Analisis Potensi Lokasi Vending Machine di Stasiun MRT Jakarta

04 November 2021

By: Arie Widya Hapsari

Open Project

Analisis Potensi Lokasi Vending Machine di Kawasan Stasiun MRT

Analisis Potensi Lokasi Vending Machine di Stasiun MRT
Jakarta

Bagi warga Jakarta pastinya sudah tidak asing dengan MRT, bukan? Ya, moda tranportasi baru yang menjadi tren belakangan ini dan menjadi pusat perhatian publik, khususnya para millennials dan generasi Z. Selain ketepatan waktunya yang sudah terjamin, tranportasi ini dijamin keamanannya dan tentunya tidak menimbulkan polusi udara.

PENDAHULUAN

Jakarta Mass Rapid Transit atau biasa dikenal dengan MRT Jakarta merupakan moda tranportasi publik berbasis rel yang diproyeksikan untuk mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. MRT Jakarta Fase 1 (Lebak Bulus – Bundaran HI) resmi beroperasi pada tahun 2019, tepatnya pada 24 Maret 2019. Jalur MRT fase I sepanjang 15,5 kilometer ini memiliki 13 stasiun yang mencakup 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah, dengan stasiun utama yang terletak di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Delapan stasiun layang tersebut, tersebar di Lebak Bulus, Fatmawati, Jl. Cipete Raya, Jalan Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan ASEAN. Enam stasiun bawah tanah lainnya berada di sepanjang Senayan, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setia Budi, Dukuh Atas dan Bundaran HI.

Analisis Potensi Lokasi Vending Machine di Stasiun MRT
Jakarta

Lokasi stasiun MRT yang strategis, dapat dijadikan peluang bisnis bagi para pelaku usaha. Salah satu jenis usaha yang memiliki potensi untuk dijadikan peluang adalah usaha jenis makanan dan minuman ringan. Kawasan MRT dikenal dengan kawasan yang dilalui banyak orang, terutama pekerja kantoran, karena memang wilayahnya yang berada di wilayah komersil. Sehingga makanan dan minuman ringan akan sangat membantu bagi para pengguna MRT yang tidak memiliki waktu yang cukup untuk makan sebelum beraktivitas. Vending Machine menjadi salah satu solusi bagi para konsumen yang ingin membeli makanan maupun minuman secara praktis. Selain itu, vending machine tidak membutuhkan banyak ruang, sehingga penempatan vending machine di stasiun dirasa tepat. Oleh karena itu, diperlukan analisis potensi lokasi vending machine di kawasan Stasiun MRT.

DATA DAN METODE

Data yang digunakan pada analisis ini diantaranya:

Analisis Potensi Lokasi Vending Machine di Stasiun MRT
Jakarta

Pengolahan data dilakukan dengan metode skoring pada tiap parameter. Adapun parameter yang digunakan pada pengolahan analisis ini adalah retail yang berada di stasiun, persebaran bisnis eksisting/kompetitor, dan rata-rata jumlah penumpang MRT Jakarta per bulan di setiap stasiun. Retail yang dimaksud merupakan retail yang menjual minuman/makanan ringan seperti Alfa Express atau Indomaret (Convenience Store). Kemudian kompetitor dalam hal ini adalah Indomaret dan Alfamart yang tersebar di sekitar stasiun MRT Jakarta, yang dihitung dengan analisis Buffer dengan radius 400 m dari stasiun.

Analisis Potensi Lokasi Vending Machine di Stasiun MRT
Jakarta

Pemberian nilai skor pada masing-masing parameter ini ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan. Adapun pertimbangan dari parameter ini diantaranya:

1. Semakin banyak jumlah retail yang berada di stasiun, maka skor semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit retail yang berada di stasiun, maka nilai skor semakin tinggi.

2. Semakin banyak jumlah kompetitor dalam radius 400 m, maka semakin kecil nilai skor paramater tersebut.

3. Semakin banyak jumlah rata-rata penumpang MRT setiap bulannya, maka nilai skor semakin tinggi.

Kemudian dari ketiga parameter tesebut, dapat diketahui jumlah skor parameter denga nilai tertinggi. Stasiun dengan nilai skor tertinggi akan memiliki potensi yang besar untuk penempatan vending machine.

ANALISIS

Berdasarkan data dari hasil pengolahan, dapat diketahui bahwa Stasiun MRT Jakarta yang membuka 2 retail seperti convenience store sebanyak 1 stasiun, kemudian yang terdapat 1 retail sebanyak 9 stasiun, dan 2 stasiun lainnya tidak terdapat retail (convenience store).

Analisis Potensi Lokasi Vending Machine di Stasiun MRT
Jakarta

Area stasiun yang memiliki bisnis kompetitor terbanyak, yaitu 8 kompetitor (Alfamart dan Indomaret), adalah Stasiun MRT Cipete Raya. Kemudian dibawahnya, terdapat Stasiun Haji Nawi dan Lebak Bulus yang memiliki 7 kompetitor di area stasiun tersebut. Area stasiun yang memiliki nilai skor terendah adalah Stasiun Senayan, yang mana dalam radius 400 m tidak terdapat convenience store seperti Alfamart dan Indomaret.

Analisis Potensi Lokasi Vending Machine di Stasiun MRT
Jakarta

Parameter rata-rata jumlah penumpang MRT per bulan digunakan untuk mempertimbangkan potensi masyarakat yang turun maupun naik pada stasiun tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun dari MAPID, dapat diketahu bahwa Stasiun Bundaran HI memiliki rata-rata jumlah penumpang per bulan yang paling tinggi dibandingkan dengan stasiun lainnya. Rata-rata jumlah penumpang perbulan di Stasiun Bundaran HI sebanyak 136831 penumpang, kemudian posisi kedua disusul Stasiun Lebak Bulus dengan rata-rata jumlah penumpang per bulan sebanyak 123328 penumpang. Banyaknya jumlah penumpang pada kedua stasiun tersebut dikarenakan kedua stasiun berada di keberangkatan dan pemberhentian terakhir jalur MRT.

Analisis Potensi Lokasi Vending Machine di Stasiun MRT
Jakarta

Dari ketiga parameter tersebut kemudian dilakukan penjumlahan skor. Kemudian dari jumlah skor tersebut akan dikelaskan berdasarkan rentangan skor tersebut. Berdasarkan hasil pengkelasan, dapat diketahui bahwa terdapat 10 Stasiun yang memiliki skor tinggi dan berpotensi dalam lokasi penempatan vending machine. Stasiun tersebut diantaranya adalah Stasiun Bundaran HI, Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora Mandiri, Senayan, ASEAN, Blok M, Fatmawati, dan Lebak Bulus. Kemudian 3 stasiun lainnya yaitu Stasiun Blok A, Haji Nawi, dan Cipete Raya, berada pada kelas cukup berpotensi.

Analisis Potensi Lokasi Vending Machine di Stasiun MRT
Jakarta

Demikian analisis potensi lokasi penempatan vending machine pada Stasiun MRT Jakarta.

Terimakasih sudah mampir dan membaca :)

Data Publikasi

Final Project : Analisis Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Merapi Lokasi Wisata di Kabupaten Sleman

Iklim dan Bencana

15 Jun 2025

Anggara Yudha

Final Project : Analisis Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Merapi Lokasi Wisata di Kabupaten Sleman

Analisis Kerawanan

5 menit baca

125 dilihat

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Transportasi

11 Jun 2025

Safira Ramadhani

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Pemerintah Indonesia mendorong program reaktivasi jalur kereta api nonaktif sebagai bagian dari revitalisasi infrastruktur dan pengembangan wilayah. Salah satu yang direncanakan adalah jalur kereta api antarkota Kalisat – Panarukan yang melintasi Kabupaten Bondowoso. Kajian kesesuaian lahan dibutuhkan untuk meminimalkan dampak lingkungan pada lahan yang akan difungsikan kembali pada program reaktivasi. Dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG), kajian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan yang ada.

25 menit baca

333 dilihat

7 Data

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Kesehatan

05 Jun 2025

HIMA SAIG UPI

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Penelitian ini membahas analisis spasial kasus stunting di Provinsi Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, dengan menggunakan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Studi ini bertujuan untuk memahami pengaruh variabel sosial-ekonomi dan lingkungan—seperti kemiskinan, akses air bersih dan sanitasi, pendidikan ibu, serta cakupan posyandu—terhadap prevalensi stunting di tingkat lokal. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi spasial yang signifikan: beberapa kecamatan seperti Gedebage, Rancasari, dan Buahbatu memiliki kecocokan model yang sangat tinggi namun jumlah kasus stunting yang rendah, sedangkan Bandung Kulon dan Babakan Ciparay menunjukkan jumlah kasus tinggi dengan kecocokan model yang lebih rendah. Model GWR secara keseluruhan memiliki kemampuan prediktif yang sangat baik (R² global 0,9822), menandakan efektivitas pendekatan spasial dalam mendukung perumusan kebijakan intervensi stunting yang lebih terarah dan sesuai karakteristik wilayah.

9 menit baca

214 dilihat

2 Data

1 Proyek

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Kesehatan

11 Jun 2025

Muhammad Reza Zulkarnain

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Publikasi ini menyajikan analisis spasial keterjangkauan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Bukittinggi menggunakan platform Geo Mapid. Dengan pendekatan buffer dan isochrone, kajian ini mengidentifikasi wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal dan memberikan rekomendasi berbasis data untuk pemerataan layanan kesehatan.

18 menit baca

164 dilihat

1 Data

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot