PEMETAAN SEBARAN ABU VULKANIK PASCA ERUPSI GUNUNG SEMERU 2021

09 Desember 2022

By: Ahmad Amin Badoffi

PEMETAAN SEBARAN ABU VULKANIK PASCA ERUPSI
GUNUNG SEMERU 2021

PEMETAAN SEBARAN ABU VULKANIK PASCA ERUPSI
GUNUNG SEMERU 2021

Disusun oleh : 

1. Ahmad Amin Badoffi

2. Romy Manulang

3. M. Asyroful Fawaid

I.PENDAHULUAN

Gunung semeru merupakan gunung yang masih aktif yang berada dipulau jawa tepatnya di provinsi jawa timur. Gunung ini masih terus memperlihatkan akitivtasnya dalam mengeluarkan asap vulkanik dan material kecil dalam intensitas yang sering, namun pada bulan desember akhir tahun 2021 gunung semeru terjadi erupsi yang sangat besar yang mengakibatkan bencana bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Gunung tersebut melontarkan material vulkanik yang banyak sekali. Menurut (Tarigan, 2015), Material yang dikeluarkan oleh gunung sangat beraneka ragam seperti batuan, batuan beku, abu vulkanik, debu vulkanik, dan juga pasir yang mengalir di aliran sungai disebut lahar dingin. Tidak hanya mengelir di sungai material erupsi seperti abu vulkanik juga terbawa oleh angin sehingga menutupi permukaan tanah dan menutupi area yang di lewati abu vulkanik tersebut. Material vulkanik yang di akibatkan erupsi gunung semeru akan menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitar. Tanah yang terdampak abu vulkanik memiliki karakteristik tersendiri, tanah yang cenderung gelap dikarenakan kandungan humus yang tinggi dan kadar vulkanik yang tinggi, tanah dengan karakteristik tersebut disebut dengan tanah andisol (Soil Survey Staff , 2014)

Penerapan Sistem Informasi Geografis (SIG) sangat di perlukan untuk dapat mengambarkan keadaan dan material yang masih ada di lokasi terdampak gunung semeru terkhususnya pada pemetaan wilayah terdampak dan dampak yang diberikan oleh erupsi gunung semeru tersebut sseperti ketebalan abu vulkanik yang menutupi tanah dan perumahan warga yang dapat mempengarhi tanaman dan Kesehatan. Pemetaan abu vulkanik dilakukan untuk mengetahui ketebalan abu vulkanik yang berada di atas tanah(top soil) dengan tujuan dapat mengetahui dampak abu vulkanik tersebut pada aktivitas organisme, tumbuhan, dan Kesehatan tanah tersebut.

II.Tujuan

1. Untuk memetakan ketebalan abu vulkanik yang berada di atas permukaan tanah pada daerah terdampak erupsi gunung semeru

2. Memberikan informasi kepada masyarakat pengaruh abu vulkanik terhadap tanah

III. Metodologi

1. Bahan

a. Data Primer Ketebalan Abu Vulkanik (Survei Lapang)

b. Citra Satelit

c. Batas Administasri Wilayah Desa (RBI)

2. Alat

a.Shofware Arcgis

b. Microsoft Excel

c. Drone

Analisis Data

1. Pengumpulan data primer yakni data kedalaman abu vulkanik dilakukan survei lokasi lansung

2. Pengmabilan sampel kedalaman abu vulkanik terdiri 8 titik dengam tingkat kedalaman setiap titik berbeda beda

3.data primer dari survei lapang kemudian diolah diarcgis dengan menggunakan metode yang ada diarctoolbox

4. Hasil akhir yakni peta sebaran abu vulkanik pasca erupsi GN.Semeru

PEMBAHASAN DAN HASIL

Berdasarkan hasil pemetaan kedalaman abu vulkanik yang menutupi tanah diambil 8 petak sebagai pembanding di setiap lokasi untuk menentukan ketebalan abu vulkanik yang menutupi permukaan tanah ( Top Soil)ketebalan abu vulanik yang di dapat dari pengukuran lapang di ke 8 petak mendapatkan hasil sebagai berikut. . Pada petak 17 memiliki ketebalan abu vulkanik setebal 12 cm, petak 19 dengan ketebalan 4 cm, 20 dengan ketebalan, 2 cm, 24, dengan ketebalan 21 cm, petak 25 dengan ketebalan, 13 cm, petak 26 dengan ketebalan 12 cm, petak 30 dengan ketebalan 7 cm, dan petak 32 dengan ketebalan abu vulkanik 5 cm. ketebalan abu vulkanik yang paling tebal berada pada petak 24 dengan ketebalan 21 cm dan ketebalan abu vulkanik yang paling sedikit berada pada petak 20 dengan ketebalan abu vulkanik 2 cm. pengaruh ketebalan tersebut dapat di akibatkan oleh banyak faktor seperti kemiringan lereng, hujan, dan lokasi dari erupsi gunung semeru. Hujan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap ketebalan abu vulkanik di karenakan abu vulkanik merupakan material yang sangat mudah larut dan terbawa oleh air maka dari itu semakin seringnya hujan maka abu vulkanik tersebut akan menghilang atau berkurang dari permukaan tanah.

Pengambilan sampel ketebalan abu vulkanik di ambil pada bulan juni 2022 tepatnya pada bulan ke 6 setelah erupsi gunung semeru yang terjadi di bulan desember 2021 dikarenakan akses jalan dan kondisi sekitar yang beum memungkinkan untuk pengambilan sampel pada bulan bulan yang dekat dengan bulan erupsinya gunung semeru. Waktu pengambilan sampel juga mempengaruhi ketebalan abu vulkanik di karenakan perbedaan antara pada awal erupsi dan setelah erupsi maka ketebalan abu vulkanik yang di temukan pastinya akan berbeda hal tersebut diakibatkan oleh hujan dan aliran air yang dapat mempengaruhi ketebalan abu vulkanik. Pengaruh nya terhadap tanah akan mempengaruhi aktivitas makhluk hidup dan aerasi tanah semakin tebal abu vulkanik maka tingkat aerasi akan semakin sedikit.

KESIMPULAN

Pemetaan ketebalan abu vulkanik ditujukan untuk mengetahui lokasi yang memiliki ketebalan abu vulkanik pada daerah terdampak erupsi gunung semeru. Pengaruh yang disebabkan oleh abu vulkanik tersebut akan sangat berpengaruh terhadap tanah dan tumbuhan yang tumbuh di lahan tersebut. Semakin tebal abu vulkanik maka tingkat aerasi tanah akan menurun dan aktivitas organisme dan mikroorganisme akan semakin lambat yang akan mempengaruhi dalam penyedian unsur hara tanah petak 17 memiliki ketebalan abu vulkanik setebal 12 cm, petak 19 dengan ketebalan 4 cm, 20 dengan ketebalan, 2 cm, 24, dengan ketebalan 21 cm, petak 25 dengan ketebalan, 13 cm, petak 26 dengan ketebalan 12 cm, petak 30 dengan ketebalan 7 cm, dan petak 32 dengan ketebalan abu vulkanik 5 cm. ketebalan abu vulkanik yang paling tebal berada pada petak 24 dengan ketebalan 21 cm dan ketebalan abu vulkanik yang paling sedikit berada pada petak 20 dengan ketebalan abu vulkanik 2 cm.

DAFTAR PUSTAKA

Soil Survey Staff. 2014. Keys Soil Taxonomy, Twelfth Edition. Washington.

USDA. Hal 372

Tarigan, A. 2015. Rehabilitasi Lahan Pertanian Tertutup abu vulkanik erupsi gunung Sinabung. Pertanian Tropik. 2(3): 220-227.

PEMETAAN SEBARAN ABU VULKANIK PASCA ERUPSI
GUNUNG SEMERU 2021

PEMETAAN SEBARAN ABU VULKANIK PASCA ERUPSI
GUNUNG SEMERU 2021

Data Publikasi

Pemetaan Risiko Tanah Longsor dan Dampaknya terhadap Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Cibeber, Provinsi Banten

Iklim dan Bencana

21 Nov 2025

Az Zahro Fathul Mu’adzah

Pemetaan Risiko Tanah Longsor dan Dampaknya terhadap Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Cibeber, Provinsi Banten

Pemetaan risiko tanah longsor di Kecamatan Cibeber berbasis grid heksagonal yang mengidentifikasi tingkat kerawanan dan keterpaparan fasilitas kesehatan. Analisis ini memvisualisasikan zona risiko rendah hingga tinggi serta lokasi puskesmas yang berpotensi terdampak, sebagai dasar perencanaan mitigasi bencana.

8 menit baca

306 dilihat

1 Proyek

Analisis Kelayakan Lokasi Pembukaan Coffee Shop di Kota Samarinda: Pemetaan Potensi, Persaingan, dan Risiko

Makanan dan Minuman

22 Nov 2025

Randi Arman Pratama

Analisis Kelayakan Lokasi Pembukaan Coffee Shop di Kota Samarinda: Pemetaan Potensi, Persaingan, dan Risiko

Analisis lokasi ini berfokus pada site selection untuk kedai kopi di Kota Samarinda dengan menggunakan pendekatan spasial berbasis GIS di platform Mapid. Kajian ini memanfaatkan peta kelayakan sebagai hasil dari feasibility study yang mempertimbangkan berbagai variabel, seperti kepadatan penduduk, jarak ke pusat aktivitas (mall, kampus, pasar), serta tingkat persaingan usaha di sekitar area penelitian. Evaluasi dilakukan melalui analisis catchment area 300 meter dan buffer 500 meter untuk menilai potensi pelanggan dan jangkauan pasar. Faktor lain yang turut diperhitungkan meliputi aksesibilitas jalan, estimasi sewa, serta risiko lingkungan seperti zona banjir di sekitar Sungai Mahakam. Hasil akhir disajikan dalam bentuk peta interaktif yang menggambarkan sebaran tingkat kelayakan lokasi, memberikan gambaran menyeluruh bagi pelaku usaha dalam menentukan lokasi optimal, sekaligus menjadi acuan dalam perencanaan survei lapangan dan pengambilan keputusan berbasis data.

4 menit baca

293 dilihat

1 Proyek

Analisis Pemetaan Titik Kemacetan alur Akses di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan Location Analytics

Perencanaan Kota

29 Sep 2025

Muhammad Azriel Winkan Pratama

Analisis Pemetaan Titik Kemacetan alur Akses di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan Location Analytics

Analisis titik kemacetan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melalui pendekatan Location Analytics dengan platform GeoMapid untuk kelancaran akses kampus.

14 menit baca

1611 dilihat

1 Data

1 Proyek

Analisis Spasial Untuk Pemetaan Wilayah Potensial Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Kecamatan Di Kota Tasikmalaya Tahun 2024

Sosial

30 Agt 2025

Nuryabilla Utami

Analisis Spasial Untuk Pemetaan Wilayah Potensial Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Kecamatan Di Kota Tasikmalaya Tahun 2024

Pada era digitalisasi, Sistem Informasi Geografis (SIG) menjadi alat penting untuk menganalisis potensi penyerapan tenaga kerja.. Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 68,92%, namun terdapat 2.619 pencari kerja dan hanya 1.067 yang terserap, menunjukkan adanya mismatch kualifikasi dan ketimpangan distribusi kerja. Analisis spasial ini memetakan faktor-faktor seperti kepadatan penduduk, aksesibilitas, lokasi industri, dan tingkat pendidikan untuk mendukung perencanaan wilayah, pengembangan kawasan industri/UMKM, serta kebijakan peningkatan kesempatan kerja di Kota Tasikmalaya.

27 menit baca

1558 dilihat

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat