Kemudahan Akses Perpustakaan melalui Transportasi Umum di Jakarta

07 April 2025

By: Annisa Fitri

Open Project

Kemudahan Akses Perpustakaan melalui Transportasi Umum di Jakarta

Perpustakaan Jakarta

Pendahuluan

Perpustakaan merupakan fasilitas publik yang memiliki peran pnting dalam peningkatan literasi, penyediaan akses informasi, serta ruang belajar bagi masyarakat. Sebagai pusat pengetahuan, perpustakaan sebaiknya mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, terutama melalui transportasi umum yang efisien dan terjangkau. Sebagai kota dengan sistem transportasi umum yang terus berkembang, Jakarta memiliki berbagai moda transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, LRT, KRL. Kemudahan akses transportasi umum penting untuk memastikan bahwa masyarakat dapat mengakses fasilitas perpustakaan dengan mudah. Oleh karena itu, analisis ini diperlukan untuk mengetahui apakah sistem transportasi umum Jakarta sudah mendukung akses yang baik ke perpustakaan atau masih terdapat kesenjangan yang perlu diperbaiki.

Metodologi

Data yang digunakan adalah data titik lokasi perpustakaan (diperoleh dari OpenStreetMap dan Google Maps), dan data transportasi umum berupa halte atau stasiun. Kategori kemudahan akses yaitu:

  • Mudah diakses (≤ 500 meter)
  • Cukup terjangkau (500 - 1.000 meter)
  • Sulit diakses (> 1.000 meter)

Dasar penentuan kategori kemudahan akses yaitu dengan asumsi jarak tersebut dapat ditempuh dengan nyaman ketika berjalan kaki.

Hasil dan Pembahasan

Perpustakaan di Jakarta berjumlah 137, termasuk di dalamnya perpustakaan yang dikelola pemerintah dan universitas. Perpustakaan paling padat terdistribusi di wilayah Jakarta Pusat, tepatnya di sekitar Monumen Nasional (Monas). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dari total 137 perpustakaan di Jakarta, terdapat lebih dari 100 perpustakaan lebih dari 75% yang terjangkau oleh transportasi umum dengan berbagai moda. Berikut rincian persentase akses perpustakaan dengan masing-masing moda transportasi umum:

KRL

  • 500 meter: 3,65%
  • 1000 meter: 17,52%
  • >1000 meter: 82,48%

LRT

  • 500 meter: 5,84%
  • 1000 meter: 11,68%
  • >1000 meter: 88,32%

MRT

  • 500 meter: 5,84%
  • 1000 meter: 15,33%
  • >1000 meter: 84,67%

TransJakarta

  • 500 meter: 54,74%
  • 1000 meter: 75,18%
  • >1000 meter: 24,82%

Berdasarkan hasil analisis kemudahan akses perpustakaan melalui transportasi umum di Jakarta, diketahui bahwa moda transportasi TransJakarta memiliki jangkauan akses yang paling luas. Sebanyak 54,74% perpustakaan berada dalam radius 500 meter dari halte TransJakarta, dan meningkat menjadi 75,18% dalam radius 1000 meter. Temuan ini menunjukkan bahwa TransJakarta sebagai transportasi umum berperan penting dalam mendukung aksesibilitas masyarakat ke fasilitas perpustakaan di Jakarta. Sebaliknya, jangkauan akses oleh KRL, LRT, dan MRT masih terbatas, kemungkinan karena jumlah stasiun yang lebih sedikit dan jangkauan trayek yang belum merata.

Peta Aksesibilitas Halte Transjakarta

Peta Aksesibilitas Stasiun MRT

Peta Aksesibilitas Stasiun LRT

Peta Aksesibilitas Stasiun KRL

Rekomendasi

Dengan jangkauan terluas (75,18% dalam radius 1000 meter), TransJakarta terbukti sebagai moda transportasi paling strategis untuk mendukung akses ke perpustakaan. Pemprov Jakarta dan TransJakarta dapat memastikan rute TransJakarta tetap menjangkau wilayah yang memiliki perpustakaan dan menambahkan halte baru di lokasi perpustakaan yang belum terlayani oleh rute Transjakarta.

Perluasan Akses Moda Rel (KRL, LRT, MRT) juga dapat dilakukan mengingat jangkauannya masih rendah terhadap lokasi perpustakaan di Jakarta. Sebagai tambahan, peningkatan aksesibilitas fisik juga perlu menjadi perhatian, seperti dengan menyediakan trotoar yang nyaman, akses yang ramah disabilitas, serta penunjuk arah yang jelas dari halte atau stasiun menuju lokasi perpustakaan.

Data Publikasi

Menakar Konsentrasi Wilayah Terbangun di Kabupaten Pati melalui Lensa Data Spasial

Perencanaan Kota

22 Nov 2025

Candra Dewi MAPID TEAM

Menakar Konsentrasi Wilayah Terbangun di Kabupaten Pati melalui Lensa Data Spasial

Studi ini mengintegrasikan analisis spasial berbasis citra satelit dan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi konsentrasi wilayah terbangun di Kabupaten Pati. Dengan memanfaatkan indeks NDBI (Normalized Difference Built-up Index) dari citra Sentinel-2 serta hasil site selection dari platform Geo MAPID, penelitian ini menyoroti keterkaitan antara kepadatan pembangunan dan distribusi potensi pusat kegiatan ekonomi. Hasil overlay spasial juga dibandingkan dengan variabel risiko bencana dan sebaran aktivitas perdagangan guna memberikan gambaran awal karakter spasial kawasan. Kajian ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi perencanaan wilayah berbasis data geospasial.

24 menit baca

205 dilihat

1 Proyek

Membuka Akses Informasi Banjir untuk Masyarakat: WebGIS Interaktif dari Smart Water Center BBWS Cilicis

Kelautan & Hidrologi

14 Nov 2025

datin.bbwscilicis

Membuka Akses Informasi Banjir untuk Masyarakat: WebGIS Interaktif dari Smart Water Center BBWS Cilicis

Balai besar wilayah sungai ciliwung cisadane

3 menit baca

308 dilihat

Menerapkan Inovasi Berbasis Data Melalui Smart Water Center BBWS Ciliwung Cisadane: Lima Tahun Perjalanan

Iklim dan Bencana

14 Nov 2025

datin.bbwscilicis

Menerapkan Inovasi Berbasis Data Melalui Smart Water Center BBWS Ciliwung Cisadane: Lima Tahun Perjalanan

Penerapan Smart Water Center (SWC) oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cilicis telah memberikan dampak signifikan dalam pengelolaan dan pemantauan banjir di wilayah Ciliwung-Cisadane. Selama lima tahun terakhir, teknologi ini telah mengubah cara BBWS Cilicis menangani data hidrologi dan informasi terkait banjir, menjadikan proses pengumpulan, analisis, dan pelaporan lebih efisien dan cepat.

3 menit baca

235 dilihat

Depok sebagai Dormitory Town: Analisis Spasial Aksesibilitas Transportasi Umum bagi Mahasiswa dan Pekerja

Transportasi

03 Okt 2025

Lossa Chaniago MAPID TEAM

Depok sebagai Dormitory Town: Analisis Spasial Aksesibilitas Transportasi Umum bagi Mahasiswa dan Pekerja

Artikel ini membahas analisis spasial aksesibilitas transportasi umum di Kota Depok dengan fokus pada universitas dan kawasan perkantoran sebagai pusat mobilitas mahasiswa dan pekerja. Pertumbuhan penduduk dan aktivitas harian di Depok menuntut layanan transportasi yang memadai, namun distribusinya masih belum merata. Melalui pemanfaatan fitur Site Selection pada platform MAPID, penelitian ini mengidentifikasi wilayah dengan akses tinggi maupun rendah, sekaligus memberikan rekomendasi prioritas penguatan transportasi umum untuk mendukung mobilitas yang lebih inklusif dan efisien.

9 menit baca

1751 dilihat

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat