LATAR BELAKANG
Industrialisasi menjadi penyumbang pendapatan daerah terbesar di kabupaten Karawang (BPS, 2023),
sebuah publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karawang berjudul "Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karawang Menurut Lapangan Usaha 2019–2023" menunjukkan bahwa industri pengolahan terus menjadi penyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten Karawang. Tren ini menunjukkan dominasi sektor industri dalam struktur ekonomi Karawang, meskipun angka spesifik untuk tahun-tahun tersebut tidak disebutkan. Maka dari itu, bidang industri semakin di gencakan dan dikembangkan untuk membantu memberdayakan pendapatan masyarakat sekitar dan perekonomian nasional. Kawasan industri sebaiknya berada di dekat lingkungan masyarakat sebagai peluang untuk mengambil banyak sumber daya manusia sebagai pekerja, mengefisiensi distirbusi barang dan memperlancar transaksi barang. Namun, dari sekian kontribusi positif yang diberikan, industrialisasi tetap menyimpan dampak negatif yang merugikan baik untuk masyarkat ataupun lingkungan. Industri tidak hanya mampu untuk menghasilkan barang dan jasa tetapi juga dapat menghasilkan mutlibahaya seperti paparan gas berbahaya, limbah pabrik, emisi rumah kaca hingga risiko kegagalan teknologi akibat kesalahan teknis pabrik. Fenomena ini menjadi kompleks karena dikaitkan dengan karakteristik masyarakat yang cenderung membangun permukiman di dekat kawasan pabrik membuat masyarakat harus menerima dampak dari permasalahn tersebut. Pembatasan kawasan industri dan area permukiman masyarakat diperlukan untuk meminimalisir dampaknya, akan tetapi kedekatan antara lokasi industri dengan pola persebaran permukiman tidak memberikan batas yang jelas sehingga jangkauan dari dampak tersebut tidak dapat terukur.
Untuk melihat tingkat keparahan polusi yang dihasilkan, maka diperlukan adanya suatu pemetaan titik kepadatan industri yang menunjukkan jangkauan polusi di wilayah di sekitarnya. SIG atau (Sistem Informasi Geografi) adalah teknologi yang digunakan untuk menganalisis suatu wilayah terkait dengan fenomena yang terjadi pada keruangan, kompleksitas objek-objek alam dan sosial dapat dimodelkan menjadi lebih sederhana.
Dengan pemetaan area terdampak bahaya industri diharapkan dapat memberikan informasi area terdampak, maka dengan mengetahui hal tersebut utamanya pada tingkat kecamatan pemegang kebijakan dapat lebih memprioritaskan wilayah untuk penanganan, selain itu solusi yang ditawarkan menjadi bahan rekomendasi sebagai bentuk tindak lanjut dari pengambilan keputusan.
METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan di kabupaten Karawang menggunakan metode statistik yaitu Kernel Density, metode tersebut memberikan perhitungan titik kepadatan industri di suatu wilayah yang pada akhirnya akan menghasilkan luaran berupa peta heatmap. Berikut adalah tahap untuk pengolahan data,
1. Pengumpulan Data
tahap awal untuk memulai pengolahan data, data yang dibutuhkan yaitu :
1) Titik lokasi industri : data persebaran titik industri digunakan sebagai subjek utama untuk memberikan klasifikasi industri berbahaya
2) Titik persebaran permukiman : data permukiman sebagai indikator aktivitas manusia, maka data ini diperlukan untuk melihat masyarakat terdampak melalui titik permukiman.
2. Analisis Kepadatan Industri
Titik kepadatan industri dapat dipetakan menggunakan metode statistik Kernel Density. Kernel Density adalah perhitungan statistik non parametrik untuk mengestimasi kerapatan yang ada di suatu wilayah. Pengaplikasian metode tersebut cukup banyak, salah satunya adalah tingkat kepadatan industri. Pada prinsipnya Kernel Density bertujuan mengestimasi persebaran intensitas suatu titik dalam bidang dengan radius tertentu (Silverman, 1986). Radius yang ditentukan sesuai dengan analisisnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini adalah pemetaan area terdampak bahaya industri di kabupaten Karawang, visualisasi dari pengolahan data yang disajikan berupa gradasi warna yang menunjukkan adanya pengaruh dari keberadaan industri terhadap objek yang ada di sekitarnya termasuk permukiman penduduk. Keterkaitan antara aktivitas manusia dengan pabrik sulit untuk dipisahkan mengingat kebutuhan akan perekonomian mendorong masyarakat untuk memilih mengambil resiko. Berikut disajikan gambar persebaran permukiman dan industri,

POI dari persebaran titik permukiman (warna biru) dan beberapa persebaran POI industri yang termasuk kepada klasifikasi industri berbahaya (warna merah) menunjukkan bahwa terjadi adanya suatu hubungan diantara kedua objek tersebut, tujuan dari pembuatan peta ini adalah untuk mengidentifikasi wilayah dengan tingkat keparahan yang sangat terdampak. Untuk mengetahui pengaruh dari dampak industri maka dilakukan pendekatan menggunakan Kernel Density dengan radius yang telah ditentukan. Kemudian titik kepadatan yang tinggi membentuk klaster yang terkelompok di satu wilayah yang sama dan saling berdekatan seperti aglomerasi. Selain itu, di sekitar kawasan pabrik membentuk pola persebaran permukiman yang cenderung mendekati industri, fenomena tersebut dapat terjadi karena dari segi ekonomi cukup relevan, masyarakat lebih tertarik untuk tinggal di dekat pusat kegiatan ekonomi yang lebih maju yang dapat membantu perekonomian mereka, akan tetapi ini sangat berdampak negatif baik bagi kesehatan ataupun lingkungan tempat tinggal masyarakat.
Berikut disajikan gambar area terdampak industri menggunakan pendekatan Kernel Density,

Terdapat gradasi dari warna yang merepresentasikan setiap tingkat keparahannya, warna kuning cerah menggambarkan kepadatan titik sangat tinggi dan gradasi warna biru menggambarkan tingkat kepadatan yang relatif rendah, untuk menunjukkan titik pabrik yang padat tersebut juga disajikan heatmap sebagai berikut,

Dapat dilihat pada gambar heatmap untuk kepadatan industri yang terdapat di kabupaten Karawang, interpretasi warna yang ditampilkan sebagai tingkatan dari kepadatan titik itu sendiri, semakin gradasi warna merah maka tingkat kerapatan atau kepadatan tinggi. Untuk titik dengan kepadatan tinggi tersebut jika dilihat dari tingkat kecamatan maka masuk kepada kecamatan Teluk Jambe, pada wilayah ini memiliki karakteristik pabrik dengan konsentrasi tinggi seperti Karawang International Industrial City (KIIC), Karawang New Industry City (KNIC), Artha Industrial Hill (AIH) dan lainnya yang sangat memiliki luas pabrik rata-rata ratusan hektar dan termasuk kepada industri yang sangat disibukkan dengan kegiatan industrinya.
Dengan adanya analisis dampak keberadaan industri terhadap wilayah di sekitarnya menggunakan pendekatan Kernel Density khususnya dalam konteks spasial maka diharapkan dapat mengidentifikasi titik konsentrasi aktivitas yang berguna untuk pemetaan wilayah padat aktivitas, turut memberikan pertimbangan dalam penetapan batas aman antara industri dan permukiman, serta membantu dalam perencanaan RTRW yang berkelanjutan seusuai dengan SDG's nomor 3 sub point 3.9.
KESIMPULAN
Keberadaan industri di kabupaten Karawang memberikan dampak bagi wilayah di sekitarnya termasuk permukiman yang cenderung membentuk pola menyebar dengan mendekati lokasi industri berada, fenomena ini relevan jika dikaitkan dengan sudut pandang ekonomi, akan tetapi tidak berlaku untuk kesehatan manusia dan lingkungan tempat tinggal karena dampak negatif yang dihasilakan oleh akivitas pabrik cukup berbahaya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untukmengindentifikasi titik padat aktivitas industri membantu memberikan pertimbangan terhadap pembuatan batas antara pemukiman dan industri, serta membantu dalam perencanaan RTRW yang berkelanjutan.
REFERENSI
Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang. (2025). Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Karawang menurut Lapangan Usaha 2020–2024. BPS Kabupaten Karawang. https://karawangkab.bps.go.id/id/publication/2025/04/11/0353bb91f8a62517af89c511/produk-domestik-regional-bruto-kabupaten-karawang-menurut-lapangan-usaha-2020-2024.html
Zakariyah, M., & Wirahayu, Y. A. (2024). PEMETAAN KEPADATAN LOKASI INDUSTRI DAN KONSENTRASI KARBON MONOKSIDA DI UDARA SECARA SPASIO-TEMPORAL DI KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR. GEOGRAPHY: Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, 12(2), 832-843.
Nanda, C. A., Nugraha, A. L., & Firdaus, H. S. (2019). Analisis tingkat daerah rawan kriminalitas menggunakan metode kernel density di wilayah hukum polrestabes kota semarang. Jurnal Geodesi Undip, 8(4), 50-58.
LAMPIRAN
