Tujuan dari pemetaan Risiko Bencana Banjir Rob ini sebagai berikut:
-
1.Memberikan kontribusi dalam perencanaan manajemen mitigasi bencana banjir rob di Kota Semarang
-
2.Memberikan informasi kebencanaan dan kerentanan kepada masyarakat di Kota Semarang untuk lebih waspada dan meminimalisir kerugian akibat ancaman banjir rob
-
3.Memberikan referensi bagi para pemangku kebijakan dalam pengambilan keputusan untuk penanggulangan banjir rob di Kota Semarang.
-
4.Memberikan referensi bagi pelaku ekonomi yang ingin berinvestasi di daerah kawasan utara Kota Semarang untuk mengambil keputusan pengembangan bisnis di kawasan utara Kota Semarang.
Bagaimana Kondisi Penduduk Kota Semarang ?
Bagaimana Bencana Banjir Rob di Kota Semarang?
Sumber berita :
- https://semarang.bisnis.com/read/20210226/535/1361489/rob-naik-banjir-semarang-makin-parah-gimana-nih-pak-ganjar
- https://bnpb.go.id/berita/banjir-rob-terjang-ribuan-rumah-di-kota-semarang-
Tahap pengolahan data
-
1.Pemetaan Ancaman Banjir Rob dilakukan klasifikasi dan skoring dari peta genangan dengan landasan penelitian sebelumnya Nugraha, dkk. 2013 dan PERKA BNPB No.2 Tahun 2012.
-
2.Pemetaan Kerentanan dibagi atas kerentanan Fisik, Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan.
-
3.Pemetaan Kapasitas, komponen kapasitas banjir rob didasarkan atas komponen utama yang ada pada PERKA BNPB No. 2 Tahun 2012, dengan mengakomodasi data yang ada, selanjutnya hasil penentuan komponen kapasitas dilakukan penilaian dan klasifikasi dengan bantuan SIG.
-
4.Pemetaan Resiko Banjir Rob dilakukan perhitungan skor dan klasifikasi risiko dari hasil pemetaan ancaman, kerentanan, dan kapasitas banjir rob. Perhitungan secara matematis dari rumus VCA (Vulnerability Capacity Analysis), yang kemudian dilakukan klasifikasi rendah, sedang, dan tinggi.
Rumus VCA :
R = H x V/C..............................................................................(1)
Keterangan :
- R = skor Risiko
- H = skor Ancaman
- V = skor Kerentanan
- C = skor Kapasitas
A. Pemetaan Ancaman Genangan Banjir Rob
Klasifikasi ancaman banjir berdasarkan PERKA BNPB No.2 Tahun 2012 dibagi menjadi tiga kelas yaitu Rendah (< 0,75 m), Sedang (0,75 - 1,5 m), dan Tinggi (>1.5 m).
B. Pemetaan Kerentanan Banjir Rob
Hasil pemetaan kerentanan banjir rob didapatkan 3 kecamatan dengan kerentanan tinggi yaitu Kecamatan Genuk, Semarang Utara, dan Tugu. 5 Kecamatan lainnya didapatkan dengan kerentanan sedang yaitu Kecamatan Semarang Barat, Semarang Tengah, Semarang Timur, Gayamsari, dan Pedurungan.
C. Pemetaan Kapasitas Banjir Rob
Komponen kapasitas banjir rob mengacu pada PERKA BNPB No. 2 Tahun 2012, sehingga parameter kapasitas banjir rob terdiri atas jumlah tenaga kesehatan, jumlah sarana kesehatan, sosialisasi banjir rob, perolehan bantuan, dan adanya posko darurat. 7 kecamatan yang memiliki tingkat kerentanan sedang yaitu Kecamatan Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Semarang Utara, Semarang Timur, Semarang Barat, dan Tugu. 1 Kecamatan yang memiliki tingkat kerentanan rendah yaitu Kecamatan Semarang Tengah.
D. Pemetan Risiko Banjir Rob
Hasil dan analisis pemetaan ancaman, kerentanan, dan kapasitas dapat dihasilkan peta risiko banjir Rob di Kota Semarang. Analisis risiko banjir dengan rumus VCA didapatkan klasifikasi rendah, sedang, dan tinggi. Klasifikasi risiko tinggi terdapat pada Kecamatan Genuk dan Semarang Utara. Klasifikasi risiko sedang terdapat pada Kecamatan Tugu dan Semarang Barat. Klasifikasi risiko rendah terdapat pada Semarang Tengah, Pedurungan, Gayamsari, dan Semarang Timur. Analisis juga dilakukan perhitungan penduduk yang terpapar akibat bencana banjir rob di Kawasan Utara Kota Semarang.
Sumber:
- Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana
- Nugraha, dkk. 2013. Pemetaan Resiko Banjir Rob Kota Semarang. The 1st Conference on Geospatial Information Science and Engineering
- Ujung, A.T. 2019. Kajian Pemetaan Risiko Bencana Banjir Kota Semarang Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip.