Pendahuluan
Secara administrasi, Desa Nglanggeran terdiri dari lima (5) dusun yaitu (1) Dusun Nglanggeran Wetan; (2) Dusun Nglanggeran Kulon; (3) Dusun Gunungbutak; (4) Dusun Doga; dan (5) Dusun Karangsari. Pengembangan Desa Nglanggeran menjadi desa wisata diawali dengan gerakan sadar lingkungan di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran pada tahun 1999 yang diinisiasi oleh tokoh pemuda dan pemudi yang tergabung dalam Kelompok Pemuda Karang Taruna Desa Nglanggeran. Bentuk gerakan sadar lingkungan yang dilakukan adalah melakukan penghijauan di sekitar area lereng Gunung Api Purba Nglanggeran dengan berbagai tanaman produktif seperti kakao (cokelat), pisang, kolonjono, mangga, rambutan, mahoni, dan sebagainya (Mursidi, 2019). Melalui kegiatan tersebut, area Gunung Api Purba Nglanggeran yang sebelumnya tandus dan gersang lantas menjadi pegunungan yang hijau dengan tanaman buah-buahan yang produktif. Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Desa Nglanggeran kemudian mempercayakan pengelolaan kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran seluar 48 Ha kepada Karang Taruna Bukit Putra Mandiri. Pada tahun 2007, pengelolaan kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran mendapatkan dukungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul dalam bentuk kegiatan promosi (FAM Tour) dan pendampingan pengelolaan kawasan ekowisata. Saat ini, pengelolaan pariwisata di Desa Wisata Nglanggeran dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang total anggotanya berjumlah 154 orang. Kini kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran termasuk pada salah satu geosite pada Gunung Sewu yang diakui oleh UNESCO dalam jaringan Global Geopark.
Tujuan :
Adapun Tujuan pada project kali ini diantarannya adalah :
-
1.Mengidentifikasi pariwisata pada Desa Wisata Nglanggeran yang terjangkau dengan akses kendaraan berupa shuttle bus.
-
2.Memberikan rekomendasi strategis untuk pengembangan infrastruktur pariwisata berupa tranportasi di Desa Wisata Nglanggeran.
Data
Dalam project ini, data spasial terkait fasilitas pariwisata Desa Wisata Nglanggeran dikumpulkan dan dianalisis menggunakan GeoMAPID. Tahapan yang dilakukan meliputi:
-
1.Pengumpulan Data: Mengkolaborasikan data dari google map dan web terkait Desa Wisata Nglanggeran
-
2.Pengolahan Data: Mengolah data tempat wisata Desa wisata Nglanggeran untuk mengetahui rute sederhana menggunakan shuttle bus dan estimasi waktu yang ditempuh.
-
3.Visualisasi Data: Visualisasi data disimpan dalam bentuk project pada GeoMAPID.
Pembahasan
1. Waktu Tempuh dari titik rencana terminal Nglanggeran

Hasil analisis yang dilakukan di GeoMapid ini, memperkirakan Estimasi waktu yang ditempuh pada lokasi- lokasi wisata ada Desa Wisata Nglanggeran sekitar 5 menit menggunakan kendaraan roda 4. Dengan berbagai tempat wisata diantarannya : 1. Air Terjun Kedung Kandang, 2. Kampung Emas, 3. Desa Wisata Bobung, 4. Griya Coklat, 5. Embung Nglanggeran, 6. Gunung Api Purba, dan 7. Pawon Purba Nglanggeran
2. Visualisasi sederhana rute shuttel bus dari terminal Ngalanggeran

Berdasarkan analisis dengan GeoMAPID ini didapatkan rute yang bisa ditempuh menggunakan shuttle bus sendiri dengan 7 Rute perjalanan dengan titik pemberhentian pada masing- masing objek wisata. Dimana titik awal berangkat adalah dari rencana Terminal Nglanggeran.
Kesimpulan
Kesimpulan adalah :
-
1.Hasil analisis yang dilakukan di GeoMapid ini, memperkirakan Estimasi waktu yang ditempuh pada lokasi- lokasi wisata ada Desa Wisata Nglanggeran sekitar 5 menit menggunakan kendaraan roda 4. Dengan berbagai tempat wisata diantarannya : 1. Air Terjun Kedung Kandang, 2. Kampung Emas, 3. Desa Wisata Bobung, 4. Griya Coklat, 5. Embung Nglanggeran, 6. Gunung Api Purba, dan 7. Pawon Purba Ngalnggeran.
-
2.Berdasarkan analisis dengan geomapid ini didapatkan rute yang bisa ditempuh menggunakan shuttle bus sendiri dengan 7 Rute perjalanan dengan titik pemberhentian pada masing- masing objek wisata. Dimana titiK awal berangkat adalah dari rencana Terminal Nglanggeran.
Daftar Pustaka
Mursidi (wawancara tanggal 19 November 2019). Komunikasi Personal. Warga Masyarakat dan Pengurus Pokdarwis Desa Wisata Nglanggeran (48 tahun)
Hermawati, Prihutami Rista. "Komponen kepariwisataan dan pengembangan community based tourism di desa wisata nglanggeran." Jurnal Khatulistiwa Informatika 7.1 (2020): 31-43.