Pendahuluan
Mass Rapid Transit atau kerap kali disingkat dengan MRT merupakan transportasi yang dapat mengangkut penumpang hingga mencapai 1.950 orang. MRT dengan kepanjangan lain moda raya terpadu itu terdiri dari 6 gerbong di setiap rangkaian keretanya. Pada MRT Jakarta terdapat 13 stasiun dengan 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. Fase Pertama dari MRT Jakarta memiliki jalur sepanjang 15,5 Km.
Selain ketepatan waktu dalam sistemnya, Kemanan dan kemudahan menjadikan MRT Jakarta menjadi salah satu moda transportasi favorit bagi warga jakarta. Seiring dengan antusiasme penggunaan MRT Jakarta, penggunaan moda transportasi mikro berbasis elektrik seperti skuter elektrik di seluruh penjuru dunia juga meningkat. Berdasarkan sebuah penelitian dari MoveElectric di Inggris, penggunaan skuter listrik dikatakan bisa mengurangi sampai 44.000 ton gas CO2 per tahun. Itu setara dengan emisi gas buang yang dihasilkan oleh 29.000 kendaraan penumpang. Hal ini menjadikan bisnis sewa E-scooter bisa menjadi pilihan untuk pengguna MRT maupun pengguna tranpsortasi umum lain yang membutuhkan mobilitas yang tinggi. Pada kesempatan kali ini, Saya akan menganalisis mengenai penentuan lokasi booth E-Scooter pada kawasan Stasiun Bundaran HI.
Data
Pada penelitian kali ini, kita akan membutuhkan beberapa data yang akan kita gunakan untuk menjadi faktor atau variabel dalam decision making tentang lokasi penempatan booth E-Scooter. Penentuan lokasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor spasial dan juga non-spasial. Data-data tersebut diantaranya adalah:
-
1.Data Stasiun MRT Jakarta
-
2.Data Jumlah Penumpang MRT Jakarta
-
3.Data Halte Busway Jakarta
-
4.Data POI Kawasan Stasiun Bundaran HI
Parameter
Sementara itu, penelitian ini memiliki 2 parameter yakni :
- Jarak
- Target Pasar
Parameter tersebut akan menghasilkan pembobotan nilai wilayah seperti
Analisis
Dari analisis spasial yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa daerah Stasiun Bundaran HI nampak didominasi oleh Perkantoran dan Perdagangan serta Kawasan Permukiman. Selain itu, terdapat kategori lain seperti Hotel dan Penginapan, Tempat Pendidikan dan Keagamaan, Tempat Makan dan Hiburan, Pusat Perbelanjaan, dan Pusat Kesehatan dan Rumah Sakit.
Selanjutnya adalah pembobotan nilai wilayah. Pembobotan ini dilakukan seperti apa yang telah dijelaskan pada parameter. Pembobotan dilakukan dengan buffer pada radius 500m untuk melihat jarak pada kalimat pembobotan nilai wilayah.
Dari Hasil analisis menggunakan pembobotan kalimat maka dapat ditentukan bahwa ada 17 wilayah yang kurang strategis, 21 wilayah cukup strategis, 10 wilayah strategis dan 1 wilayah sangat strategis. hal ini ditentukan karena jarak wilayah tersebut paling dekat kepada dua fasilitas transit transportasi umum seperti Halte Sarinah dan Stasiun MRT Bundaran HI yang ada pada kawasan Stasiun Bundaran HI.
Penutup
Dari pembahasan tadi, kita jadi belajar banyak mengenai pengambilan keputusan dalam berbisnis lewat Location Intelligence nih temen-temen! Semoga apa yang saya sampaikan dapat menjadi ilmu buat kita semua. Terima kasih atas perhatiannya, ya!