Latar Belakang
Kabupaten Pidie merupakan daerah yang memiliki topografi yang sangat bervariasi hal ini dapat dilihat dari adanya laut hingga gunung api.Khususnya di kecamatan Tangse dan kecamatan gempang yang berada di dataran tinggi longsor adalah bencana yang paling sering terjadi di daereah ini salah satu faktor penyebab longsor adalah lereng yang curam, yang mengakibatkan kerugian baik materi maupun korban jiwa, banyaknya kerugian ini disebabkan selain kurangnya mitigasi bencana dan instrumen peringatan dini bencana juga disebabkan oleh kurang nya edukasi mengenai perencanaan pembangunan baik itu bangunan pribadi seperti rumah dan juga bangunan untuk umum seperti sekolah, mesjid dan insfrastruktur umum lainnya. Pada wilayah ini kebanyakan bangunan dibangun di dekat kawasan yang memiliki kecuraman lereng yang curam sehingga apabila terjadi longsor maka bangunan pada daerah itu ikut terdampak dari bencana longsor tersebut. Maka dari itu dua peta ini dibuat agar kedepannya jika ada perencanaan pembangunan pada daerah ini bisa digunakan informasi tingkat kecuraman lereng untuk pembangunan yang lebih aman dari bencana longsor.
Contoh kasus longsor pada wilayah ini
4 Pendulang Emas di Pidie Aceh Tewas Tertimbun Longsor Baca artikel detiknews, "4 Pendulang Emas di Pidie Aceh Tewas Tertimbun Longsor" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5640506/4-pendulang-emas-di-pidie-aceh-tewas-tertimbun-longsor.
Longsor tebing gunung tutupi jalan lintas Aceh Barat-Pidie (https://www.antaranews.com/berita/2064926/longsor-tebing-gunung-tutupi-jalan-lintas-aceh-barat-pidie)
Permasalahan
Potensi bencana tanah longsor yang disebabkan oleh kecuraman lereng sangat tinggi di wilayah ini terutama saat musim hujan tiba. Akan tetapi terdapat beberapa permukiman warga yang berada dalam kawasan yang memiliki kecuraman lereng yang tinggi maka dari itu resiko kerusakan bagunan dan adanya korban jiwa masihlah sangat tinggi.
Tujuan
• Sebagai acuan peta topografi
• Menunjukan Kondisi tingkat kemiringan lahan
• Sebagai acuan daerah rawan longsor
• Membantu memberikan informasi pada perencana wilayah untuk memanfaatkan lahan sesuai dengan kapasitas fungsi da potensi wilayah tersebut.
Manfaat
Dengan adanya peta kecuraman lereng dan peta penggunaan lahan maka akan meminimalisir kerugian materi maupun korban jiwa akan bencana tanah longsor.
Sumber Data
· SHP Kabupaten Pidie (Indonesia Geospasial Portal)
· SHP Penggunaan Lahan Pidie (Indonesia Geospasial)
· Referensi Kelas lereng (Departemen Permukiman dan Prasarana 2007)
Tahapan Penelitian
· Menampilkan Data Demnas
· Analisis Kemiringan Lereng (Slope)
ArcToolbox >> 3D Analyst >> pilih Raster Surface – Slope >> masukan data raster dan pilih satuan dalam persen.
· Melakukan REklasifikasi kelas Lereng
Untuk membuat klasifikasi lereng sesuai yang diinginkan perlu dilakukan langkah sebagai berikut. Pada 3D Analyst, pilih Raster Reclass – Reclassify. Masukkan data rasternya, kemudian setting kelas lereng yang diinginkan dengan klik pada Classify. Pilih metode manual, dengan kelas yang diinginkan. Interval yang biasa dipakai yaitu :
0-8 % (Datar), 8-15 % (Landai), 15-25 % (Agak Curam), 25-45% (Curam), >45% (Sangat Curam)
· Mengubah Data Raster Menjadi Vektor
Buka Conversion Tools – From Raster – Raster to Polygon.
· Tahap terakhir pembuatan layout sesuai dengan gridcode peta kecuraman lereng yang telah dibuat.
- Berikut Peta Kecuraman Lereng
- Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Pidie