Mengurai Tantangan Akses Kesehatan di Kota Cimahi Melalui Analisis Jaringan Jalan

31 Mei 2024

By: HIMA SAIG UPI

Open Project

Transportasi terhadap akses kesehatan

thumbnail tantangan akses kesehatan di kota cimahi

Pendahuluan

Kesehatan adalah hak dasar manusia yang harus dipenuhi. Kemudahan dan keterjangkauan layanan kesehatan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif. Salah satu faktor penentu akses kesehatan adalah infrastruktur jalan. Jalan yang baik dan lancar akan memudahkan masyarakat dalam mengakses fasilitas kesehatan.

Kota Cimahi, merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Barat, mengalami pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah yang pesat. Bersamaan dengan pertumbuhan ini, kebutuhan akan akses yang memadai ke berbagai layanan publik, termasuk layanan kesehatan, menjadi semakin penting. Akses yang mudah dan cepat terhadap fasilitas kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengurangi waktu respon darurat, dan mempercepat penanganan medis yang diperlukan.

Sistem jaringan jalan memainkan peran vital dalam menentukan seberapa cepat dan mudah masyarakat dapat mencapai fasilitas kesehatan. Kondisi dan distribusi jaringan jalan yang baik dapat mendukung akses yang lebih merata dan efektif ke layanan kesehatan, sementara jaringan jalan yang kurang memadai dapat menjadi penghalang serius dalam pencapaian tujuan kesehatan masyarakat.

Selain jaringan jalan, keberadaan dan kualitas transportasi umum juga memiliki peran yang signifikan terhadap aksesibilitas layanan kesehatan. Transportasi umum yang efisien, terintegrasi dengan baik, dan mudah dijangkau dapat menjadi kunci untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan pribadi.

Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk menganalisis jaringan jalan di Kota Cimahi dalam hubungannya dengan akses kesehatan. Analisis ini mencakup penilaian terhadap distribusi jaringan jalan, serta identifikasi wilayah-wilayah yang memiliki akses terbatas ke fasilitas kesehatan. Dengan demikian, diharapkan hasil dari laporan ini dapat memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan dan peluang yang ada, serta rekomendasi yang dapat diimplementasikan untuk memperbaiki akses kesehatan melalui perbaikan dan pengembangan jaringan jalan di Kota Cimahi.

Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan adalah metode network analysis atau analisis jaringan. Metode ini digunakan untuk mempelajari hubungan antara jaringan jalan dan akses kesehatan di Kota Cimahi. Pendekatan ini melibatkan data sekunder yang terdiri dari peta jaringan jalan, rute transportasi umum, dan titik lokasi fasilitas kesehatan.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Cimahi. Kota Cimahi dipilih karena mengalami pertumbuhan penduduk yang signifikan, yang berdampak pada peningkatan kebutuhan layanan kesehatan. Selain itu, kota ini memiliki berbagai fasilitas kesehatan, sehingga penting untuk memahami aksesibilitas masyarakat terhadap fasilitas-fasilitas tersebut.

Persiapan dan Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data vektor jaringan jalan, sebaran fasilitas kesehatan, serta rute angkutan umum di Kota Cimahi yang dijadikan sebagai parameter kemudahan mengakses fasilitas kesehatan.

Analisis Data

Network analysis merupakan salah satu ekstensi yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisis jaringan. Analisis dengan ekstensi ini akan membantu kita dalam menemukan jalur yang paling kecil impedansinya. (Sahputra dkk, 2017). Menurut (ESRI, 1998) ada beberapa teknik dalam network analysis, di antaranya:

  1. 1.
    Route Analysis

Teknik ini membantu menentukan rute tercepat atau terpendek antara dua atau lebih titik yang terhubung oleh jaringan jalan. Analisis ini dapat mempertimbangkan berbagai faktor, seperti jenis kendaraan, kondisi lalu lintas, dan batasan kecepatan.

  1. 1.
    Service Area Analysis

Teknik ini membantu menentukan jangkauan dari suatu titik, seperti rumah sakit, sekolah, atau toko. Analisis ini mempertimbangkan waktu tempuh yang diperlukan untuk mencapai titik tersebut melalui jaringan jalan.

  1. 1.
    Closest Facility Analysis

Teknik ini membantu menentukan fasilitas mana yang paling dekat dari suatu titik, seperti rumah sakit, SPBU, atau restoran. Analisis ini dapat mempertimbangkan berbagai faktor, seperti jenis fasilitas, waktu buka, dan ulasan pelanggan.

  1. 1.
    Origin Destination Matrix Analysis

Teknik ini membantu menghitung biaya (jarak atau waktu tempuh) antara setiap pasangan titik asal dan tujuan dalam suatu jaringan transportasi.

Hasil dan Pembahasan

Analisis Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan

Dalam menentukan keterjangkauan jalan terhadap fasilitas kesehatan, dilakukan perhitungan jangkauan jarak tertentu berdasar dari suatu fasilitas kesehatan. Dalam kasus ini, dilakukan analisis jangkauan sejauh 2 km dari Fasilitas Kesehatan, sehingga dapat diamati apakah Fasilitas Kesehatan yang ada di Kota Cimahi dapat menjangkau seluruh area administratif.

keterjangkauan fasilitas kesehatab

Hasil dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa hampir seluruh jalanan di Kota Cimahi dapat menjangkau fasilitas kesehatan dalam Jarak 2 km. Artinya, Kota Cimahi memiliki fasilitas kesehatan yang terbilang lengkap serta mudah untuk dijangkau.

Analisis Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Dengan Transportasi Umum

Berdasarkan perhitungan jarak jaringan jalan terhadap fasilitas kesehatan yang telah dilakukan sebelumnya, disimpulkan bahwa fasilitas kesehatan di Kota Cimahi cukup mudah dijangkau. Namun, hal ini tidak berlaku untuk transportasi umum.

keterjangkauan fasilitas kesehatan dengan transportasi umum

Menurut penelitian kami, terdapat enam rute transportasi umum yang melintasi Kota Cimahi. Namun, tidak semua rute ini menjangkau fasilitas kesehatan. Fasilitas kesehatan yang tidak terjangkau oleh transportasi umum biasanya berada di dekat batas wilayah Kota Cimahi.

Kesimpulan

Kesehatan adalah hak dasar manusia. Untuk yang menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif, diperlukan akses yang mudah terhadap layanan kesehatan. Di Kota Cimahi, yang mengalami pertumbuhan penduduk dan perkembangan wilayah yang pesat, akses ke layanan kesehatan menjadi semakin penting. Infrastruktur jalan yang baik memainkan peran penting dalam memastikan akses cepat dan mudah ke fasilitas kesehatan. Kondisi dan distribusi jaringan jalan yang memadai dapat mendukung akses yang merata ke layanan kesehatan, sementara jaringan jalan yang kurang baik dapat menjadi penghalang. Selain itu, transportasi umum yang efisien dan terintegrasi juga penting untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan.

Secara keseluruhan, fungsi dari akses jalan ini sangat penting demi mendukung kualitas kesehatan masyarakat itu sendiri. Bagaimana tidak, jika fasilitas kesehatan itu sulit dijangkau, kualitas serta jaminan kesehatan bagi masyarakat sulit dicapai dan poin no 3 dari pembangunan berkelanjutan yang menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan seluruh penduduk semua usia tidak terpenuhi.

Daftar Rujukan

Sahputra, R., Sutikno, S., & Sandhyavitri, A. (2017). Mitigasi Bencana Kebakaran Lahan Gambut Berdasarkan Metode Network Analysis Berbasis GIS (Studi Kasus: Pulau Bengkalis) (Doctoral dissertation, Riau University).

Salsabilah, I., Arie, F. C., Pusporini, N., & Afrianto, F. (2023). Pemodelan Network Analysis Terhadap Keterjangkauan Fasilitas Puskesmas Kota Malang. Jurnal Solma, 12(2), 522-535.

Data Publikasi

Final Project : Analisis Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Merapi Lokasi Wisata di Kabupaten Sleman

Iklim dan Bencana

15 Jun 2025

Anggara Yudha

Final Project : Analisis Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Merapi Lokasi Wisata di Kabupaten Sleman

Analisis Kerawanan

5 menit baca

184 dilihat

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Transportasi

11 Jun 2025

Safira Ramadhani

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Pemerintah Indonesia mendorong program reaktivasi jalur kereta api nonaktif sebagai bagian dari revitalisasi infrastruktur dan pengembangan wilayah. Salah satu yang direncanakan adalah jalur kereta api antarkota Kalisat – Panarukan yang melintasi Kabupaten Bondowoso. Kajian kesesuaian lahan dibutuhkan untuk meminimalkan dampak lingkungan pada lahan yang akan difungsikan kembali pada program reaktivasi. Dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG), kajian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan yang ada.

25 menit baca

373 dilihat

7 Data

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Kesehatan

05 Jun 2025

HIMA SAIG UPI

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Penelitian ini membahas analisis spasial kasus stunting di Provinsi Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, dengan menggunakan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Studi ini bertujuan untuk memahami pengaruh variabel sosial-ekonomi dan lingkungan—seperti kemiskinan, akses air bersih dan sanitasi, pendidikan ibu, serta cakupan posyandu—terhadap prevalensi stunting di tingkat lokal. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi spasial yang signifikan: beberapa kecamatan seperti Gedebage, Rancasari, dan Buahbatu memiliki kecocokan model yang sangat tinggi namun jumlah kasus stunting yang rendah, sedangkan Bandung Kulon dan Babakan Ciparay menunjukkan jumlah kasus tinggi dengan kecocokan model yang lebih rendah. Model GWR secara keseluruhan memiliki kemampuan prediktif yang sangat baik (R² global 0,9822), menandakan efektivitas pendekatan spasial dalam mendukung perumusan kebijakan intervensi stunting yang lebih terarah dan sesuai karakteristik wilayah.

9 menit baca

260 dilihat

2 Data

1 Proyek

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Kesehatan

11 Jun 2025

Muhammad Reza Zulkarnain

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Publikasi ini menyajikan analisis spasial keterjangkauan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Bukittinggi menggunakan platform Geo Mapid. Dengan pendekatan buffer dan isochrone, kajian ini mengidentifikasi wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal dan memberikan rekomendasi berbasis data untuk pemerataan layanan kesehatan.

18 menit baca

219 dilihat

1 Data

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot