Dalam dunia yang semakin berkembang, kepadatan penduduk yang semakin kompleks, serta tingginya upaya urbanisasi, tantangan untuk menciptakan kota yang lebih efisien, berkelanjutan, dan layak huni menjadi lebih penting dari sebelumnya. Konsep Smart City memainkan peranan yang cukup penting. Dalam penerapannya, Smart City menggabungkan teknologi dan beragam faktor yang berkelanjutan untuk mendirikan sebuah wilayah yang lebih optimal. Smart City menjanjikan solusi modern untuk permasalahan perkotaan klasik, mulai dari manajemen sumber daya hingga peningkatan layanan publik. Mari kita pahami lebih dalam mengenai konsep Smart City, bagaimana ia beroperasi, dan potensi apa saja yang ditawarkannya dalam merevolusi landskap perkotaan saat ini.
Apa dan Bagaimana Konsep Smart City?
Konsep Smart City muncul sudah beberapa dekade lalu, konsep tersebut pertama kali muncul pada akhir 1998. Seiring berjalannya waktu, konsep Smart City terus mengalami perkembangan dari berbagai pendekatan. Pada awalnya, pendekatan Smart City menekankan pada techno-economy” dan mementingkan difusi teknologi digital dan potensi ekonomi serta perusahaan dari proyek Smart City. Kini, Smart City bukan lagi hanya mementingkan adopsi teknologi pada suatu perkotaan, tetapi dalam pendekatannya mementingkan juga aspek manusia, masyarakat dan keterlibatannya. Oleh karena perkembangan tersebut, smart city dapat dikatakan sebagai model perkembangan urban yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) secara strategis dan inovatif untuk memperbaiki manajemen perkotaan dan kualitas hidup. Melalui beragam dampaknya, konsep smart city dinilai sebuah strategi untuk kendala bagi berbagai pemerintah, seperti urbanisasi yang berlebihan (overurbanization), perubahan demografi yang signifikan, permasalah iklim dan lingkungan, reformasi ekonomi, dan disrupsi teknologi digital.
Tujuan utama dari konsep smart city adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional kota dan pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan penduduk melalui penggunaan teknologi cerdas dan analisis data. Adopsi teknologi pada smart city bukan soal seberapa banyak teknologi yang digunakan, tetapi menekankan bagaimana pemanfaatannya.
Keberhasilan implementasi smart city sangat tergantung pada kerjasama antara sektor publik dan swasta karena dalam proses pembangunan dan pemeliharaan sistem berbasis data berada di luar lingkup pemerintah daerah. Misalnya, untuk operasional kamera keamanan atau sensor water level mungkin dibutuhkan kerjasama dan teknologi dari berbagai perusahaan.
Manajemen Smart City
Manajemen Smart City adalah proses komprehensif yang melibatkan penggunaan teknologi dan data untuk meningkatkan layanan dan infrastruktur perkotaan. Manajemen ini bertujuan untuk mencapai efisiensi, keberlanjutan, dan peningkatan kualitas hidup.
1. Manajemen Sumber Daya yang Berkelanjutan
Aspek penting yang diperhatikan dalam proses pengembangan smart city adalah keberlanjutan. Pemanfaatan teknologi dalam mengelola beragam daya sumber untuk kebutuhan kota menjadi hal krusial. Beberapa sumber daya yang sangat diperhatikan pada smart city biasanya adalah air dan energi. Bukan hanya soal efisiensi sumber daya, namun meminimalisir sumber daya menjadi salah satu perhatian dari smart city. Contohnya di Singapura memiliki proyek NEWater, yakni pengolahan air daur ulang yang bermutu tinggi dan memiliki kualitas aman untuk diminum. Inisiatif ini memberikan dampak untuk pengingkatan ketahanan air, yaitu mengurangi ketergantungan pada sumber air tradisional seperti air hujan dan air impor. Selain itu, NEWater membantu menghemat air tawar, mengurangi pencemaran air, serta mendukung Pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
2. Keterlibatan Masyarakat
Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan dan pengelolaan Smart City merupakan komponen kunci yang memungkinkan inisiatif ini lebih berhasil dan berkelanjutan. Partisipasi aktif dari warga kota tidak hanya membantu pemerintah lokal dalam mengidentifikasi dan memahami kebutuhan dan kekhawatiran penduduk, tetapi juga mendukung implementasi solusi yang lebih efektif dan diterima secara luas. Pemerintah Singapura telah menerapkan berbagai strategi untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam berbagai aspek Smart City, salah satunya melalui platform digital OneService yakni, Platform online yang memungkinkan warga untuk melaporkan masalah, memberikan umpan balik, dan mengakses berbagai layanan publik. Ketersediaan wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan saran, melaporkan masalah, dan mengakses layanan public sangat menopang keterlibatan masyarakat pada Smart City.
3. Keamanan dan Privasi Data Smart City
Smart City butuh keterbukaan dalam mengelola data. masyarakat perlu mengetahui data apa saja yang diambil, bagaimana penggunaannya, dan siapa yang bisa mengaksesnya. Keterbukaan ini penting untuk membangun kepercayaan dan memastikan pihak berwenang bertanggung jawab. Selain itu, perlu dibuat kerangka kerja yang jelas untuk tata kelola data. Ini berarti membuat platform yang mudah diakses dan dimengerti masyarakat. Melalui platform ini, masyarakat bisa belajar tentang praktik data, hak mereka, dan melaporkan jika mereka merasa khawatir.
4. Integrasi Teknologi
Smart City mengintegrasikan berbagai teknologi, termasuk Internet of Things (IoT), big data, AI, dan lebih banyak lagi, untuk mengumpulkan, memonitor, dan menganalisis data dari seluruh kota. Teknologi ini membantu dalam pengelolaan sumber daya, seperti energi dan air, serta layanan seperti transportasi dan keamanan publik. Contohnya di Singapura, Kota yang menjadi acuan smart city di Asia, berhasil mengoptimalkan layanan lalu lintas dengan mengimplementasikan system ERP (Electronic Road Pricing), sistem pembayaran elektronik jalan raya. Pada dasarnya, ERP merupakan sistem jalan tol dimana pengendara wajib membayar sejumlah uang untuk memasuki jalan-jalan tertentu yang dilengkapi dengan gerbang ERP. Strategi tersebut memberikan dampak pada efektivitas lalu lintas, mengurangi kemacetan selama jam sibuk, dan meningkatkan penggunaan transportasi publik sebesar 20%.
Pada sektor ini, Smart City bekerja sama dengan beragam pihak untuk membangung teknologi yang optimal bagi masyarakat. Salah satunya dengan mengadopsi teknologi Location Intelligence. Teknologi memberikan wawasan berbasis lokasi yang mendalam untuk mendukung pengambilan keputusan yang cerdas. Location Intelligence menggabungkan data spasial dengan data analitik canggih untuk mengoptimalkan perencanaan, pengelolaan, dan fungsi kota. Berikut merupakan fungsi teknologi Location Intelligence untuk Smart City:
- 1.Pada proses perencanaan, Location Intelligence memberikan peta yang akurat dan data demografis yang membantu perencana kota dalam membuat keputusan tentang di mana dan bagaimana mengembangkan infrastruktur baru atau mengupgrade yang sudah ada.
- 2.Manajemen transportasi. Location Intelligence mampu menganalisis pola lalu lintas secara real-time untuk mengelola kemacetan dan meningkatkan efisiensi sistem transportasi public
- 3.Monitoring kawasan. Adopsi Location Intelligence memungkinkan para pemangku kebijakan di Smart City untuk memonitor kondisi suatu wilayah. Misalnya memetakan wilayah potensi banjir, mengawasi water level, dan berbagai aspek lainnya.
Manfaatkan Location Intelligence untuk optimalkan pengelolaan Smart City. Eksplorasi bagaimana produk-produk MAPID seperti GEO MAPID, SINI MAPID, FORM MAPID, dan INSIGHT MAPID meningkatkan kualitas manajemen Smart City!
FAQ
- Apa yang dimaksud Smart City?
model perkembangan urban yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) secara strategis dan inovatif untuk memperbaiki manajemen perkotaan dan kualitas hidup
- Apa tujuan dari Smart City?
meningkatkan efisiensi operasional kota dan pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan penduduk melalui penggunaan teknologi cerdas dan analisis data.
- Mengapa terdapat konsep Smart City?
Smart city dinilai sebuah strategi untuk kendala bagi berbagai pemerintah, seperti urbanisasi yang berlebihan (overurbanization), perubahan demografi yang signifikan, permasalah iklim dan lingkungan, reformasi ekonomi, dan disrupsi teknologi digital