PEMANFAATAN GEOTAGGING UNTUK MENGANALISIS KETERJANGKAUAN POTENSI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN MULTIPLE RING BUFFER

25 Juli 2024

By: Muhamad Fauzan Fadilah

Open Project

Community Take Action #1: Episode Tahura

thumbnail3

Dibuat oleh: Adithya Kresna Sumaamijaya, Muhamad Fauzan Fadilah, Muhammad Syahmi Syihabuddin, Sandra Tiana

PENDAHULUAN

Kegiatan Community Mapid Take Action adalah aksi peduli yang diselenggarakan oleh PT Multi Areal Planning Indonesia (MAPID). Tujuannya adalah melibatkan komunitas dalam kegiatan yang berdampak positif pada lingkungan. Melalui penandaan (geotagging) dan fun tracking, kegiatan ini menghasilkan saran lokasi potensi tempat sampah yang belum merata. Komunitas didirikan sebagai sarana penyambung pemerintah, perusahaan, dan warga sipil dalam menangani isu isu lingkungan, layanan publik, dan pembangunan. Dalam pelaksanaanya peserta dari komunitas dibagi menjadi 4 kelompok yang dibimbing oleh masing masing koordinator untuk melakukan geotagging, melalui platform dengan location analytics digital berupa FORM MAPID , peserta dapat menandai potensi tempat sampah maupun tempat sampah yang sudah tersedia yang ditemukan di lingkungan sekitar Data yang terkumpul akan dianalisis dan digunakan untuk menentukan penempatan tempat sampah sesuai dengan kriteria tertentu.

kegiatan geotagging

LOKASI

Kegiatan Community Mapid Take Action Fun Tracking dan Geotagging ini dilaksanakan di Taman Hutan Raya (Tahura Djuanda) yang terletak di sebelah utara Kota Bandung, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juni 2024.

aoi kelompok

Lokasi Geotagging yang kami lakukan terbagi menjadi 4 Area of Interest (AOI) dan dibagi menjadi 4 kelompok, lokasi pembagian area geotagging ini dilakukan dari gerbang masuk Taman Hutan Raya hingga penangkaran rusa. Lokasi ini dipilih karena melihat Taman Hutan Raya merupakan tempat wisata yang sering sekali dikunjungi oleh masyarakat sehingga perlu perhatian khusus dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan yang berkelanjutan untuk menjaga kelestarian Tahura seperti kegiatan Community Mapid Take Action Fun Tracking dan Geotagging ini.

METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan dan akuisisi data dilakukan dengan menggunakan metode Geotagging adalah proses penentuan posisi koordinat suatu objek menggunakan perangkat GPS dalam sebuah foto digital (Defitria, 2018). Dengan teknik geotagging, data suatu objek dapat disajikan secara lengkap, mulai dari informasi koordinat, deskripsi, hingga foto kenampakan objek. . Adapun teknik geotagging ini dilakukan pada FORM MAPID dengan menginput beberapa informasi berdasarkan objek yang diamati.

form awal form mapid

Pada tampilan awal ini, disajikan peta digital berupa area of interest (AOI), yang merupakan batasan pengambilan data geotagging per kelompok. Setelah AOI kelompok ditentukan, klik “Lanjut” untuk melanjutkan pada sesi form selanjutnya. Tampilan form kemudian akan berubah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Pada FORM MAPID ini data yang di-input adalah Kelompok, Nama Tempat, Kategori, Foto dan Deskripsi. Jika seluruh formulir telah terisi, klik “kirim” sehingga data geotagging telah terakuisisi.

pengisian form

ANALISIS

Pada pengolahan kali ini digunakan analisis spasial dengan menggunakan Multiple Ring Buffer. Teknik ini membantu menganalisis keterjangkauan pembuangan sampah yang efektif dan lebih terstruktur. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), lokasi penempatan wadah sampah harus mudah dijangkau oleh sarana pengangkutan, dekat dengan titik kumpul pengunjung, dan aman dari gangguan satwa..

Karena Taman Hutan Raya merupakan daerah wisata, lokasi penempatan tempat sampah sebaiknya tidak mengganggu pemandangan pengunjung. Analisis Multiple Ring Buffer ini dapat membantu penyebaran sampah lebih terstruktur dalam jarak yang ditentukan sehingga kawasan taman hutan raya tetap teratur dan nyaman bagi para pengunjung. Identifikasi wilayah pengelolaan sampah ini ditentukan berdasarkan kondisi geografis dan topografi kawasan wisata, kondisi iklim,aktivitas satwa, serta pengelolaan sampah saat ini di sekitar kawasan hutan, Selain itu, identifikasi ini mempertimbangkan partisipasi pengunjung, pelaku usaha, dan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Dilakukan juga pembobotan untuk dijadikan acuan untuk menempatkan titik tempat sampah yang optimal. Adapun nilai pembobotannya adalah sebagai berikut,

tabel PTS

Bobot TSE

Rumus = PTS + TSE

Keterangan:

Keterangan hasil bobot

HASIL PEMBAHASAN

Hasil geotagging menunjukan ada lebih dari seratus titik lokasi yang berpotensi untuk dijadikan tempat pembuangan sampah. Titik-titik lokasi potensi tempat sampah kemudian kami lakukan buffering dengan interval 10m. Hasil dari buffering adalah sebagai berikut,

titik TPE dan PTS Buffering TPE dan PTS Bobot PTS dan TPE

Dari hasil buffering tersebut, sebagian besar titik buffering menunjukan nilai 3 yang ditandai dengan warna merah. Hal ini mengindikasikan kebutuhan untuk membangun tempat sampah di titik-titik tersebut. Sedangkan titik berwarna kuning dan hijau dengan nilai 0 hingga -3 menunjukan bahwa di tempat tersebut telah tersedia tempat sampah, sehingga tidak diperlukan kembali adanya tambahan tempat sampah. Titik tersebut juga berada di sebelah barat daya yang mana dekat dengan pintu masuk sehingga umum ditemukan tempat sampah.

