I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pasar pangan murah di Kabupaten Bangka menjadi salah satu solusi strategis dalam mengatasi permasalahan ketahanan pangan dan stabilisasi harga di daerah tersebut. Kabupaten Bangka, sebagai salah satu daerah penghasil komoditas pertanian dan perikanan, masih menghadapi tantangan dalam distribusi dan ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Salah satu faktor utama yang mendorong perlunya pasar pangan murah adalah fluktuasi harga bahan pokok yang sering terjadi akibat berbagai faktor, seperti musim panen, distribusi, dan dinamika pasar global.
Kenaikan harga pangan yang tidak terkendali dapat berdampak langsung pada daya beli masyarakat, terutama bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah. Oleh karena itu, pemerintah daerah bekerja sama dengan Perum Bulog perlu mengambil langkah konkret untuk memastikan akses pangan yang lebih stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Peningkatan ketahanan pangan juga menjadi alasan utama dalam pelaksanaan program ini. Dengan menyediakan pangan murah yang berkualitas, pemerintah dapat mengurangi risiko kerawanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bangka.
Penyelenggaraan pasar pangan murah di Kabupaten Bangka masih banyak terpusat di daerah perkantoran. Meskipun secara logistik hal ini lebih mudah dikelola, keterbatasan lokasi tersebut menyebabkan program ini belum sepenuhnya menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan, terutama mereka yang tinggal di daerah pedesaan dan memiliki indeks kesejahteraan yang rendah. Dengan berbagai alasan tersebut maka perlu adanya analisis kesesuaian lokasi pasar pangan murah dengan berdasarkan indeks kesejahteraan penduduk di Kabupaten Bangka.
B. Tujuan
Mengetahui lokasi daerah yang paling membutuhkan adanya kegiatan pasar pangan murah di Kabupaten Bangka.
II. Metode Analisis
Penelitian "Analisis Kesesuaian Lokasi Pasar Pangan Murah Program Pemkab Bangka Berdasarkan Indeks Kesejahteraan Penduduk di Kabupaten Bangka Tahun 2025 " memiliki tahapan penelitian sebagai berikut :
-
1.Pengumpulan Data
-
2.Pengolahan Data
-
3.Hasil dan Analisis Data
-
4.Kesimpulan dan Saran
III. Hasil dan Pembahasan
A. Letak dan Keadaan Geografis
Setelah melakukan metode analisis yang dilakukan, dihasilkan data sebagai berikut. Kabupaten Bangka memiliki delapan kecamatan yaitu : Sungailiat, Bakam, Pemali, Belinyu, Puding Besar, Mendo Barat, . Berikut Peta Persebaran Kecamatan di Kabupaten Bangka. Ibu Kota Kabupaten Bangka adalah Kecamatan Sungailiat.

B. Analisis Kesesuaian Lokasi Pasar Pangan Murah Berdasarkan Indeks Kesejahteraan penduduk

Berdasarkan hasil analisis indeks Kesejahteraan, maka daerah yang memiliki indeks kesejahteraan dengan keterangan sangat rendah paling banyak ada di kecamatan Mendo Barat. Maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa Kecamatan yang paling membutuhkan adanya pasar pangan murah dengan mengacu pada indeks kesejahteraan penduduk adalah Kecamatan Mendo Barat.

Berdasarkan hasil analisis lebih spesifik dan penggunaan radius 15 Km, maka agar kegiatan pasar pangan murah dapat mencakup banyak wilayah dengan indeks kesejahteraan kategori sangat rendah sebaiknya dilakukan di Desa Mendo, Kecamatan Mendo Barat.
IV. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lokasi pasar pangan murah, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :
-
1.Kecamatan yang paling membutuhkan adanya pasar pangan murah berdasarkan indeks kesejahteraan penduduk adalah Kecamatan Mendo Barat.
-
2.Lokasi pasar pangan murah yang dapat mencakup banyak wilayah dengan indeks kesejahteraan penduduk dengan kategori sangat rendah terbanyak dan diukur mengggunakan Radius 15 Km adalah di Desa Mendo, Kecamatan Mendo Barat.
B. Saran
Setelah menganalisa hasil dari analisis kesesuaian lokasi pasar pangan murah, maka penulis menyarankan :
-
1.Sebaiknya kegiatan pasar pangan murah menggunakan komoditas produksi hasil petani maupun industri lokal agar kegiatan tersebut dapat berdampak positif terhadap ekonomi daerah.