
Latar belakang
Hingga saat ini, salah satu pantai yang tersohor dan menjadi primadona masyarakat khususnya masyarakat di Jawa Barat adalah Pantai selatan Pangandaran. Pantai yang berada di jantung Kabupaten Pangandaran ini letaknya berada paling selatan Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, tidak heran jika destinasi wisata ini tak pernah absen oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dalam UU No. 21/2012 disebutkan, Kabupaten Pangandaran berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Ciamis, yang terdiri dari 10 (sepuluh) Kecamatan. dengan ibu kota Kabupaten Pangandaran berkedudukan di Kecamatan Parigi. Dengan potensi yang besar dibidang pariwisata maka misi Kabupaten Pangandaran yaitu “Kabupaten Pangandaran Pada tahun 2025 menjadi kabupaten pariwisata yang mendunia, tempat tinggal yang aman dan nyaman berlandaskan norma agama. Kabupaten Pangandaran merupakan kawasan wisata yang terdapat di Propinsi Jawa Barat, seyogyanya mempunyai infrastruktur yang memadai untuk menunjang kawasan wisata di Kabupaten Pangandaran.
Dalam upaya meningkatkan potensi pariwisata Kabupaten Pangandaran yang mendunia tentu saja harus ada komponen infrastruktur yang mendukung, salah satunya rumah yang nyaman dan aman untuk layak huni. Dengan itu, Definisi rumah tidak layak huni menurut (KementrianPUPR, 2018) adalah Rumah Tidak Layak Huni yang selanjutnya disingkat RTLH adalah rumah yang tidak memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan, dan kesehatan penghuni.
Oleh karena itu proyek yang kami lakukan bertujuan untuk menganalisa lokasi rumah tidak layak huni di sekitaran Kawasan wisata yang dapat kurang memaksimalkan potensi pariwisata di kabupaten pangandaran.
Tujuan
Tujuan dari proyek ini adalah menganalisa lokasi rumah tidak layak huni di sekitaran Kawasan wisata pesisir pangandaran yang dapat kurang memaksimalkan potensi pariwisata di kabupaten pangandaran tahun 2025 sebagai daerah wisata yang mendunia. Sehingga output yang dihasilkan dapat menjadi rujukan sebagai tempat pembangunan rumah yang layak huni dan nyaman bagi warga sekitar.
Manfaat
Manfaat dari proyek ini adalah:
1. Dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah terhadap perbaikan rumah tidak layak huni di Indonesia,khususnya di wilayah kabupaten pangandaran provinsi jawa barat
2. Sarana mengembangkan ke ilmuan dan aplikasi GIS pada aplikasi MAPID
3. Memberi gambaran terhadap masyarakat agar terus berupaya bersinergi dengan pemerintah terkait visi kabupaten pangandaran sebagai wisata yang mendunia sehingga dapat memajukan perekonomian kedepannya
Alat
-
1.Mapid Geo Map Editor
-
2.Mapid Geo Map Viewer
-
3.Arcgis ArcMap 10.8
-
4.Google Earth Pro
Bahan
-
1.Data Rumah tidak layak huni (sumber : Dinas Perumahan dan Permukiman Jawa Barat)
-
2.Data Kawasan Wisata Pangandaran (sumber: geoportal Pangandaran)
-
3.Data Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pangandaran (sumber: geoportal Pangandaran)
-
4.Data batas desa dan kecamatan di Kabupaten Pangandaran (sumber: BIG, Inageoportal)
Indikator
Indikator RTLH Menurut Ketentuan Program BSPS KemenPUPR
1. luas lantai tidak mencukupi standar minimal luas /anggota keluarga = 9 m2
2. bahan lantai berupa tanah/kayu kelas IV
3. bahan dinding berupa bilik bambu / kayu / rotan atau kelas IV
4. bahan atap berupa daun atau genteng plentong yang sudah rapuh
5. tidak/kurang memiliki ventilasi dan pencahayaan
6. ketiadaan fasilitas sanitasi dan pembuangan
7. ketiadaan/keterbatasan air minum.
Metode
Model builder yang kami lakukan dalam melakukan pengerjaan proyek kali ini adalah sebagai berikut:


Hasil dan Pembahasan

Kabupaten Pangandaran tersusun dari 92 desa dan 10 kecamatan. Jantung ibukota kabupaten pangandaran sendiri berada di kecamatan Parigi. Wilayah kecamatan terluas adalah kecamatan Langkap Lancar yang berada di utara kabupaten pangandaran dan berbatasan dengan kabupaten tasikmalaya. Sedangkan pada wilayah studi kasus kecamatan pangandaran terdiri dari 8 desa dimana desa terluas adalah desa Pagergunung.

Kepadatan penduduk di kabupaten pangandaran bervariasi, kecamatan dengan penduduk ter sedikit yaitu kecamatan Langkap lancer sedangkan kecamatan terpadat berada di kecamatan Pangandaran dengan jumlah penduduk mencapai 1030 jiwa/km2 atau 77.857 jiwa.

Kabupaten pangandaran memiliki total 92 wisata dimana 14 diantaranya wisata budaya, 7 wisata buatan, dan 71 wisata alam di dalamnya. Dari data yang tersedia, khusus di wilayah kecamatan pangandaran sendiri memiliki 9 wisata alam.

Dilansir dari Data Daftar Penerima Bantuan Rutilahu di Kabupaten Pangandaran tahun 2022 terdapat 27 desa dari 9 kecamatan dengan total 540 unit keseluruhan. Pada studi kasus kecamatan Pangandaran terdapat di desa Sidomulyo dan desa Wonoharjo dengan total 40 unit.
PEMBAHASAN
Adanya rumah tidak layak huni di kecamatan pangandaran memiliki jarak yang cukup jauh dari pusat wisata alam di kecamatan pangandaran

Pada foto diatas menunjukan jarak atau rute terdekat RTLH desa menuju wisata alam terdekat. Bahwasannya sebanyak 10 rumah tidak layak huni di kecamatan ini memiliki jarak kurang lebih 8,8km dari wisata alam terdekat Curug Jambe Anom.

Terlihat dalam foto 2 bahwasannya sebanyak 10 rumah tidak layak huni di kecamatan pangandaran memiliki jarak 5,1km dari wisata alam terdekat yaitu pantai barat pangandaran.

Author:
Maretta Aviani S, Syahrul Rivaldi, dan Earlyan A.B.