Analisis Keterjangkauan dan Penentuan Lokasi Taman Publik di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan

29 September 2025

By: Muhammad Yaslam Wafi

Open Data

TAMAN DI KOTA TANGERANG SELATAN

Open Data

BATAS ADMINISTRASI KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2024 IMPORTED AT 23/SEP/2025

Open Project

Penentuan Lokasi Taman

Taman kota sebagai penunjang aktivitas hiburan masyarakat perkotaan

taman

Latar Belakang

Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik, khususnya taman kota, merupakan salah satu komponen penting dalam perencanaan kota lestari. Taman publik tidak hanya menyediakan fungsi ekologis—seperti menyerap karbon, menjaga kualitas udara, dan mengatur iklim mikro—tetapi juga berperan sebagai ruang sosial bagi masyarakat untuk berinteraksi, beraktivitas, serta meningkatkan kualitas hidup warga perkotaan (Wibowo & Ritonga, 20XX). Dalam Undang‑Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, ditetapkan bahwa wilayah perkotaan harus memiliki RTH minimal 30% dari area total, di mana 20% diperuntukkan bagi RTH publik dan 10% untuk RTH privat (UU No. 26/2007 pasal 29).

Kecamatan Serpong yang merupakan salah satu wilayah kecamatan di Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu zona resapan permukiman dan kawasan pertumbuhan di Kota Tangsel sehingga kebutuhan akan taman publik akan terus meningkat untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakatnya. Namun, distribusi taman publik di Serpong belum merata. Beberapa kelurahan memiliki taman publik yang cukup, sementara ada pula kelurahan yang sama sekali belum memiliki fasilitas taman publik. Contoh nyata adalah Kelurahan Buaran, yang berdasarkan pengamatan inisiatif Anda belum memiliki taman publik. Ketimpangan dalam penyediaan taman publik semacam ini mencerminkan masalah infrastruktur ruang terbuka hijau yang tidak merata, yang jika tidak ditangani akan memperlebar kesenjangan kualitas lingkungan antarwilayah dalam satu kecamatan.

Permasalahan ini mendorong kebutuhan untuk melakukan analisis keterjangkauan taman publik eksisting — sejauh mana masyarakat dapat mengakses taman dalam radius atau waktu tempuh yang wajar — serta penentuan lokasi strategis baru untuk pembangunan taman yang dapat memperbaiki pemerataan akses.

Tujuan Penelitian

Dengan pendekatan spasial (GIS) dan metode analisis aksesibilitas (misalnya buffer, jaringan jalan, analisis jangkauan pejalan kaki), penelitian ini bertujuan:

  1. 1.
    Mengevaluasi sebaran dan keterjangkauan taman publik yang ada di Kecamatan Serpong;
  1. 2.
    Mengidentifikasi area atau kelurahan yang belum terlayani;
  1. 3.
    Menentukan lokasi potensial baru untuk taman publik agar aksesibilitas dan pemerataan ruang publik di Serpong meningkat.

Metode

Metode analisis yang digunakan pada mini project kali ini adalah menggunakan Buffer Analysis yang bertujuan untuk melihat cakupan service area dari suatu taman publik di Kecamatan Serpong berdasarkan 1000 meter dari titik lokasi taman tersebut. Acuan ini merujuk pada standar yang digunakan oleh Badan Standar Nasional (BSN) dalam SNI-03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan

SNI-03-1733-2004 Tata Cara Perencanaan Lingkungan

Lalu, untuk analisis selanjutnya menggunakan grid analysis dalam site selection analysis menggunakan fitur dari GEO MAPID yang berfungsi untuk analisis berbasis bantuan AI dalam menentukan parameter seperti demografi, aksesibilitas, point of interest lainnya dalam penentuan lokasi taman publik di Kecamatan Serpong.

Pembahasan

  • Kecamatan Serpong

Kecamatan Serpong merupakan suatu wilayah yang terletak pada Kota Adminstrasi Tangerang Selatan, Banten. Kecamatan Serpong memiliki luas 28,27 km2 atau 19,2 % luas Kota Tangerang Selatan dan terdiri dari 9 Kelurahan/Desa. Secara Demografis, Kecamatan Serpong memiliki populitas penduduk 163.451 jiwa dengan Kelurahan Rawabuntu yang paling banyak dengan total 29.067 jiwa dan Kelurahan Cilenggang yang paling sedikit dengan 10.775 jiwa.

Peta Kecamatan Serpong
  • Distribusi Sebaran Taman Publik di Kecamatan Serpong

Sebaran Taman di Kecamatan Serpong dapat dibilang cukup merata dan tersebar di beberapa wilayah, total ada 12 taman publik yang tersebar di 8 kelurahan di Kecamatan Serpong. Kelurahan Lengkong Gudang Timur memiliki sebaran taman paling banyak yaitu terdapat 3 taman di kelurahan tersebut sementara Kelurahan Buaran tidak terdapat sama sekali taman publik.

Tititk Taman Publik di Kecamatan Serpong
  • Analisis Coverage Area (Buffer Analysis)

Hasil dari buffer analysis yang dijalankan di Kecamatan Serpong pada taman-taman publik di Kecamatan Serpong dengan menggunakan radius 1000 meter, sebagaimana sesuai dengan standar nasional untuk radius ukuran suatu taman publik yang juga merupakan jarak walking distance dari taman ke area sekitarnya. Hasil dari analisis tersebut menggambarkan bahwa belum semua wilayah di Kecamatan Serpong tercakupi oleh taman publik dalam radius 1000 meter.

Hasil dari buffer analisis dalam radius 1000 meter pada taman taman publik di Kecamatan Serpong didapatkan area yang tercakupi sekitar 24,81 km2 di Kecamatan Serpong. Angka itu menunjukan area yang tercakupi oleh taman publik di Kecamatan Serpong sekitar 87,7% dari total wilayah Kecamatan Serpong.

Dari angka tersebut dapat terlihat bahwa sebagian besar wilayah pada Kecamatan Serpong tercakupi oleh service area, namun dapat terlihat adanya wilayah yang belum tercakupi. Dalam kasus ini, hampir seluruh wilayah dari Kelurahan Buaran belum tercakupi oleh sarana taman publik. Kondisi ini juga dipengaruhi karena tidak adanya fasilitas taman publik yang terletak di kelurahan tersebut.

Hasil Buffer Analysis
  • Analisis Penentuan Lokasi Taman Publik

Dari hasil pada buffer analysis, terlihat bahwa Kelurahan Buaran adalah wilayah yang tidak tercakupi dari service area taman publik dan juga satu satunya wilayah yang tidak mempunyai fasilitas taman publik. Oleh karena itu, analisis ini bertujuan untuk menganalisis lokasi yang ideal untuk dijadikan taman sebagai fasilitas pendukung kegiatan masyarakat di Kelurahan Buaran.

Analisis ini menggunakan SINI AI, yaitu fitur yang sediakan oleh GEO MAPID berbasis AI dengan mempertimbangkan dan memperhatikan point of interest (POI) sebagai parameternya. Dalam analisis penentuan lokasi taman beberapa parameter yang menjadi poin plus ialah aksesibilitas, fasilitas pendidikan, sarana olahraga, serta aspek demografi.

Hasil dari analisis ini akan menunjukan beberapa lokasi atau area yang sesuai, dari yang paling sesuai ke paling tidak sesuai. Hasilnya terdapat dua area yang berwarna hijau yang menunjukan kesesuain lokasi untuk dibangun taman publik dan warna merah merupakan area atau lokasi yang tidak cocok untuk dibangun taman publik.

Hasil Site Selection di Kelurahan Buaran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis spasial yang dilakukan menggunakan buffer analysis dan juga site selection analysis dari GEO MAPID dan SINI AI. dapat disimpulkan bahwa:

  1. 1.
    Hasil buffer analysis taman-taman publik di Kecamatan Serpong dalam radius 1000 meter menunjukan taman-taman publik di Kecamatan Serpong belum menjangkau seluruh area kecamatan, berkisar 87,7% dari total wilayah Kecamatan Serpong. Kelurahan Buaran merupakan wilayah yang paling tidak menjangkau taman-taman publik di Kecamatan Serpong
  1. 2.
    Hasil dari analisis penentuan lokasi taman publik yang baru yang diprioritaskan di Kelurahan Buaran menggunakan fitur SINI AI dari GEO MAPID didapati hasil bahwa terdapat dua grid pada Kelurahan Buaran yang memiliki kesesuaian lokasi untuk dibuatkan taman publik tambahan di Kelurahan Buaran. Berdasarkan peta hasil analisis site selection analysis, terlihat bahwa lokasi yang paling sesuai merupakan lokasi yang dekat dengan jalan raya dan juga Sekolah Dasar.

Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari analisis mengenai keterjangkauan taman publik di Kecamatan Serpong ini, penulis ingin menyampaikan saran dan rekomendasi kepada:

  • Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk memprioritaskan pembangunan taman publik di wilayah yang belum memiliki akses memadai, seperti Kelurahan Buaran. Wilayah ini memiliki kebutuhan tinggi terhadap ruang terbuka hijau karena belum tersedia fasilitas taman publik sama sekali. Selain itu, Pemerintah daerah dan instansi terkait sebaiknya memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) secara lebih aktif dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan RTH karena akan sangat membantu seperti fitur SINI AI dari GEO MAPID ini.
  • Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengintegrasikan variabel sosial-ekonomi seperti kepadatan penduduk, tingkat kemiskinan, dan aksesibilitas transportasi untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif dalam penentuan lokasi taman. Selain itu, metode analisis berbasis jaringan (network analysis) dapat digunakan untuk memperhitungkan aksesibilitas riil berbasis rute jalan.

Penutup

Demikian publikasi ini saya tulis sebagai bagian dari mini project saya dengan MAPID Academy Batch 13 dengan harapan publikasi ini dapat menambah wawasan dan informasi bagi para pembaca, serta menjadi acuan atau referensi untuk bisa melakukan penelitian yang lebih komprehensif lagi untuk kemajuan tata ruang dan perencanaan kota di Indonesia.

Data Publikasi

Strategi Pemilihan Lokasi Kafe di Yogyakarta: Kunci Sukses Bisnis di Kota Pelajar dan Wisata

Barang Konsumsi

29 Sep 2025

Stevan Tarigan

Strategi Pemilihan Lokasi Kafe di Yogyakarta: Kunci Sukses Bisnis di Kota Pelajar dan Wisata

Analisis Pemilihan Lokasi di Kota Yogyakarta

9 menit baca

5 dilihat

2 Proyek

Menghadapi Ancaman Sesar Lembang: Analisis Spasial Fasilitas Kesehatan Aman untuk Posko Pengungsian

Penelitian

29 Sep 2025

Fathunajah Elsha Christalianingsih

Menghadapi Ancaman Sesar Lembang: Analisis Spasial Fasilitas Kesehatan Aman untuk Posko Pengungsian

Artikel ini menganalisis zona bahaya gempabumi di Jawa Barat untuk menentukan fasilitas kesehatan yang aman sebagai posko bencana. Hasilnya, lokasi yang berada di zona intensitas rendah–menengah, jauh dari sungai, dan di luar sesar aktif direkomendasikan sebagai posko pengungsian maupun posko sementara.

15 menit baca

34 dilihat

1 Proyek

Menuju Sustainable Waste Management: Analisis Potensi Lokasi untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kota Magelang Berbasis Sistem Informasi Geografis

Lingkungan

28 Sep 2025

Amelia Rizky Puspitasari MAPID TEAM

Menuju Sustainable Waste Management: Analisis Potensi Lokasi untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kota Magelang Berbasis Sistem Informasi Geografis

Solusi pemilihan lokasi TPA baru menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan berbasis spasial

10 menit baca

77 dilihat

1 Proyek

Analisis Potensi Bisnis dan Lokasi Pengembangan Pusat Kebugaran di Kota Tangerang Selatan

Sosial

28 Sep 2025

Alfandy Rafliansyah Subingat

Analisis Potensi Bisnis dan Lokasi Pengembangan Pusat Kebugaran di Kota Tangerang Selatan

Publikasi ini membahas analisis potensi dan lokasi pengembangan industri kebugaran di Kota Tangerang Selatan, seiring dengan meningkatnya tren gaya hidup sehat di masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran pusat kebugaran eksisting, menganalisis faktor-faktor lokasi yang berpengaruh, serta mengidentifikasi calon lokasi strategis untuk pengembangan bisnis pusat kebugaran.

11 menit baca

49 dilihat

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat