Proyek Palapa Ring merupakan inisiatif besar pemerintah Indonesia untuk membangun infrastruktur jaringan serat optik nasional yang menghubungkan seluruh wilayah dari Sabang hingga Merauke. Periode 2019-2025 menjadi masa penting dalam pengembangan dan integrasi jaringan ini, terutama untuk memperkuat konektivitas digital di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kajian ini memaparkan perkembangan Palapa Ring setiap tahun serta relevansinya dengan pemetaan spasial dalam menggambarkan penyebaran titik-titik konektivitas di Indonesia.

Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau, namun kesenjangan akses digital masih menjadi tantangan utama. Untuk menjawab hal ini, pemerintah meluncurkan proyek Palapa Ring, yang sering dijuluki sebagai "Tol Langit", pada tahun 2019. Tujuannya sederhana namun strategis: memastikan seluruh kabupaten dan kota di Indonesia dapat menikmati konektivitas internet berkecepatan tinggi.

Dari perspektif spasial, Palapa Ring adalah proyek "menjahit Nusantara" menggunakan jaringan serat optik. Dengan analisis geospasial, distribusi jaringan ini dapat divisualisasikan dalam bentuk peta, menampilkan titik-titik lokasi yang sudah dan akan terhubung, serta memperlihatkan area yang masih menjadi prioritas pembangunan digital ke depan.

Dalam konteks spasial, jaringan Palapa Ring dapat divisualisasikan sebagai network map yang menghubungkan seluruh pulau besar dan gugusan pulau kecil Indonesia.

Beberapa aspek penting dari pendekatan geospasial meliputi:

1. 1.
   Distribusi Geografis: Memetakan titik landing kabel laut dan beach manhole (BMH) untuk memahami jangkauan jaringan.

1. 2.
   Aksesibilitas Wilayah: Analisis jarak spasial terhadap pusat aktivitas ekonomi dan sosial.

1. 3.
   Pemetaan Gap Digital: Identifikasi wilayah blank spot dengan overlay data konektivitas dan populasi.

1. 4.
   Pemantauan Progres: Pembaruan peta seiring perkembangan tahunan (2019-2025) untuk evaluasi kebijakan.

Palapa Ring berperan penting dalam mempercepat transformasi digital Indonesia - mulai dari pendidikan, ekonomi kreatif, hingga layanan publik berbasis data.

Pendekatan spasial memungkinkan pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk melihat secara nyata bagaimana konektivitas berkembang dari tahun ke tahun dan wilayah mana yang masih membutuhkan intervensi.

Selama periode 2019-2025, Palapa Ring telah berhasil menjangkau sebagian besar wilayah Indonesia, dengan fokus integrasi di wilayah tengah dan timur. Dengan dukungan pendekatan geospasial, keberhasilan proyek ini tidak hanya diukur dari panjang kabel atau jumlah kabupaten yang terhubung, tetapi juga dari visualisasi spasial pemerataan akses digital di seluruh Nusantara.

• BAKTI Kominfo. (2019, October 14). Mengenal lebih jauh dengan Palapa Ring: Tol Langit penghubung internet Indonesia. Retrieved from https://baktikomdigi.id/id/detail-berita/mengenal-lebih-jauh-dengan-palapa-ring-tol-langit-penghubung-internet-indonesia

• Presiden Republik Indonesia. (2019, October 14). Presiden Jokowi resmikan pengoperasian Palapa Ring. Retrieved from https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/presiden-jokowi-resmikan-pengoperasian-palapa-ring/

• Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (2022, October 31). Lengkapi Palapa Ring, Menkominfo: Palapa Ring Integrasi tingkatkan layanan internet nasional. Retrieved from https://www.komdigi.go.id/berita/pengumuman/detail/siaran-pers-no-491-hm-kominfo-10-2022-tentang-lengkapi-palapa-ring-menkominfo-palapa-ring-integrasi-tingkatkan-layanan-internet-nasional

• ANTARA News. (2019). Palapa Ring jangkau 35 kabupaten/kota empat provinsi. Retrieved from https://www.antaranews.com/berita/614199

• DetikInet. (2024, March 6). Intip lokasi pertemuan kabel laut dan darat Palapa Ring di Waingapu. Retrieved from https://inet.detik.com/telecommunication/d-7066060/intip-lokasi-pertemuan-kabel-laut-dan-darat-palapa-ring-di-waingapu