Peta di atas juga menunjukkan bahwa ketersediaan tempat sampah di Taman Hutan Raya terbilang kurang memadai. Hal tersebut juga dapat disebabkan oleh kondisi topografi serta keberadaan hewan liar yang sering mengganggu dan mengacak-acak sampah. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi untuk mengatasi permasalahan sampah ini, misalnya dengan membangun tempat sampah yang lebih baik yang tidak dapat diganggu oleh hewan liar.

KESIMPULAN

Geotagging menjadi salah satu metode penentuan posisi yang tepat pengelolaan sampah di suatu kawasan pariwisata. Berdasarkan hasil kegiatan geotagging yang dilakukan di Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda (TAHURA), ditemukan banyak titik lokasi potensial sampah. Berdasarkan akuisisi data, sebaran TPS yang ada di TAHURA masih belum merata. TPS cenderung terkumpul di area pintu masuk TAHURA, sementara sepanjang jalan menuju puncak hanya sedikit yang tersedia. Hasil analisis menunjukkan bahwa banyak lokasi yang memerlukan tempat sampah tambahan, , mengingat ada potens orang meninggalkan sampah di tempat tersebut. Rekomendasi lainnya adalah membuat tempat sampah yang tertutup dan sulit diakses hewan untuk mengurangi gangguan terhadap tempat sampah tersebut.

DAFTAR PUSTKA

Defitria, U., Priyambadha, B., & Rusdianto, D. S. (2018). Pembangunan aplikasi social geotagging destinasi wisata berbasis android. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(12), 6610-6617.

DOKUMENTASI

mapid catalysator

Data Publikasi

Identifikasi Zona Potensial untuk Pengembangan Kawasan Perumahan di Kabupaten Tuban

Perumahan

21 Nov 2025

Rahma Novita Sari

Identifikasi Zona Potensial untuk Pengembangan Kawasan Perumahan di Kabupaten Tuban

zona potensial pengembangan perumahan di Kabupaten Tuban dengan memperhatikan kesesuaian lahan, infrastruktur, dan regulasi tata ruang untuk pembangunan berkelanjutan.

19 menit baca

51 dilihat

1 Proyek

Analisis Lokasi Sebagai Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tanah Kosong PT LPP Agro Nusantara Berbasis Platform MAPID

Perumahan

21 Nov 2025

Monica Sheva Ayu Adelia

Analisis Lokasi Sebagai Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tanah Kosong PT LPP Agro Nusantara Berbasis Platform MAPID

Penelitian ini mengkaji pemanfaatan platform MAPID sebagai alat analisis spasial terpadu untuk mengelola dan mengintegrasikan data lokasi pada aset tanah PT LPP Agro Nusantara. Fokus utama adalah penggunaan fitur-fitur seperti overlay spasial, analisis buffer, dan penilaian berbasis skor dalam satu sistem berbasis awan, guna mendukung pengambilan keputusan strategis yang akurat dan efisien dalam optimalisasi aset perusahaan. Platform ini juga memfasilitasi kolaborasi real-time dan visualisasi data yang interaktif, sehingga meningkatkan efektivitas pengelolaan aset berbasis lokasi.

19 menit baca

54 dilihat

1 Proyek

Potensi Desa Terdampak Bahaya Kebakaran Lahan/Hutan di Kabupaten Bogor dengan Multi Criteria Decision Making (MCDM)

Iklim dan Bencana

22 Nov 2025

MUHAMMAD FARRELL WARDHANA

Potensi Desa Terdampak Bahaya Kebakaran Lahan/Hutan di Kabupaten Bogor dengan Multi Criteria Decision Making (MCDM)

Multi Criteria Decision Making (MCDM) adalah suatu metode pengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari sejumlah alternatif berdasarkan beberapa kriteria tertentu. Metode MCDM telah banyak digunakan pada ruang lingkup yang luas (khususnya di bidang spasial), dalam hal ini pada proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penyelesaian masalah dengan kompleksitas yang rumit dan sulit diukur secara pasti.

34 menit baca

66 dilihat

1 Proyek

Ruang Publik antara Kita dan Kota : Analisis Keterjangkauan dan Perencanaan Taman Baru di Kota Bandung

Perencanaan Kota

21 Nov 2025

Aulia Ghita Apriliyan

Ruang Publik antara Kita dan Kota : Analisis Keterjangkauan dan Perencanaan Taman Baru di Kota Bandung

Temukan bagaimana taman kota di Bandung bukan hanya ruang hijau, melainkan cermin dinamika sosial warga yang inklusif dan kreatif, menciptakan interaksi serta kebersamaan.

11 menit baca

86 dilihat

1 Data

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat