Analisis Keterjangkauan Dan Pola Persebaran SMA Negeri Di Kabupaten Jember Menggunakan Analisis Buffering dan Nearest Neighbour

12 September 2024

By: Fery Aliansyah

lokasi SMAN di Jember

Disusun Oleh: Fery Ardi Aliansyah

Pendidikan adalah kunci utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Lebih dari sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memberikan dampak signifikan bagi individu, masyarakat, dan bangsa. Investasi dalam pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan. Setiap individu berhak mendapatkan pendidikan sebagai hak dasar yang melekat pada kemanusiaan. Indonesia telah memiliki regulasi yang tegas, yakni Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, yang menjamin setiap individu di negara ini memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas (Rahmawati, 2024). Dengan pendidikan yang berkualitas, individu dapat mencapai potensi maksimalnya, masyarakat menjadi lebih maju, dan bangsa menjadi lebih kuat. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan harus terus dilakukan.

Akses terhadap pendidikan yang berkualitas, terutama pada tingkat menengah atas menjadi salah satu indikator penting dalam pemerataan pembangunan. Kabupaten Jember dengan kondisi geografis yang bervariasi dan persebaran penduduk yang tidak merata, perlu memperhatikan keterjangkauan pendidikan bagi seluruh warganya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterjangkauan dan pola persebaran SMA Negeri di Kabupaten Jember dengan menggunakan analisis bufferingdan nearest neighbour. Analisis ini akan mengidentifikasi wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh SMA Negeri serta pola persebaran SMA Negeri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan di Kabupaten Jember.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu seluruh sekolah SMA negeri di Kabupaten Jember yaitu sebanyak 18 sekolah. Analisis ini menggunakan data spasial berupa titik koordinat sebagai dasar untuk memetakan lokasi seluruh SMA Negeri di Kabupaten Jember yang didapatkan dari GEOMAPID, serta lokasi sebaran permukiman dan batas administrasi Kabupaten Jember yang didapatkan dari Ina-Geoportal.

gambar

gambar

Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

gambar diagram alir

Penelitian ini menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10.8 untuk melakukan analisis spasial. Teknik buffering diterapkan dengan radius 3.000 (mengacu pada SNI 03-1733-2004) dari setiap titik sekolah. Data hasil analisis kemudian dideskripsikan secara mendalam untuk memahami seberapa jauh fasilitas pendidikan dapat dijangkau oleh masyarakat, yang kemudian divisualisasikan dalam bentuk peta zona buffer.

Analisis buffering dalam SIG, merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membuat zona-zona dengan jarak tertentu di sekitar titik spasial, sehingga kita dapat dengan mudah mengidentifikasi area yang terpengaruh atau dapat dijangkau oleh titik tersebut (Saefudin dan Susandi, 2020:128).

Analisis nearest neighbor (tetangga terdekat) adalah sebuah metode dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) yang digunakan untuk mengukur pola sebaran atau distribusi spasial dari suatu fenomena. Dengan kata lain, analisis ini membantu untuk memahami objek-objek dalam suatu peta cenderung mengelompok, tersebar secara acak, atau merata.

  1. 1.
    Analisis Keterjangkauan SMA Negeri di Kabupaten Jember

Melalui penerapan analisis buffering pada perangkat lunak ArcGIS, sebuah pemetaan spasial telah dilakukan untuk mengukur keterjangkauan 18 SMA Negeri yang tersebar di Kabupaten Jember. Dalam analisis ini, setiap sekolah dijadikan pusat dan diberi zona buffer dengan radius 3.000 meter persegi, sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI 03-1733-2004) yang mengatur perencanaan lingkungan pada tingkat sekolah menengah atas. Zona buffer ini merepresentasikan area layanan ideal yang seharusnya dapat dijangkau oleh siswa dari wilayah permukiman sekitar. Dengan demikian, visualisasi hasil analisis buffering ini memungkinkan untuk mengidentifikasi secara jelas jangkauan atau radius layanan setiap sekolah terhadap permukiman terdekat, serta mengukur sejauh mana standar jarak optimal tersebut telah terpenuhi. Berikut ini adalah hasil analisis Buffering.

Buffer

Melalui analisis tumpang tindih antara sebaran area permukiman masyarakat yang diclip dengan zona buffer yang mengelilingi 18 SMA Negeri di Kabupaten Jember menunjukkan bahwa hanya sekitar 27,8% wilayah permukiman yang berada dalam jangkauan layanan sekolah. Artinya, kurang lebih 72,2% penduduk Kabupaten Jember tinggal di wilayah yang jaraknya terlalu jauh dari SMA Negeri. Dari total luas wilayah permukiman sebesar 35.584,81 hektar, hanya sekitar 9.901 hektar yang berada dalam radius 3.000 meter dari suatu SMA Negeri. Data ini mengindikasikan adanya ketidakmerataan akses terhadap SMA Negeri di Kabupaten Jember, di mana sebagian besar masyarakat terutama yang tinggal di wilayah terpencil atau perbatasan, masih kesulitan untuk menjangkau sekolah.

2. Analisis Pola Persebaran SMA Negeri di Kabupaten Jember

Analisis pola persebaran SMA Negeri di Kabupaten Jember menggunakan metode nearest neighbor dengan bantuan perangkat lunak ArcGIS bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana sekolah-sekolah tersebut menyebar di wilayah tersebut. Proses analisis ini dimulai dengan memasukkan data titik yang merepresentasikan lokasi setiap SMA Negeri ke dalam perangkat lunak ArcGIS. Data . i kemudian diolah menggu akan alat analisis spasial yang disebut nearest neighbor.

Analisis nearest neighbor dilakukan melalui toolbox Spatial Statistics Tools dalam perangkat lunak ArcGIS. Setelah data titik lokasi SMA Negeri diinput, alat Average Nearest Neighbor dipilih untuk menjalankan analisis. Parameter seperti metode perhitungan jarak (biasanya Euclidean) ditentukan. Hasil analisis berupa indeks nearest neighbor, Z-score, dan p-value digunakan untuk menginterpretasi pola distribusi spasial SMA Negeri, apakah cenderung mengelompok, acak, atau merata. Berikut adalah gambar hasil analisis nearest neighbour.

nearest

Hasil analisis nearest neighbormenunjukkan bahwa pola persebaran SMA Negeri di Kabupaten Jember cenderung random. Hal ini mengindikasikan bahwa penempatan SMA Negeri di wilayah tersebut lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor historis dan perkembangan wilayah secara umum, daripada perencanaan yang sistematis untuk menjamin pemerataan akses. Pola persebaran yang random ini dapat berimplikasi pada ketimpangan akses pendidikan, terutama bagi siswa yang tinggal di daerah terpencil atau kurang berkembang.

Berdasarkan hasil analisis bufferingdan nearest neighbor, dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas terhadap SMA Negeri di Kabupaten Jember masih belum merata. Analisis bufferingmenunjukkan bahwa hanya sebagian kecil wilayah permukiman yang berada dalam jangkauan layanan ideal sekolah, sementara analisis nearest neighbormengindikasikan bahwa pola persebaran SMA Negeri cenderung acak. Hal ini mengindikasikan adanya ketimpangan akses pendidikan, terutama bagi siswa yang tinggal di wilayah terpencil atau kurang berkembang. Kondisi ini perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan kualitas pendidikan di Kabupaten Jember.

Aristo, T. J. V. (2019). Analisis permasalahan pemerataan pendidikan di Kabupaten Sintang. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 7(1), 25-34

Rahmawati, E. (2024). ANALISIS POLA PERSEBARAN DAN KETERJANGKAUAN SMA/SMK/MA DI KAPANEWON PIYUNGAN MENGGUNAKAN NEAREST NEIGHBOR ANALYSIS DAN BUFFERING. Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa, 8(1), 75-88.

Rizal, S., & Syaibana, P. L. D. (2022). Analisis Keterjangkauan dan Pola Persebaran SMA/MA Negeri di Kabupaten Banyuwangi Menggunakan Analisis Buffering dan Nearest Neighbor pada Aplikasi Q-GIS. Techno. Com, 21(2), 355-363.

Susandi, D. (2020). Sistem Informasi Geografis untuk Analisa Spasial Potensi Lembaga Pendidikan Keterampilan. JSiI (Jurnal Sistem Informasi), 7(2), 123-131.

Software apa yang digunakan?

ArcGis dan GEOMAPID

Data Publikasi

Final Project : Analisis Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Merapi Lokasi Wisata di Kabupaten Sleman

Iklim dan Bencana

15 Jun 2025

Anggara Yudha

Final Project : Analisis Kerawanan Bencana Erupsi Gunung Merapi Lokasi Wisata di Kabupaten Sleman

Analisis Kerawanan

5 menit baca

43 dilihat

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Transportasi

11 Jun 2025

Safira Ramadhani

Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Mendukung Program Reaktivasi Jalur Kereta Api Antarkota Kalisat - Panarukan di Kabupaten Bondowoso

Pemerintah Indonesia mendorong program reaktivasi jalur kereta api nonaktif sebagai bagian dari revitalisasi infrastruktur dan pengembangan wilayah. Salah satu yang direncanakan adalah jalur kereta api antarkota Kalisat – Panarukan yang melintasi Kabupaten Bondowoso. Kajian kesesuaian lahan dibutuhkan untuk meminimalkan dampak lingkungan pada lahan yang akan difungsikan kembali pada program reaktivasi. Dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG), kajian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan yang ada.

25 menit baca

249 dilihat

7 Data

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Kesehatan

05 Jun 2025

HIMA SAIG UPI

Analisis Kasus Stunting Menggunakan Metode Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jawa Barat

Penelitian ini membahas analisis spasial kasus stunting di Provinsi Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung, dengan menggunakan metode Geographically Weighted Regression (GWR). Studi ini bertujuan untuk memahami pengaruh variabel sosial-ekonomi dan lingkungan—seperti kemiskinan, akses air bersih dan sanitasi, pendidikan ibu, serta cakupan posyandu—terhadap prevalensi stunting di tingkat lokal. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi spasial yang signifikan: beberapa kecamatan seperti Gedebage, Rancasari, dan Buahbatu memiliki kecocokan model yang sangat tinggi namun jumlah kasus stunting yang rendah, sedangkan Bandung Kulon dan Babakan Ciparay menunjukkan jumlah kasus tinggi dengan kecocokan model yang lebih rendah. Model GWR secara keseluruhan memiliki kemampuan prediktif yang sangat baik (R² global 0,9822), menandakan efektivitas pendekatan spasial dalam mendukung perumusan kebijakan intervensi stunting yang lebih terarah dan sesuai karakteristik wilayah.

9 menit baca

141 dilihat

2 Data

1 Proyek

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Kesehatan

11 Jun 2025

Muhammad Reza Zulkarnain

Analisis Spasial Keterjangkauan Fasilitas Kesehatan Rumah Sakit dan Puskesmas di Kota Bukittinggi

Publikasi ini menyajikan analisis spasial keterjangkauan fasilitas kesehatan berupa Puskesmas dan Rumah Sakit di Kota Bukittinggi menggunakan platform Geo Mapid. Dengan pendekatan buffer dan isochrone, kajian ini mengidentifikasi wilayah-wilayah yang belum terlayani secara optimal dan memberikan rekomendasi berbasis data untuk pemerataan layanan kesehatan.

18 menit baca

82 dilihat

1 Data

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat
  • mapid-ai-maskot