Pertimbangan Pemilihan Lokasi Untuk Pengembangan Akomodasi Wisata

10 Mei 2023

By: Amalia Fadhilah Aziz

Open Project

Location Analysis

Pertimbangan Pemilihan Lokasi Untuk Pengembangan Akomodasi Wisata

Borobudur sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) Indonesia menjadi magnet pariwisata utama yang dikenal melalui keunikan peninggalan candi Budha kuno dan kekayaan budayanya. Destinasi ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur dan Sekitarnya, Cakupan Kawasan Borobudur memiliki deliniasi berbentuk lingkaran dengan radius paling sedikit 5 kilometer dari pusat Candi Borobudur. Cakupan Kawasan Borobudur meliputi Subkawasan Pelestarian 1 (SP-1) yang merupakan kawasan pelestarian utama situs cagar budaya serta Subkawasan Pelestarian 2 (SP-2) yang berfungsi sebagai kawasan penyangga.

Pertimbangan Pemilihan Lokasi Untuk Pengembangan Akomodasi Wisata

Masuknya wisatawan seiring dengan perkembangan industri pariwisata di Indonesia, memberikan celah peluang bagi perkembangan bisnis lokal akibat meningkatnya permintaan akan barang dan jasa. Keberhasilan berbagai macam bisnis salah satunya bisnis akomodasi di sekitar area wisata termasuk wisata di Kawasan Borobudur, memiliki kecenderungan ketergantungan terhadap lokasi. Publikasi ini akan membahas mengenai analisis potensi lokasi di kawasan Borobudur serta berbagai pertimbangan bagi pelaku bisnis akomodasi dalam menentukan lokasi strategis untuk pengembangan usaha mereka.

Terdapat 3 komponen utama dalam pariwisata yang menjadi faktor pertimbangan pada publikasi ini dalam menentukan lokasi potensial, diantaranya: attraction, accessibility, dan accommodation. Ketiga komponen tersebut berkaitan erat dengan pengembangan bisnis dalam berbagai hal.

AttrAttraction

Daya Tarik wisata merupakan hal yang sangat penting yang menjadi fokus penggerak dalam menunjang kegiatan pariwisata (Wullur dan Samehe, 2020). Komponen atraksi yang dipertimbangkan dalam analisis ini yaitu dari natural attraction, cultural attraction, dan man-made attraction. Komponen cultural attraction atau wisata budaya yakni Candi Borobudur menjadi daya tarik utama di kawasan ini.

AcceAccessibility

Aksesibilitas memiliki dampak terhadap pariwisata terutama dari segi kemudahan dalam menjangkau suatu lokasi ke lokasi lainnya (Priyambodo, 2015). Komponen aksesibilitas yang dipertimbangkan dalam analisis ini yaitu kedekatan terhadap sistem jaringan jalan yang ada. Hal tersebut dikarenakan, wisatawan yang ada membutuhkan akses yang mudah baik ketika menuju lokasi wisata maupun fasilitas penunjang lainnya termasuk penginapan.

AccoAccommodation

Akomodasi menjadi salah satu sektor penunjang kegiatan pariwisata guna memenuhi kebutuhan wisatawan (Samalam dkk, 2016). Komponen akomodasi yang dipertimbangkan dalam analisis ini yaitu tempat makan dan juga penginapan yang terdiri dari hotel, homestay, guesthouse, resort, villa, hingga balkondes. 

Di samping itu, pertimbangan lain yang dapat menjadi acuan yaitu pertimbangan dari segi regulasi. Mengingat kawasan Borobudur merupakan situs warisan budaya yang harus dijaga. Proses analisis yang akan dilakukan perlu mengikutsertakan pertimbangan arah pemanfaatan ruang yang dicantumkan dalam Perpres No. 58 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur dan Sekitarnya.

Data dan Metode

Berikut merupakan data yang digunakan dalam proses analisis:

Pertimbangan Pemilihan Lokasi Untuk Pengembangan Akomodasi Wisata

Metode Weight Overlay atau pembobotan digunakan dalam menganalisis lokasi potensial untuk bisnis akomodasi. Berikut merupakan tabel kriteria dan pembobotan yang digunakan:

Pertimbangan Pemilihan Lokasi Untuk Pengembangan Akomodasi Wisata

Hasil

Pertimbangan Pemilihan Lokasi Untuk Pengembangan Akomodasi Wisata

Berdasarkan hasil analisis, lokasi paling sesuai bagi pengembangan bisnis akomodasi tersebar di berbagai titik. Hasil yang diperoleh, didapatkan melalui pertimbangan berdasarkan komponen utama dalam pariwisata yang sebelumnya telah dibahas. Kemudian, pertimbangan pemanfaatan ruang dimana pemilihan lokasi untuk pengembangan bisnis akomodasi difokuskan pada kawasan di luar SP-1, di luar sempadan sungai dan mata air.

Kesimpulan dan Saran

Lokasi yang strategis menjadi salah satu faktor keberhasilan yang dipertimbangkan dalam pengembangan sebuah usaha/bisnis. Dengan meninjau faktor-faktor dan pertimbangan lainnya yang dibahas dalam publikasi ini, diharapkan dapat membantu mempermudah penentuan lokasi pengembangan.

Kriteria dan pembobotan yang digunakan penentuan lokasi dapat disesuaikan berdasarkan kondisi yang diinginkan. Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan usaha/bisnis di luar data-data yang digunakan dalam pembuatan proyek ini, diantaranya seperti lokasi dengan keindahan pemandangan pada suatu bentang alam (scenic view), permintaan pasar, kualitas pelayanan, dan lain sebagainya.

Reference:

Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Borobudur dan Sekitarnya.

Priyambodo, P. (2015). Analisis Aksesibilitas Dan level of service Angkutan Jalan Lintas Surabaya – kediri. Warta Penelitian Perhubungan, 27(2), 129–137. https://doi.org/10.25104/warlit.v27i2.779

Samalam, A. A., Rondunuwu, D. O., & Towoliu, R. D. (2016). Peranan Sektor Akomodasi dalam Upaya Mempromosikan Objek dan Daya Tarik Wisata. Jurnal Hospitaliti Dan Pariwisata, 3.

Wullur, M., & Samehe, V. (2020). Importance performance analysis using Dematel: A case study on tourist destination attributes in Manado Indonesia. SHS Web of Conferences, 76. https://doi.org/10.1051/shsconf/20207601024

Data Publikasi

Analisis Pengembangan Kawasan Stasiun Lempuyangan sebagai Transit-Oriented Development (TOD)

Transportasi

22 Nov 2025

Lintang Praja

Analisis Pengembangan Kawasan Stasiun Lempuyangan sebagai Transit-Oriented Development (TOD)

Kondisi walkability rendah-sedang di sekitar Stasiun Lempuyangan Yogyakarta dan pentingnya perancangan kota berbasis transit untuk pengembangan kawasan TOD.

13 menit baca

276 dilihat

1 Proyek

Evaluasi Risiko Banjir dan Kesesuaian Lokasi Pusat Bisnis di Kabupaten Demak Menggunakan Data Citra SAR (Sentinel 1-A GRD)

Iklim dan Bencana

21 Nov 2025

Rizki Amara Putri

Evaluasi Risiko Banjir dan Kesesuaian Lokasi Pusat Bisnis di Kabupaten Demak Menggunakan Data Citra SAR (Sentinel 1-A GRD)

Demak: High-Flood Risk, High-Demand Market

10 menit baca

229 dilihat

2 Data

1 Proyek

Identifikasi Zona Potensial untuk Pengembangan Kawasan Perumahan di Kabupaten Tuban

Perumahan

21 Nov 2025

Rahma Novita Sari

Identifikasi Zona Potensial untuk Pengembangan Kawasan Perumahan di Kabupaten Tuban

zona potensial pengembangan perumahan di Kabupaten Tuban dengan memperhatikan kesesuaian lahan, infrastruktur, dan regulasi tata ruang untuk pembangunan berkelanjutan.

19 menit baca

222 dilihat

1 Proyek

Analisis Lokasi Sebagai Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tanah Kosong PT LPP Agro Nusantara Berbasis Platform MAPID

Perumahan

21 Nov 2025

Monica Sheva Ayu Adelia

Analisis Lokasi Sebagai Optimalisasi Pemanfaatan Aset Tanah Kosong PT LPP Agro Nusantara Berbasis Platform MAPID

Penelitian ini mengkaji pemanfaatan platform MAPID sebagai alat analisis spasial terpadu untuk mengelola dan mengintegrasikan data lokasi pada aset tanah PT LPP Agro Nusantara. Fokus utama adalah penggunaan fitur-fitur seperti overlay spasial, analisis buffer, dan penilaian berbasis skor dalam satu sistem berbasis awan, guna mendukung pengambilan keputusan strategis yang akurat dan efisien dalam optimalisasi aset perusahaan. Platform ini juga memfasilitasi kolaborasi real-time dan visualisasi data yang interaktif, sehingga meningkatkan efektivitas pengelolaan aset berbasis lokasi.

19 menit baca

247 dilihat

1 Proyek

Syarat dan Ketentuan
Pendahuluan
  • MAPID adalah platform yang menyediakan layanan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pengelolaan, visualisasi, dan analisis data geospasial.
  • Platform ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT Multi Areal Planing Indonesia, beralamat