Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada Wilayah Kabupaten Batang

28 Juli 2022

By: Dhany Eka Pramesta Putra

Open Data

Tutupan_Lahan_dan_Emisi_2021

Open Project

Analisis Perubahan Tutupan Lahan Terhadap Carbon Stock pada Wilayah Kabupaten Batang

Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang

Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang
PBB melalui Sustainable Development Goals 13 (SDG's 13) telah mengambil tindakan untuk melawan pemanasan globlal dan dampaknya terhadap kehidupan. Fenomena pemanasan global disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca di atmosfer sehingga menyebabkan perubahan iklim secara signifikan. Perubahan iklim tersebut menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan seperti naiknya permukaan laut, berkurangnya jumlah air baku di permukaan bumi, serta meningkatnya radiasi ultraviolet matahari. Peningkatan emisi gas rumah kaca disebabkan oleh perubahan tutupan lahan akibat aktivitas manusia. Salah satu wilayah yang saat ini sedang mengalami perubahan tutupan lahan akibat pembangunan kawasan industri adalah Kabupaten Batang. Perubahan tutupan lahan yang terjadi menimbulkan dampak terhadap peningkatan emisi karbon di Kabupaten Batang.

Latar Belakang

Emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan suatu kawasan akan berpengaruh pada perubahan iklim sehingga menyebabkan pemanasan global. Data yang dihimpun dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup Indonesia menunjukkan bahwa gas yang memberikan sumbangan terbesar gas rumah kaca salah satunya adalah karbon (Kurniawati, 2021). Adanya perubahan tutupan lahan menjadi daerah urban atau industri menyebabkan penurunan pada tutupan lahan vegetasi. Lahan vegetasi berperan penting dalam penyerapan karbon di atmosfer. Hal ini disebabkan vegetasi dapat menyerap dan menyimpan karbon. Karbon yang tersimpan ini dikenal sebagai stok karbon. Biomassa dan stok karbon merupakan faktor penting dalam pemanasan global karena pelepasan karbon ke udara berkaitan dengan terjadinya perubahan iklim (Rifandi dan Abdillah, 2020). Gas karbon yang diserap kawasan vegetasi seperti hutan, ruang terbuka hijau (RTH), dan tutupan lahan vegetasi lainnya akan mengurangi dampak dari pemanasan global.

Peningkatan pembangunan kawasan industri dan pemukiman terjadi di berbagai daerah salah satunya adalah Kabupaten Batang. Kabupaten Batang merupakan wilayah yang sebagian besar terdiri atas perbukitan dan pegunungan. Wilayah tersebut memiliki potensi yang sangat besar dalam perubahan tutupan lahan. Peningkatan pembangunan kawasan industri dan pemukiman yang disebabkan oleh pertambahan penduduk dan kebutuhan ekonomi Kabupaten Batang menyebabkan perubahan terhadap keadaan lingkungan. Hal ini turut mengakibatkan terjadinya degradasi lahan dan berdampak pada meningkatnya emisi karbon di Kabupaten Batang sehingga berpotensi meningkatkan pemanasan global. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan kajian mengenai analisis dampak perubahan tutupan lahan terhadap stok karbon di wilayah Kabupaten Batang. Kajian dilakukan untuk mengetahui besarnya perubahan yang terjadi dari beberapa jenis tutupan lahan serta perubahan stok karbon yang tersimpan pada Kabupaten Batang terutama pada kawasan vegetasi yang memiliki peran vital dalam siklus karbon.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pelaksanaan proyek ini adalah:

  1. 1.
    Menganalisis perubahan tutupan lahan yang terjadi di Kabupaten Batang antara tahun 2013 dan 2021.
  1. 2.
    Menganalisis carbon stock yang tersimpan akibat perubahan tutupan lahan di Kabupaten Batang antara tahun 2013 dan 2021.

Manfaat dari pelaksanaan proyek ini adalah:

  1. 1.
    Mengetahui perubahan tutupan lahan dan pengaruhnya terhadap carbon stock di Kabupaten Batang.
  1. 2.
    Membantu pihak terkait dalam mengatasi isu pemanasan global demi mewujudkan Sustainable Development Goal's 13 yaitu Penanganan Perubahan Iklim.

Alat dan Data

A. Alat

Alat yang digunakan pada proyek ini adalah:

  1. 1.
    Perangkat Keras Laptop Acer Swift 3
  1. 2.
    Perangkat Lunak ArcMap 10.8
  1. 3.
    Perangkat Lunak QuantumGIS 3.22
  1. 4.
    Perangkat Lunak Microsoft Excel
  1. 5.
    Platform USGS GloVis
  1. 6.
    Platform GeoMAPID

B. Data

Data yang digunakan pada proyek ini adalah:

  1. 1.
    Citra Landsat 8 OLI Waktu Akuisisi 24 Juni 2013
  1. 2.
    Peta Tutupan Lahan Kabupaten Batang tahun 2021
  1. 3.
    Shapefile Batas Administrasi Kabupaten Batang
  1. 4.
    Data Faktor Emisi Karbon dari Platform IPCC

Metode Pekerjaan

Metode yang digunakan pada pelaksanaan proyek ini adalah spatio temporal dengan menggunakan integrasi antara teknologi penginderaan jauh dengan sistem informasi geografis (SIG). Secara garis besar, pekerjaan yang dilakukan antara lain klasifikasi tutupan lahan dan perhitungan carbon stock Kabupaten Batang antara tahun 2013 dan 2021.

Klasifikasi Tutupan Lahan

Klasifikasi tutupan lahan dilakukan menggunakan metode klasifikasi terbimbing (maximum likelihood supervised classification).Klasifikasi dilakukan dengan mengambil sebanyak 5 sampel pada setiap kelas tutupan lahan. Tutupan lahan dibagi ke dalam 4 kelas antara lain:

  1. 1.
    Lahan Terbuka
  1. 2.
    Pemukiman
  1. 3.
    Pertanian
  1. 4.
    Vegetasi

Perhitungan CarbCarbon Stock

Perhitungan carbon stock dilakukan menggunakan rumus berikut:

Carbon Stock (ton) = Luas Tutupan Lahan (ha) x Faktor Emisi (t/ha)

Luas tutupan lahan diperoleh dari pengolahan klasifikasi tutupan lahan. Sedangkan, faktor emisi didapat dari data Intergovernmental Panel on Climate Change. Adapun nilai faktor emisi pada beberapa kelas tutupan lahan yang ditetapkan IPCC antara lain:

Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang

Diagram Alir

Diagram alir pengolahan data pada proyek ini adalah:

Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang

Hasil dan Pembahasan

A. Perubahan Tutupan Lahan

Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang

Berdasarkan hasil dapat dilihat pada gambar di atas bahwa terjadi perubahan yang cukup besar pada tutupan lahan di Kabupaten Batang. Perubahan yang terjadi berupa perluasan dan penyempitan kawasan tutupan lahan. Kawasan permukiman mengalami perluasan area dari 5.519 ha menjadi 14.368 ha dengan persentase sebesar 11%. Kawasan hutan tanaman mengalami penyempitan area dari 48.354 ha menjadi 45.576 ha dengan persentase sebesar 2%. Kawasan pertanian mengalami penyempitan area dari 27.841 ha menjadi 23.907 ha dengan persentase sebesar 3%. Kawasan lahan terbuka mengalami penyempitan area dari 4.147 ha menjadi 13 ha dengan persentase sebesar 4,98%.

Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang

Dari data di atas dapat dilihat bahwa perubahan lahan terbesar terjadi pada kawasan permukiman dengan pertambahan sebesar 8.849 ha. Sementara pada jenis tutupan lahan yang lain mengalami pengurangan, masing-masing sebesar 2.778 ha untuk hutan tanaman, 3.944 ha untuk pertanian, dan 4.134 ha untuk lahan terbuka. Pembangunan yang terjadi di Kabupaten Batang beberapa tahun terakhir mengakibatkan perubahan tutupan lahan. Hal ini dikarenakan terjadi alih fungsi lahan dari pertanian, hutan tanaman, dan lahan terbuka menjadi permukiman seperti kawasan penduduk, kawasan industri, dan kawasan komersial.

B. Perubahan CarbCarbon Stock

Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang Analisis Perubahan Tutupan Lahan terhadap Carbon Stock pada 
Wilayah Kabupaten Batang

Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat bahwa hutan tanaman merupakan lahan terpenting dalam penyerapan dan penyimpanan karbon. Hal ini dapat dilihat dari nilai carbon stock yang tersimpan sebesar 3.094.644 ton pada tahun 2013. Namun, tutupan lahan hutan tanaman mengalami penyusutan carbon stock menjadi 2.916.872 pada tahun 2021. Persentase penyusutan carbon stock cukup signifikan yaitu sebesar 97.23% menjadi 96.52%. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena tanaman terutama vegetasi hutan memiliki peran vital dalam penyerapan karbon yang merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini berbanding terbalik dengan tutupan lahan permukiman yang semakin berkembang akibat pembangunan kawasan penduduk, industri, dan permukiman. Kawasan ini merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca di atmosfer sehingga pembangunannya perlu memperhatikan dampak yang diberikan terhadap lingkungan sekitar. Kawasan permukiman, pertanian, dan lahan terbuka juga dapat menyimpan carbon stock tetapi dalam jumlah yang lebih sedikit. Berdasarkan data carbon stock Kabupaten Batang tahun 2021 kawasan permukiman dapat menyimpan carbon stock sebesar 57.473 ton dengan persentase 1,9%. Kawasan pertanian dapat menyimpan carbon stock sebesar 47.814 ton dengan persentase 1,58%. Sedangkan, kawasan lahan terbuka merupakan penyumbang carbon stock terkecil sebesar 33 ton dengan persentase 0.0011%.

Kesimpulan

  1. 1.
    Perubahan tutupan lahan di Kabupaten Batang antara tahun 2013 dan 2021 cukup signifikan. Kawasan permukiman merupakan kawasan dengan peningkatan lahan terbesar. Sementara ketiga kawasan lain mengalami pengurangan lahan.
  1. 2.
    Kawasan hutan tanaman yang memegang peranan penting dalam penyerapan karbon mengalami penurunan carbon stock. Hal ini terjadi akibat perubahan lahan hutan tanaman menjadi kawasan permukiman.
  1. 3.
    Semakin sedikit vegetasi yang tumbuh di suatu wilayah, maka carbon stock yang disimpan akan semakin sedikit. Hal ini disebabkan vegetasi merupakan penyimpan carbon stock terbesar dibanding tutupan lahan lainnya.

Saran

Dalam melakukan suatu pekerjaan yang dapat menyebabkan perubahan tutupan lahan, sebaiknya perlu memperhatikan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) agar pekerjaan yang dilakukan dapat meminimalisir emisi karbon yang dihasilkan.

Daftar Pustaka

Kurniawati, U. F. (2021). Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Besaran Stok Karbon di Kota Surabaya. Jurnal Penataan Ruang, 1.

Rifandi, R.A. dan Abdillah, R.F. (2020) “Estimasi Stok Karbon Dan Serapan Karbon Pada Tegakan Pohon Mangrove Di Hutan Mangrove Trimulyo , Genuk , Semarang,” Journal of Environmental Sustainability, 1(2), hal. 63–70. Tersedia pada: http://e-journal.ivet.ac.id/index.php/envoist/.

CNN Indonesia (2021) Sewa Lahan Kawasan Industri Batang Bakal Gratis 5 Tahun. Tersedia pada: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210128160500-92-599618/sewa-lahan-kawasan-industri-batang-bakal-gratis-5-tahun.

Data Publikasi

DETEKSI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI KABUPATEN
KENDAL AKIBAT EKSPANSI KAWASAN INDUSTRI
BERDASARKAN CITRA LANDSAT 8 DENGAN METODE
NDVI PADA TAHUN 2019 DAN 2023

Lingkungan

10 Jul 2025

Departemen Teknik Geodesi UNDIP

DETEKSI PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN DI KABUPATEN KENDAL AKIBAT EKSPANSI KAWASAN INDUSTRI BERDASARKAN CITRA LANDSAT 8 DENGAN METODE NDVI PADA TAHUN 2019 DAN 2023

Tulisan ini menjelaskan tentang perubahan tutupan lahan di Kabupaten Kendal

30 menit baca

10 dilihat

Evaluasi Kesesuaian Zonasi Peta Bahaya Nasional terhadap Potensi Sesar Aktif di Koridor Jalur Sesar Lembang, Jawa Barat

Iklim dan Bencana

10 Jul 2025

IMPI Koordinator Wilayah Bandung Raya

Evaluasi Kesesuaian Zonasi Peta Bahaya Nasional terhadap Potensi Sesar Aktif di Koridor Jalur Sesar Lembang, Jawa Barat

Artikel ini berisi evaluasi mengenai kesesuaian zonasi bahaya gempa pada Peta Bahaya Gempa Nasional dengan keberadaan sesar aktif di jalur Sesar Lembang, Jawa Barat. Menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif melalui analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG), penelitian ini akan memberikan beberapa rekomendasi dari hasil evaluasi yang ada.

15 menit baca

13 dilihat

Analisis Surface Urban Heat Island (SUHI) Menggunakan Google Earth Engine di Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2016 – 2020

Iklim dan Bencana

10 Jul 2025

IMPI Koordinator Wilayah Bandung Raya

Analisis Surface Urban Heat Island (SUHI) Menggunakan Google Earth Engine di Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2016 – 2020

Artikel kali ini membahas mengenai fenomena Surface Urban Heat Island (SUHI) di Kabupaten Manggarai Timur, Indonesia, selama periode 2016-2020 dengan menggunakan Google Earth Engine (GEE). Dengan menilik perubahan aktivitas kegiatan manusia saat Pandemi Covid-19, dilakukan pengidentifikasian perubahan SUHI di kawasan tersebut.

18 menit baca

10 dilihat

Analisis Dampak Lockdown COVID-19 terhadap Kualitas Vegetasi dan Pola Urban Sprawl di Jakarta Menggunakan Google Earth Engine

Lingkungan

10 Jul 2025

HIMA SAIG UPI

Analisis Dampak Lockdown COVID-19 terhadap Kualitas Vegetasi dan Pola Urban Sprawl di Jakarta Menggunakan Google Earth Engine

Penelitian ini menganalisis dampak lockdown COVID-19 (April-Juni 2020) terhadap kualitas vegetasi dan kondisi lingkungan di Jakarta menggunakan citra satelit dari Google Earth Engine. Studi ini membandingkan periode pra-COVID (2019), lockdown (2020), dan pasca-COVID (2021-2023) melalui indeks vegetasi (NDVI, EVI, SAVI), suhu permukaan tanah (LST), dan konsentrasi nitrogen dioksida (NO₂). Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada indeks vegetasi, terutama di wilayah peri-urban, mencerminkan pemulihan ekologis akibat berkurangnya aktivitas antropogenik. Namun, suhu permukaan tanah di urban core justru meningkat, mengindikasikan bahwa struktur fisik kota lebih memengaruhi iklim mikro daripada aktivitas manusia semata. Temuan ini menegaskan bahwa kualitas lingkungan urban sangat dipengaruhi oleh faktor spasial dan sosiodemografis, menyoroti perlunya transformasi tata ruang yang adil dan berkelanjutan, bukan hanya pengurangan aktivitas sementara, untuk resiliensi lingkungan.

21 menit baca

54 dilihat

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot