Dampak PLTU Batang terhadap Kualitas Udara dan Kesehatan Masyarakat

22/12/2024 • Dinda Zahra Ramadhanti

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan

Analisis Dampak Polusi Udara PLTU Batang: Solusi untuk Kesehatan dan Lingkungan Berkelanjutan


PLTU Batang
PLTU Batang

Latar Belakang

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah merupakan salah satu PLTU terbesar di Indonesia, dengan kapasitas 2 x 1.000 Megawatt. Pengoperasian PLTU ini menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama, yang menghasilkan berbagai polutan udara, termasuk partikel halus berukuran kurang dari 2,5 mikrometer (PM2.5). PM2.5 dikenal berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat menembus jauh ke dalam paru-paru dan memasuki aliran darah, menyebabkan penyakit pernapasan, kardiovaskular, dan bahkan kematian dini.

Menurut laporan Greenpeace, emisi dari PLTU Batang diproyeksikan menyebabkan peningkatan partikel beracun di udara, yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti stroke, kanker paru-paru, penyakit jantung, dan penyakit pernapasan pada orang dewasa, serta infeksi pernapasan pada anak-anak. Selain itu, emisi ini juga berkontribusi terhadap hujan asam yang berdampak pada kondisi tanaman dan tanah, serta melepaskan logam berat beracun seperti merkuri, arsenik, nikel, kromium, dan timbal ke lingkungan.

Sebuah studi lain mengungkapkan bahwa pembakaran batu bara di PLTU Batang dapat menghasilkan emisi karbon hingga 10,8 juta ton per tahun dan emisi logam berat merkuri sekitar 220 kilogram per tahun. Jumlah ini signifikan mengingat bahwa hanya 11 miligram merkuri dapat mencemari 10 hektare perairan, membuat ikan di area tersebut tidak layak dikonsumsi manusia.

Metode Penelitian

A. Penentuan Zona Dampak Berdasarkan Buffer

1. Penetapan Radius Buffer:

Zona berat: radius 2 km dari PLTU.

Zona sedang: radius 5 km dari PLTU.

Zona ringan: radius 10 km dari PLTU.

2. Pembuatan Peta Zona Buffer:

Penentuan zona buffer berdasarkan koordinat lokasi PLTU Batang. Overlay peta administratif Kabupaten Batang untuk menentukan kecamatan-kecamatan yang termasuk dalam setiap zona.

3. Identifikasi Kecamatan Berdasarkan Zona:

Klasifikasi kecamatan yang masuk ke dalam zona ringan, sedang, dan berat berdasarkan peta GIS.

B. Pengumpulan Data Kependudukan

1. Sumber Data:

Data kependudukan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang atau instansi pemerintah terkait. Variabel yang dikumpulkan adalah jumlah total penduduk di setiap kecamatan.

2. Analisis Spasial:

Overlay data kependudukan pada zona buffer untuk menghitung total jumlah penduduk yang terpapar di setiap zona.

C. Pengumpulan dan Analisis Data PM2.5

1. Sumber Data PM2.5:

Data konsentrasi PM2.5 diperoleh dari hasil pemantauan kualitas udara (jika tersedia) atau model estimasi polusi udara berbasis satelit seperti Global Burden of Disease.

2. Pengolahan Data:

Klasifikasi konsentrasi PM2.5 untuk setiap zona dampak (berat, sedang, ringan).

3. Hubungkan konsentrasi PM2.5 dengan kecamatan dalam zona buffer.

Hasil dan Pembahasan

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang di Jawa Tengah, Indonesia, berpotensi mempengaruhi kualitas udara di sekitarnya melalui emisi partikel halus (PM2.5) yang dihasilkan dari pembakaran batu bara. Untuk memahami dampak polusi udara ini, analisis zona berdasarkan konsentrasi PM2.5 dengan buffer tertentu dapat memberikan gambaran mengenai tingkat polusi di berbagai wilayah sekitar PLTU.

A. Zona Polusi dan Wilayah Terdampak:

1. Zona Berat (Radius 2 km dari PLTU):

Wilayah: Area ini mencakup daerah terdekat dengan PLTU, yang kemungkinan besar berada dalam wilayah administratif Kecamatan Tulis.

