Latar Belakang
Jakarta Pusat merupakan salah satu wilayah strategis di Jakarta yang memiliki beragam destinasi wisata menarik dan mudah dijangkau. Jakarta Pusat dikenal sebagai pusat pemerintahan sekaligus kawasan yang memiliki banyak tempat yang kaya akan nilai sejarah, budaya, dan aktivitas modern, sebut saja museum nasional, Pusat Kesenian jakarta Taman Ismail Marzuki, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, hingga kawasan viral Kota Tua yang banyak didatangi anak muda. Selain itu, Jakarta Pusat juga menyediakan wisata kuliner yang menggugah selera. Sehingga dengan banyaknya tempat yang dapat dikunjungi, tidak heran jika Jakarta Pusat menjadi salah satu tujuan favorit untuk warga Jakarta maupun wisatawan dari luar kota yang ingin menghabiskan waktu liburan mereka secara singkat namun tetap menyenangkan.
Namun, masih banyak masyarakat yang mengalami kebingungan saat ingin menjelajahi tempat wisata di sekitar Jakarta Pusat. Hal ini disebabkan karena, masih minimnya informasi atau refensi yang memuat destinasi wisata yang lokasinya berdekatan dan dapat dijangkau dalam waktu yang singkat. Akibatnya, potensi wisata yang ada di Jakarta Pusat masih belum dimanfaatkan secara maksimal.
Sehingga untuk menjawab kebutuhan tersebut, penulis membuat Peta Rencana Wisata Jakarta Pusat yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan referensi tempat wisata yang menarik dan juga mudah diakses, bahkan hanya dengan berjalan kaki. Peta ini diharapkan dapat memudahkan siapa saja yang ingin menikmati keragaman wisata Jakarta Pusat tanpa harus menempuh perjalan jauh atau menghabiskan waktu yang lama di perjalanan.
Metode Penelitian
Destinasi wisata yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan destinasi terdekat yang dapat dijangkau oleh masyarakat dengan berjalan kaki. Proses analisis dilakukan dengan memanfaatkan platform GEOMAPID. Data yang digunakan dalam analisis ini yaitu titik lokasi destinasi, lokasi kuliner yang tersebar di sekitar tempat wisata, serta titik halte transportasi umum terdekat yang berada di sekitar tempat wisata. untuk menentukan keterjangkauan antar destinasi wisata, dilakukan pengukuran jarak antar titik lokasi dan kemudian dihitung estimasi jarak yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Estimasi ini mengacu pada rata-rata jarak yang dapat ditempuh pejalan kaki dalam kondisi normal.
Analisis dan Pembahasan
- Penentuan Titik Destinasi Wisata
Pertama, destinasi utama yang penulis pilih yaitu Monas. Hal ini dikarenakan, monas yang memiliki keunikan tersendiri, sekaligus menjadi ikon dari Kota Jakarta, sehingga monas menjadi pilihan utama bagi masyarakat untuk dijadikan sebagai destinasi utama yang harus dikunjungi. Kemudian, untuk menciptakan perjalan wisata yang efektif dan efisien penulis menentukan destinasi wisata di sekitar monas yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki yaitu Museum Kebangkitan Nasional, Galeri Nasional, Museum Sejarah Nasional, Monumen Nasional, dan Museum Prasasti Jakarta.

- Penentuan Jarak antar Lokasi Wisata
Dalam menentukan jarak antar lokasi wisata, peneliti menggunakan tool distance. Kemudian didapatkan data sebagai berikut:

Didapatkan data bahwa jarak antar tiap destinasi kurang dari 1 Km atau 1000 meter, dan berdasarkan data dari SINI dikatakan bahwa rata-rata jarak yang dapat ditempuh oleh pejalan kaki dengan jarak kurang dari 1 km termasuk kategori dekat dan umumnya dapat ditempuh dengan maksimal 15 menit.

- Penentuan Halte Terdekat
Dalam menentukan halte terdekat, penulis menggunakan tools radius untuk mendapatkan data halte terdekat di sekitaran wisata yang akan dikunjungi, dan didapatkan 8 halte terdekat di sekitaran tempat wisata tersebut yaitu Halte Gambir 1, Halte Gambir 2, Halte Busway Harmoni, Halte City Tour Museum Nasional, Halte TransJakarta, dan SBR.ST.Gambir

Kesimpulan
Melalui pemanfaatan platform GEOMAPID, analisis destinasi wisata di Jakarta Pusat dapat dilakukan dengan lebih terarah dan berbasis data spasial yang akurat. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa Jakarta Pusat memiliki banyak pilihan tempat wisata, kuliner, dan akses transportasi yang sangat memungkinkan untuk dijangkau dengan berjalan kaki. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat, khususnya mereka yang ingin menikmati liburan singkat tanpa harus menempuh perjalanan jauh.
Peta Rencana Wisata yang disusun dari hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis bagi masyarakat dalam memilih destinasi wisata yang dekat, efisien, dan mudah diakses. Dengan informasi yang lebih terstruktur mengenai lokasi wisata, halte terdekat, serta tempat makan di sekitarnya, masyarakat kini memiliki referensi yang lebih jelas dan dapat merencanakan kegiatan wisatanya dengan lebih baik.
Dengan adanya inisiatif seperti ini, potensi wisata di Jakarta Pusat dapat dioptimalkan, sekaligus mendorong gaya hidup aktif dan ramah lingkungan melalui kegiatan berjalan kaki.