HARGA TANAH MAKIN NAIK, GEN Z SUSAH BELI RUMAH?

02/05/2024 • Adiska Luthfie Natsyrul Umam


Source: Alexander Andrews (Unsplash)
Source: Alexander Andrews (Unsplash)

Sebagai generasi yang saat ini digadang-gadang akan menjadi ujung tombak pembangunan bangsa dalam visi Indonesia Emas 2045, tentunya kita sebagai Generasi Z (Gen Z) harus mempersiapkan diri untuk menyongsong visi tersebut di usia produktif kita nanti - atau dikenal dengan istilah bonus demografi. Hal ini selalu dielu-elukan tentu bukan karena tanpa alasan, mengingat jumlah penduduk Indonesia sendiri didominasi oleh Gen Z dengan jumlah 73,94 juta orang (27,94%) dan Generasi Milenial menyusul di peringkat 2 dengan persentase 25,87% (BPS, 2020 dalam Jayani, 2021).

Persentase jumlah penduduk Indonesia (Jayani, 2021)

Ironi di balik bonus itu ...

Namun, masih ada ironi di balik bonus demografi itu. Dilansir dari CNBC Indonesia (2024) BPS pada 2023 lalu melaporkan bahwa 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) tidak sekolah, tidak bekerja, dan tidak mengikuti pelatihan (Not in Employment, Education, and Training/NEET)). Ini menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan dalam upaya pemberdayaan penduduk usia produktif di Indonesia, karena untuk menyongsong visi Indonesia Emas 2045, tentunya harus ditopang dengan pilar yang kuat, salah satunya dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Untuk menjadi manusia yang berkualitas, sudah amat pasti banyak halang rintang yang harus ditempuh sebelum menggapai kondisi tersebut, salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan baik itu primer, sekunder, maupun tersier. Menurut teori yang dicetuskan oleh Abraham Maslow (1943), ia mengkategorisasikan kebutuhan-kebutuhan itu dengan sebuah piramid yang sering dikenal dengan Maslow Hierarchy of Needs.

hierarki kebutuhan

Menurut hierarki tersebut, sebelum seorang manusia mampu mencapai titik puncak (self actualization) sehingga mampu mengaktualisasikan dirinya dengan karya-karya terbaik untuk pembangunan bangsa, tentunya kebutuhan-kebutuhan dasarnya harus terpenuhi terlebih dahulu, kebutuhan yang paling dasar tersebut yaitu kebutuhan fisiologis - salah satunya tempat tinggal.

Masihkah "hunian tetap" menjadi barang seksi hingga kini?

Memiliki tempat tinggal sendiri tentunya bukan hanya menjadi mimpi setiap orang, tapi juga sebagai kebutuhan primer dalam berkehidupan. Menurut laporan IDN Media (2024) 64,4% Gen Z lebih cenderung mencari rumah daripada tanah maupun hunian apartemen dengan lokasi yang dominan diminati yaitu kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Artinya, rumah masih menjadi barang seksi hingga kini, terlepas dari generasi manapun yang eksis.

Meskipun masih menjadi barang seksi, namun membuat keputusan untuk membeli rumah tidaklah mudah. Untuk memiliki suatu hunian tetap merupakan suatu keputusan yang besar, banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memilikinya, seperti faktor ekonomi/harga dan lokasi.

Tantangan dalam membeli rumah

Meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitasnya selaras dengan meningkatnya kebutuhan bidang tanah dalam menopang keberlangsungan hidupnya, khususnya di area strategis seperti perkotaan (Rynjani dan Haryanto, 2015). Lanjut menurut Rynjani dan Haryanto (2015), tingginya permintaan bidang tanah di pusat kota terutama pada kawasan-kawasan yang menguntungkan, sementara persediaan tanah di perkotaan bersifat tetap dapat menyebabkan tingginya harga tanah. Untuk meregulasi perihal nilai pasar tanah, Kementerian ATR/BPN membuat Peta Zona Nilai Tanah (ZNT) yang dimaksudkan menyediakan informasi nilai tanah sebagai kebutuhan dan rujukan nasional untuk mewujudkan fungsi tanah bagi sebesar-sebar kemakmuran rakyat (Maimanah dkk., 2019). Lanjut menurut Maimanah dkk. (2019) tujuan dari dibuatnya Peta Zona Nilai Tanah (ZNT) adalah agar informasi tanah dapat dimanfaatkan untuk pelayanan pertanahan dan sebagai referensi kebijakan yang berkaitan dengan nilai tanah.

Sejalan dengan pesatnya laju perkembangan teknologi, diperlukan suatu platform atau sistem informasi terpadu yang dapat membantu untuk mencari informasi maupun survei nilai pasar tanah untuk keperluan ini. MAPID sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang location analytics hadir untuk menyediakan kebutuhan akan informasi ZNT di beberapa daerah di Indonesia melalui platform unggulannya, yaitu GEO MAPID.

GEOMAPID

Sebagai contoh, gambar di atas menunjukkan dashboard yang menampilkan peta ZNT (data vektor) Kota Bandung berdasarkan data yang dimiliki oleh MAPID. Selanjutnya, data tersebut bisa di-ekstrak nilai kuantitatifnya (data tabular) sehingga bisa diketahui kisaran harga tanah berdasarkan data tersebut. Dan berikut adalah tampilan dari data tabular yang didapat:

tabular znt Bandung 2020

Berdasarkan data tersebut, suatu daerah dibagi per zona dengan kelas nilai masing-masing yang menentukan rentang harga tanah. Selanjutnya, kami menguraikan data tersebut untuk mengetahui persentase kelas nilai yang ada. Hasilnya bisa dilihat pada gambar di bawah:

ZNT Bandung 2020

Berdasarkan hasil tersebut, bisa dilihat bahwa pada tahun 2020 Kota Bandung masih didominasi zona dengan kelas nilai 6 (rentang harga Rp2-5 juta per meter persegi) dengan persentase 43%, lalu disusul dengan kelas nilai 7 (rentang harga Rp2-5 juta per meter persegi) dengan persentase 30%.

Apa yang bisa kita lakukan sebelum mencapai itu?

Sebagai generasi yang dikaruniai dengan kemudahan untuk mengakses berbagai informasi, tentunya kita sebagai Gen Z harus lebih sadar akan situasi apa yang akan kita hadapi di masa mendatang, tak terkecuali topik yang dibahas pada artikel ini. Untuk itu, perlu adanya upaya dari diri sendiri seperti:

  • Perencanaan jangka pendek hingga jangka panjang.
  • Lebih melek akan pentingnya menempuh pendidikan formal maupun non formal sebagai nilai tambah (added value) untuk diri sendiri.
  • Membuat strategi karier yang berjenjang dan menjamin masa depan.

Selain melakukan perencanaan jangka panjang, harus diupayakan juga beberapa kebiasaan untuk mendukung rencana tersebut, seperti:

  • Manajemen finansial yang matang dan rasional dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menimbang alternatif tempat tinggal selain rumah tapak yang lebih terjangkau namun dapat mendukung produktivitas karier dan kehidupan sehari-hari.

Selain upaya dari diri sendiri, harus ada juga upaya yang lebih intens dari pemerintah dalam perencanaan tata kota yang lebih terstruktur dan implementatif, pemerataan pendidikan demi mendukung peningkatan kualitas SDM, dan juga pemberdayaan penduduk usia produktif yang lebih baik. Karena dengan adanya upaya yang sinergis dari pemerintah dan masyarakat, maka akan menjadi kontribusi yang nyata bagi terwujudnya Era Emas Indonesia 2045.

Ditulis oleh:

(MAOL-00124-01) Ahmad Syuhada

(MAOL-00224-01) Rahman Firmansyah

(MAOL-00324-01) Adiska Luthfie N. U.

(MAOL-00424-01) Lia Berliana

Referensi

IDN Media. 2024. “Indonesia Gen Z Report 2024.” IDN Times. IDN Times. https://www.google.com/urlsa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjQx9nyayGAxVn8DgGHRL9AicQFnoECA8QAQ&url=https%3A%2F%2Fcdn.idntimes.com%2Fcontent-documents%2Findonesia-gen-z-report-2024.pdf&usg=AOvVaw2kDupSZwmW6T-en9Xke2MD&opi=899.

Jayani, Dwi Hadya. 2021. Proporsi Populasi Generasi Z dan Milenial Terbesar di Indonesia. Disunting oleh Aria W Yudhistira. databoks. 24 Mei. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/05/24/proporsi-populasi-generasi-z-dan-milenial-terbesar-di-indonesia.

Maimanah, Zahra Amalia, Budi Ispriyarso, dan Paramita Prananingtyas. 2019. “Pemanfaatan Dokumen Zona Nilai Tanah (ZNT) Sebagai Dasar Pemungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak.” NOTARIUS 12 (1): 332-344.

Rynjani, Germala Pritha R, dan Ragil Haryanto. 2015. “Kajian Harga Tanah fan Penggunaan Lahan fi Kawasan Perdagangan fan Jasa Kelurahan Lamper Kidul, Kota Semarang.” Jurnal Tenik PWK 4 (3): 417-427. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk.

Setiawati, Susi. 2024. 10 Juta Gen Z di RI Nganggur: Sekolah Kagak Kerja Kagak, Maunya Apa? CNBC Indonesia. 2015 Mei. https://www.cnbcindonesia.com/research/20240515103217-128-538210/10-juta-gen-z-di-ri-nganggur-sekolah-kagak-kerja-kagak-maunya-apa.

Data Publications