Tingkat Polusi: Konsentrasi PM2.5 di zona ini diperkirakan paling tinggi, mengingat kedekatannya dengan sumber emisi. Paparan PM2.5 yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit pernapasan dan kardiovaskular.

2. Zona Sedang (Radius 5 km dari PLTU):

Wilayah: Meliputi sebagian besar Kecamatan Tulis dan mungkin mencapai bagian dari Kecamatan Kandeman.

Tingkat Polusi: Konsentrasi PM2.5 di zona ini diperkirakan sedang. Meskipun lebih rendah dibanding zona berat, paparan jangka panjang tetap berisiko bagi kesehatan masyarakat.

3. Zona Ringan (Radius 10 km dari PLTU):

Wilayah: Mencakup Kecamatan Batang, Kandeman, dan area sekitar Laut Utara Jawa.

Tingkat Polusi: Konsentrasi PM2.5 di zona ini diperkirakan ringan. Namun, perlu diperhatikan bahwa faktor meteorologi seperti arah angin dan kelembaban dapat mempengaruhi distribusi polutan, sehingga area di sekitar laut juga dapat terpapar.

B. Dampak Kesehatan dan Lingkungan:

Paparan PM2.5 memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan manusia, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, dan kanker paru-paru. Selain itu, polusi udara dapat menyebabkan hilangnya tenaga kerja produktif dan peningkatan biaya layanan kesehatan.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dampak polusi udara di wilayah sekitar PLTU Batang, dapat disimpulkan hal-hal berikut:

1. Distribusi Polusi Udara:

Konsentrasi PM2.5 terdistribusi dalam tiga zona dampak, yaitu:

- Zona Berat (radius 2 km): Konsentrasi PM2.5 tertinggi, mencakup area terdekat dengan PLTU di Kecamatan Tulis.

- Zona Sedang (radius 5 km): Konsentrasi menengah, mencakup sebagian Kecamatan Tulis dan Kandeman.

- Zona Ringan (radius 10 km): Konsentrasi rendah, mencakup Kecamatan Batang, Kandeman, dan wilayah Laut Utara Jawa.

2. Dampak terhadap Kepadatan Penduduk:

Kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tinggi dalam zona dampak (terutama zona sedang dan ringan) berpotensi terpapar polusi udara dalam skala yang signifikan. Kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia paling berisiko terhadap dampak kesehatan akibat paparan PM2.5.

3. Dampak Kesehatan:

Polusi udara dapat meningkatkan prevalensi penyakit pernapasan (asma, infeksi saluran napas), kardiovaskular, serta risiko kematian dini pada penduduk yang tinggal di sekitar PLTU, terutama di zona berat.

4. Dampak Sosial dan Ekonomi:

Meningkatnya biaya kesehatan masyarakat dan penurunan produktivitas akibat penyakit terkait polusi udara menjadi tantangan serius bagi wilayah terdampak. Polusi juga memengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas hidup di sekitar PLTU.

5. Dampak Lingkungan:

Konsentrasi PM2.5 dan emisi dari PLTU memengaruhi vegetasi, kualitas tanah, dan ekosistem Laut Utara Jawa, yang berada dalam radius zona dampak.

Referensi:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Batang. (2023). Statistik Kependudukan Kabupaten Batang. Diakses dari https://bps.go.id.

Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA). (2023). Health Impacts of Air Pollution from Coal-Fired Power Plants in Indonesia. Diakses dari https://energyandcleanair.org.

Greenpeace Indonesia. (2019). Kita, Batubara, dan Polusi Udara: Dampak Emisi dari PLTU Batubara di Indonesia. Diakses dari https://greenpeace.org.

World Health Organization (WHO). (2021). Air Quality Guidelines: Global Update 2021. Geneva: WHO Press.

Scribd. (2023). Makalah AMDAL PLTU Batang. Diakses dari https://id.scribd.com.

Global Burden of Disease Project. (2021). Air Pollution and Health Impact Modelling. Seattle, USA: Institute for Health Metrics and Evaluation.

Journals UNihaz. (2020). Dampak Emisi PLTU Batubara terhadap Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat. Diakses dari https://journals.unihaz.ac.id.

Data Publications