapa zona.
  1. 4.
    Kelas Tinggi: Meliputi luas 2.324,64 ha, dan dipastikan area ini akan terkena tsunami karena berada di dekat pesisir.
  1. 5.
    Kelas Sangat Tinggi: Berluas 355,08 ha, yang tidak dapat dihindari dari dampak tsunami, terutama di lokasi pesisir pantai.

Hasil analisis ini memberikan peta prediksi tingkat bahaya tsunami yang dapat digunakan untuk memetakan wilayah risiko tinggi dan sebagai dasar perencanaan mitigasi bencana di Kota Tegal. Wilayah dengan tingkat bahaya tinggi dan sangat tinggi memerlukan perhatian khusus dalam upaya mitigasi, seperti perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, serta edukasi masyarakat mengenai kesiapsiagaan terhadap ancaman tsunami.

Data Publikasi

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Kesehatan

05 Jun 2025

HIMA SAIG UPI

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Penelitian ini membahas analisis spasial kasus stunting di Provinsi Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, dengan menggunakan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Studi ini bertujuan untuk memahami pengaruh variabel sosial-ekonomi dan lingkungan—seperti kemiskinan, akses air bersih dan sanitasi, pendidikan ibu, serta cakupan posyandu—terhadap prevalensi stunting di tingkat lokal. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi spasial yang signifikan: beberapa kecamatan seperti Gedebage, Rancasari, dan Buahbatu memiliki kecocokan model yang sangat tinggi namun jumlah kasus stunting yang rendah, sedangkan Bandung Kulon dan Babakan Ciparay menunjukkan jumlah kasus tinggi dengan kecocokan model yang lebih rendah. Model GWR secara keseluruhan memiliki kemampuan prediktif yang sangat baik (R² global 0,9822), menandakan efektivitas pendekatan spasial dalam mendukung perumusan kebijakan intervensi stunting yang lebih terarah dan sesuai karakteristik wilayah.

9 menit baca

79 dilihat

2 Data

1 Proyek

Kajian Bahaya Bencana Letusan Gunung Api Ibu, Maluku Utara (Hazard Study of Ibu Volcano Eruption Disaster, North Maluku)

Iklim dan Bencana

22 Mei 2025

IMPI Koordinator Wilayah Bandung Raya

Kajian Bahaya Bencana Letusan Gunung Api Ibu, Maluku Utara (Hazard Study of Ibu Volcano Eruption Disaster, North Maluku)

Gunung Api Ibu secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Ibu Utara, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Gunung Api Ibu adalah gunung stratovolcano dengan beberapa kerucut piroklastik dan beberapa kawah maar disekitarnya yang terletak di barat laut Pulau Halmahera, Indonesia. Puncak dari Gunung Api Ibu ini merupakan kawah vulkanik. Gunung Api Ibu ini pernah mengalami sejumlah letusan dari tahun ke tahun. Letusan dari Gunung Api Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara pada Sabtu 19 Mei 2024 ini berdampak pada 9 Kecamatan dengan 42 Desa dengan 6 Desa terkena dampak bahaya paling tinggi, 18 Desa terkena dampak bahaya sedang dan 18 Desa sisanya terkena dampak bahaya paling rendah. Gunung Api Ibu mengalami periode erupsi yang lebih lama selama sejarah pengamatan, periode erupsi Gunung Api Ibu ini terakhir dimulai pada 5 April 2008 dan masih berlanjut hingga sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat indeks bahaya yang disebabkan dari Letusan Gunung Api Ibu dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan kualitatif. Sesuai dengan analisis tersebut, maka dalam menganalisis indeks bahaya tersebut menggunakan metode pembobotan nilai terhadap zona landaan dan zona lontaran berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Analisis indeks bahaya tersebut kemudian diolah dalam SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk mengklasifikasikan nilai indeks bahaya yang paling tinggi hingga paling rendah. Berdasarkan hasil studi didapatkan 2 hal diantaranya persebaran indeks bahaya di kawasan Gunung Api Ibu yang terbagi atas 3 kelas yaitu tinggi, sedang, rendah dan mitigasi untuk penanganan kebencanaan yang akan datang.

19 menit baca

300 dilihat

1 Proyek

Pengembangan Wisata di Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Berapi (Studi Kasus: Gunung Batur)

Pariwisata

20 Mei 2025

IMPI Koordinator Wilayah Bandung Raya

Pengembangan Wisata di Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Berapi (Studi Kasus: Gunung Batur)

Kawasan Gunung Batur, Bali, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata berbasis ekologi dan edukasi global. Namun, kawasan tersebut tentunya tak lepas dari status rawan bencana letusan gunung berapi akibat status aktif dari Gunung Batur. Oleh karena itu, kajian ini akan menyoroti pengembangan pariwisata kawasan rawan bencana Gunung Batur, Bali dari perspektif perencanaan wilayah.

14 menit baca

325 dilihat

1 Proyek

Analisis Kemampuan Lahan Wilayah Perencanaan (WP) Ulu Belu - Kab. Tanggamus - Prov. Lampung

Lingkungan

27 Mei 2025

Weka

Analisis Kemampuan Lahan Wilayah Perencanaan (WP) Ulu Belu - Kab. Tanggamus - Prov. Lampung

Analisis Kemampuan Lahan berdasarkan Permen PU No. 20/Prt/M/2007 tentang Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang.

31 menit baca

184 dilihat

2 Data

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot