Kajian Ancaman Tanah Longsor di Kabupaten Wonosobo: Ancaman yang Tak Terlihat, Dampak yang Terasa

23 September 2024

By: Laela Fitriana Anggraeni

Open Project

Ancaman Tanah Longsor Kabupaten Wonosobo

Latar Belakang dan Permasalahan

Frekuensi bencana alam di Indonesia terus meningkat, dengan tanah longsor menjadi salah satu yang paling sering terjadi. Kabupaten Wonosobo di Jawa Tengah, dengan topografi yang bergelombang dan curah hujan yang tinggi, merupakan daerah yang sangat rentan terhadap bencana ini. Pada tahun 2022, lebih dari 60% dari total kejadian bencana di Wonosobo adalah tanah longsor, dengan kecamatan seperti Wadaslintang dan Watumalang paling sering terdampak.

Tanah longsor tidak hanya menyebabkan kerusakan material, tetapi juga mengancam nyawa dan mengganggu kehidupan masyarakat. Tingginya kemiringan lereng dan kondisi geologis di Wonosobo semakin memperbesar risiko bencana ini, yang diperparah oleh curah hujan yang tinggi.

Dengan kondisi tersebut, sangat penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai daerah-daerah rawan longsor. Pemahaman ini akan sangat membantu dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana, sehingga kerugian akibat longsor dapat diminimalisir. Teknologi seperti Sistem Informasi Geografis (SIG) memungkinkan kita untuk menganalisis dan memetakan ancaman ini dengan lebih akurat, yang sangat penting dalam perencanaan tanggap darurat dan pengambilan kebijakan di Kabupaten Wonosobo.

Metodologi

diagramalir

Pada penelitian ini dilakukan pemodelan peta ancaman tanah longsor menggunakan metode Analytical Hierarchy Process yang mengacu pada Permen PU No.22/PRT/M/2007. Parameter yang digunakan antara lain yaitu penggunaan lahan, kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, keberadaan sesar, dan kegempaan. Penyusunan peta ancaman dilakukan dengan menggunakan metode overlay dan didapatkan hasil tiga kelas ancaman yaitu kelas rendah, sedang, dan tinggi.

Hasil dan Pembahasan

Ancaman Longsor

Berdasarkan hasil pengolahan peta ancaman yang terdapat pada Gambar 2 diketahui bahwa Kecamatan Kejajar memiliki tingkat potensi ancaman bencana tanah longsor tinggi yaitu sebanyak 59% dari total wilayahnya. Secara keseluruhan kecamatan di Kabupaten Wonosobo didominasi oleh tingkat potensi ancaman bencana tanah longsor pada kelas sedang karena sebagian besar wilayahnya berada pada kelas tersebut.

Presentase Luas Ancaman

Berdasarkan hasil pemetaan, Kabupaten Wonosobo memiliki ancaman tanah longsor dengan distribusi sebagai berikut: 3% atau 3.285,17 Ha berada pada kelas rendah, 78% atau 77.460,59 Ha pada kelas sedang, dan 19% atau 18.851,75 Ha pada kelas tinggi.

Faktor utama yang menyebabkan sebagian besar wilayah berada pada kelas sedang-tinggi adalah kemiringan lereng yang dominan (15-45%), intensitas curah hujan tinggi (200-300 mm/bulan), serta penggunaan lahan yang didominasi oleh pemukiman dan sawah/perkebunan. Selain itu, jenis tanah yang sensitif terhadap longsor, seperti kambisol eutrik dan andosol, serta keberadaan sesar/patahan di sekitar wilayah tersebut, juga berkontribusi signifikan terhadap risiko longsor. Kabupaten Wonosobo juga berada dalam tiga kelas kegempaan yang berpengaruh terhadap potensi tanah longsor.

Kesimpulan

Sebagian besar wilayah Wonosobo, sekitar 78% atau seluas 77.460,59 hektar, termasuk dalam kategori risiko tanah longsor sedang. Wilayah dengan risiko tinggi mencakup 19% atau seluas 18.851,75 hektar, sedangkan wilayah dengan risiko rendah hanya 3% atau sekitar 3.285,17 hektar.

Akurasi model ini diuji dengan membandingkan hasil pemodelan dengan kejadian tanah longsor aktual yang terjadi pada tahun 2021 hingga 2022. Hasilnya menunjukkan tingkat kecocokan sebesar 82%, yang menunjukkan bahwa peta ancaman ini merupakan alat yang andal untuk memprediksi risiko tanah longsor di wilayah tersebut. Namun, masih terdapat ketidakcocokan sebesar 18%, yang menandakan perlunya penyempurnaan lebih lanjut dalam pemodelan ancaman.

Data Publikasi

Analisis Spasial Untuk Pemetaan Wilayah Potensial Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Kecamatan Di Kota Tasikmalaya Tahun 2024

Sosial

21 Agt 2025

Nuryabilla Utami

Analisis Spasial Untuk Pemetaan Wilayah Potensial Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Kecamatan Di Kota Tasikmalaya Tahun 2024

Pada era digitalisasi, Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi alat penting untuk menganalisis potensi penyerapan tenaga kerja.. Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 68,92%, namun terdapat 2.619 pencari kerja dan hanya 1.067 yang terserap, menunjukkan adanya mismatch kualifikasi dan ketimpangan distribusi kerja. Analisis spasial ini memetakan faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, aksesibilitas, lokasi industri, dan tingkat pendidikan untuk mendukung perencanaan wilayah, pengembangan kawasan industri/UMKM, serta kebijakan peningkatan kesempatan kerja di Kota Tasikmalaya.

27 menit baca

226 dilihat

1 Proyek

Analisis Lokasi Potensial Pengembangan Usaha Mie Ayam di Kota Yogyakarta

Makanan dan Minuman

31 Jul 2025

Muhammad Dwi Arfian

Analisis Lokasi Potensial Pengembangan Usaha Mie Ayam di Kota Yogyakarta

Eksplorasi persebaran titik eksisting tempat makan mie ayam dan melihat potensi peluang baru di tengah-tengah persaingan. Artikel ini menyajikan gambaran dan penjelasan singkat terkait bagaimana persebaran dan kepadatan titik eksisting tempat makan mie ayam di Kota Yogyakarta. Selain itu, juga melihat potensi peluang lokasi baru untuk pengembangan usaha mie ayam. Fitur INSIGHT dari GEO MAPID digunakan dalam proses analisis dalam artikel ini.

11 menit baca

326 dilihat

Rekomendasi Area Wisata Kuliner UMKM di Kota Wisata Cibubur dan Rute Praktis dengan LRT!

Makanan dan Minuman

02 Agt 2025

Adrien Arum

Rekomendasi Area Wisata Kuliner UMKM di Kota Wisata Cibubur dan Rute Praktis dengan LRT!

Menelusuri area zona emas kuliner di Kota Wisata Cibubur melalui pendekatan spasial. Artikel ini menyajikan analisis lokasi strategis UMKM kuliner rumahan dan rute praktis menuju kawasan dengan dukungan transportasi LRT.

9 menit baca

417 dilihat

3 Proyek

Eksplorasi Wisata di Sekitar Keraton Yogyakarta Hadiningrat

Pariwisata

30 Jul 2025

Revo Samudera

Eksplorasi Wisata di Sekitar Keraton Yogyakarta Hadiningrat

Melalui Peta Wisata ini diharapkan dapat mengeksplorasi secara efisien destinasi wisata di sekitar Keraton Jogjakarta Hadiningrat dengan berjalan kaki. Berjalan kaki ramah lingkungan dan memperkuat kebersamaan

9 menit baca

229 dilihat

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat