Analisis Penentuan Lokasi Booth E-Scooter pada Kawasan Stasiun Bundaran HI

22 Desember 2021

By: Alvin Septian

Open Data

Halte Busway di Jakarta

Open Data

POI Bundaran HI

Open Data

Area POI Bundaran HI

Open Project

Analisis Penentuan Lokasi Booth E-Scooter Pada Kawasan Stasiun Bundaran HI

Analisis Penentuan Lokasi Booth E-Scooter pada Kawasan
Stasiun Bundaran HI
Siapa sih warga jakarta yang nggak tau MRT? Salah satu moda transportasi di jakarta yang menjadi sebuah fenomena di kalangan kita para kaula muda. Serunya bepergian dengan transportasi umum yang nyaman dan juga tepat waktu membuat MRT menjadi pilihan kita.

Pendahuluan

Mass Rapid Transit atau kerap kali disingkat dengan MRT merupakan transportasi yang dapat mengangkut penumpang hingga mencapai 1.950 orang. MRT dengan kepanjangan lain moda raya terpadu itu terdiri dari 6 gerbong di setiap rangkaian keretanya. Pada MRT Jakarta terdapat 13 stasiun dengan 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. Fase Pertama dari MRT Jakarta memiliki jalur sepanjang 15,5 Km.

Analisis Penentuan Lokasi Booth E-Scooter pada Kawasan
Stasiun Bundaran HI

Selain ketepatan waktu dalam sistemnya, Kemanan dan kemudahan menjadikan MRT Jakarta menjadi salah satu moda transportasi favorit bagi warga jakarta. Seiring dengan antusiasme penggunaan MRT Jakarta, penggunaan moda transportasi mikro berbasis elektrik seperti skuter elektrik di seluruh penjuru dunia juga meningkat. Berdasarkan sebuah penelitian dari MoveElectric di Inggris, penggunaan skuter listrik dikatakan bisa mengurangi sampai 44.000 ton gas CO2 per tahun. Itu setara dengan emisi gas buang yang dihasilkan oleh 29.000 kendaraan penumpang. Hal ini menjadikan bisnis sewa E-scooter bisa menjadi pilihan untuk pengguna MRT maupun pengguna tranpsortasi umum lain yang membutuhkan mobilitas yang tinggi. Pada kesempatan kali ini, Saya akan menganalisis mengenai penentuan lokasi booth E-Scooter pada kawasan Stasiun Bundaran HI.

Data

Pada penelitian kali ini, kita akan membutuhkan beberapa data yang akan kita gunakan untuk menjadi faktor atau variabel dalam decision making tentang lokasi penempatan booth E-Scooter. Penentuan lokasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor spasial dan juga non-spasial. Data-data tersebut diantaranya adalah:

  1. 1.
    Data Stasiun MRT Jakarta
  1. 2.
    Data Jumlah Penumpang MRT Jakarta
  1. 3.
    Data Halte Busway Jakarta
  1. 4.
    Data POI Kawasan Stasiun Bundaran HI

Parameter

Sementara itu, penelitian ini memiliki 2 parameter yakni :

  • Jarak
  • Target Pasar

Parameter tersebut akan menghasilkan pembobotan nilai wilayah seperti

Semakin dekat jarak wilayah dengan sarana transportasi umum dan jalan dengan pedestrian yang luas maka nilai pada wilayah tersebut akan semakin tinggi nilainya
Semakin dekat wilayah dengan pusat kegiatan maka akan semakin tinggi nilainya.

Analisis

Dari analisis spasial yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa daerah Stasiun Bundaran HI nampak didominasi oleh Perkantoran dan Perdagangan serta Kawasan Permukiman. Selain itu, terdapat kategori lain seperti Hotel dan Penginapan, Tempat Pendidikan dan Keagamaan, Tempat Makan dan Hiburan, Pusat Perbelanjaan, dan Pusat Kesehatan dan Rumah Sakit.

Analisis Penentuan Lokasi Booth E-Scooter pada Kawasan
Stasiun Bundaran HI

Selanjutnya adalah pembobotan nilai wilayah. Pembobotan ini dilakukan seperti apa yang telah dijelaskan pada parameter. Pembobotan dilakukan dengan buffer pada radius 500m untuk melihat jarak pada kalimat pembobotan nilai wilayah.

Analisis Penentuan Lokasi Booth E-Scooter pada Kawasan
Stasiun Bundaran HI

Dari Hasil analisis menggunakan pembobotan kalimat maka dapat ditentukan bahwa ada 17 wilayah yang kurang strategis, 21 wilayah cukup strategis, 10 wilayah strategis dan 1 wilayah sangat strategis. hal ini ditentukan karena jarak wilayah tersebut paling dekat kepada dua fasilitas transit transportasi umum seperti Halte Sarinah dan Stasiun MRT Bundaran HI yang ada pada kawasan Stasiun Bundaran HI.

Analisis Penentuan Lokasi Booth E-Scooter pada Kawasan
Stasiun Bundaran HI Analisis Penentuan Lokasi Booth E-Scooter pada Kawasan
Stasiun Bundaran HI

Penutup

Dari pembahasan tadi, kita jadi belajar banyak mengenai pengambilan keputusan dalam berbisnis lewat Location Intelligence nih temen-temen! Semoga apa yang saya sampaikan dapat menjadi ilmu buat kita semua. Terima kasih atas perhatiannya, ya!

Jika anda memiliki kritik atau saran atas penelitian ini, hubungi saya melalui surel ke alvinseptian259@gmail.com

Data Publikasi

Final Project : Analisis Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Merapi Lokasi Wisata di Kabupaten Sleman

Iklim dan Bencana

15 Jun 2025

Anggara Yudha

Final Project : Analisis Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Merapi Lokasi Wisata di Kabupaten Sleman

Analisis Kerawanan

5 menit baca

95 dilihat

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Transportasi

11 Jun 2025

Safira Ramadhani

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Pemerintah Indonesia mendorong program reaktivasi jalur kereta api nonaktif sebagai bagian dari revitalisasi infrastruktur dan pengembangan wilayah. Salah satu yang direncanakan adalah jalur kereta api antarkota Kalisat – Panarukan yang melintasi Kabupaten Bondowoso. Kajian kesesuaian lahan dibutuhkan untuk meminimalkan dampak lingkungan pada lahan yang akan difungsikan kembali pada program reaktivasi. Dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG), kajian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan yang ada.

25 menit baca

300 dilihat

7 Data

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Kesehatan

05 Jun 2025

HIMA SAIG UPI

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Penelitian ini membahas analisis spasial kasus stunting di Provinsi Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, dengan menggunakan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Studi ini bertujuan untuk memahami pengaruh variabel sosial-ekonomi dan lingkungan—seperti kemiskinan, akses air bersih dan sanitasi, pendidikan ibu, serta cakupan posyandu—terhadap prevalensi stunting di tingkat lokal. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi spasial yang signifikan: beberapa kecamatan seperti Gedebage, Rancasari, dan Buahbatu memiliki kecocokan model yang sangat tinggi namun jumlah kasus stunting yang rendah, sedangkan Bandung Kulon dan Babakan Ciparay menunjukkan jumlah kasus tinggi dengan kecocokan model yang lebih rendah. Model GWR secara keseluruhan memiliki kemampuan prediktif yang sangat baik (R² global 0,9822), menandakan efektivitas pendekatan spasial dalam mendukung perumusan kebijakan intervensi stunting yang lebih terarah dan sesuai karakteristik wilayah.

9 menit baca

179 dilihat

2 Data

1 Proyek

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Kesehatan

11 Jun 2025

Muhammad Reza Zulkarnain

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Publikasi ini menyajikan analisis spasial keterjangkauan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Bukittinggi menggunakan platform Geo Mapid. Dengan pendekatan buffer dan isochrone, kajian ini mengidentifikasi wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal dan memberikan rekomendasi berbasis data untuk pemerataan layanan kesehatan.

18 menit baca

113 dilihat

1 Data

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot