Peta Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Lereng di Kecamatan Bontoharu, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan

09 Desember 2022

•

By: Nurmuslimah

Open Data

curah hujan

Open Data

Topografi

Open Data

Morfologi

Open Data

Kelerengan

Open Project

Peta Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Lereng

Peta Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Lereng di Kecamatan
Bontoharu, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan

A. Latar Belakang

Selayar adalah pulau yang terpisah dari daratan Sulawesi Selatan. Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari beberapa pulau kecil dengan Pulau Selayar sebagai wilayah terluas, yaitu 2000 kilometer persegi dengan penduduk sekitar 130 ribu jiwa. Pengembangan daerah, khususnya di Kecamatan Bontoharu menunjukkan beberapa perkembangan dalam beberapa tahun terakhir. Dalam perkembangan ini tidak terlepas dari kebutuhan lahan yang semakin meningkat, sehingga ancaman terhadap sumber daya alam dan ekosistem semakin meningkat pula.

Dengan meningkatnya kebutuhan lahan ini, diperlukannya analisis kemampuan dari lahan tersebut.Kemampuan lahan menurut peraturan negara lingkungan hidup No. 17 tahun 2009 tentang pedoman penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam penataan ruang wilayah adalah karakteristik lahan yang mencakup sifat-sifat tanah, topografi, drainase, dan kondisi lingkungan hidup lain untuk mendukung kehidupan atau aktifitas pada suatu hamparan lahan.

Berdasarkan Peraturan Mentri Penataan Ruang No. 20 Tahun 2007 tentang Pedoman Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Budaya dalam penyusunan Rencana Tata Ruang, dijelaskan bahwa Satuan Kemampuan Lahan (SKL) terdiri dari beberapa SKL, yaitu SKL Morfologi, SKL Kemudahan Dikerjakan, SKL Kestabilan Lereng, SKL Kestabilan Pondasi, SKL Ketersediaan Air, SKL Drainase, SKL Erosi, SKL Pembuangan Limbah, dan SKL terhadap Bencana Alam. Beberapa klasifikasi kemampuan lahan ini adalah penilaian lahan (komponen-komponen lahan) secara sstematik dan pengelompokannya ke dalam beberapa kategori berdasarkan sifat-sifat yang merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaannya. Namun, dalam publikasi kali ini, kami hanya akan membuat satu jenis peta SKL, yaitu Peta SKL Kestabilan lereng.

B. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan Peta SKL Kestabilan Lereng, yaitu untuk mengetahui tingkat kemantapan lereng di Kecamatan Bontoharu dalam menerima beban.

C. Data

Data yang digunakan dalam mengerjakan SKL Kestabilan Lereng, yaitu:

  1. 1.
    Data Curah Hujan tahun 2012 - 2022
  1. 2.
    Data DEM
  1. 3.
    Peta Morfologi
  1. 4.
    Peta Kelerengan
  1. 5.
    Peta Shapefile Kecamatan Bontoharu
D. Metode

Metode yang digunakan adalah menggunakan teknik analisis spasial dengan cara Overlay dan Skoring untuk menentukan kelas kestabilan lereng Kecamatan Bontoharu. Data yang digunakan adalah data sekunder yang meliputi, data curah hujan, DEM, Peta morfologi, Kelerengan, dan shapefile Kecamatan Bontoharu.

E. Hasil dan Pembahasan

Kestabilan lereng artinya wilayah tersebut dapat dikatakan stabil atau tidak kondisi lahannya dengan melihat kemiringan lereng di lahan tersebut. Bila suatu kawasan disebut kestabilan lerengnya rendah, maka kondisi wilayahnya tidak stabil. Tidak stabil artinya mudah longsor, mudah bergerak yang artinya tidak aman dikembangkan untuk peruntukan kawasan pelabuhan. Kawasan ini bisa digunakan untuk hutan, perkebunan dan resapan air. Sedangkan, kawasan yang dapat dikembangkan sebagai kawasan peruntukan pelabuhan adalah dengan kesetabilan lereng tinggi.

Data yang dibutuhkan untuk menghitung SKL Kestabilan lereng, yaitu peta curah hujan. peta topografi, peta morfologi, dan peta kelerengan. Untuk menghitung nilai SKL Kestabilan Lereng dilakukan dengan memberikan skor pada tiap parameter pada peta, lalu kemudian mengoverley semua data di atas.

Hasil analisis luasan Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Lereng, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Peta Satuan Kemampuan Lahan Kestabilan Lereng di Kecamatan
Bontoharu, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis kemampuan lahan khususnya pada kestabilan lereng di wilayah Kecamatan Bontoharu, didominasi oleh kestabilan lereng sedang dengan persentasi sebesar 63.6%.

Referensi

Dagasou, R., Kumurur, V. A., dan lahamendu, V. 2019. Kemapuan Lahan dan pemanfaatn Ruang Pulau Bunaken Manado. Jurnal Spasial. 2(6). Hal: 220-230.

Duwila, D., Tarore, R. C., dan Takumansang, E. D. 2019. Analisis Kemampuan Lahan di Pulau Sulabesi Kabupaten Sula. Jurnal Spasial. 3(6). Hal: 703-713.

Data Publikasi

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Transportasi

11 Jun 2025

•

Safira Ramadhani

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Pemerintah Indonesia mendorong program reaktivasi jalur kereta api nonaktif sebagai bagian dari revitalisasi infrastruktur dan pengembangan wilayah. Salah satu yang direncanakan adalah jalur kereta api antarkota Kalisat – Panarukan yang melintasi Kabupaten Bondowoso. Kajian kesesuaian lahan dibutuhkan untuk meminimalkan dampak lingkungan pada lahan yang akan difungsikan kembali pada program reaktivasi. Dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG), kajian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan yang ada.

25 menit baca

•

295 dilihat

7 Data

Analisis Kemampuan Lahan Wilayah Perencanaan (WP) Ulu Belu - Kab. Tanggamus - Prov. Lampung

Lingkungan

27 Mei 2025

•

Weka

Analisis Kemampuan Lahan Wilayah Perencanaan (WP) Ulu Belu - Kab. Tanggamus - Prov. Lampung

Analisis Kemampuan Lahan berdasarkan Permen PU No. 20/Prt/M/2007 tentang Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang.

31 menit baca

•

268 dilihat

2 Data

1 Proyek

Eksplorasi Wisata Jakarta dengan Peta Rencana Wisata

Non Kategori

06 Mei 2025

•

Ikhda Nurfayza

Eksplorasi Wisata Jakarta dengan Peta Rencana Wisata

6 menit baca

•

294 dilihat

1 Proyek

Analisis Potensi Lahan Investasi Berbasis Spasial di Kabupaten Majalengka

Perencanaan Kota

02 Apr 2025

•

Munazilah Rohiyal Ma'ani

Analisis Potensi Lahan Investasi Berbasis Spasial di Kabupaten Majalengka

Majalengka Regency, West Java, is developing a new industrial area. This area is designated as a Center for Industrial Growth (WPPI). It aims to boost the eastern region's economy and focus economic activity towards Cirebon.

9 menit baca

•

621 dilihat

2 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot