Pendahuluan
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kunjungan adalah menggunakan geomarketing. Dengan memanfaatkan kombinasi data demografi, point of interest, serta data tambahan yang lain seperti data kompetitor, serta persebaran pusat kegiatan dan fasilitas umum, dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi pola kebiasaan konsumen suatu perusahaan dalam hal ini adalah department store.
Setelah dilakukan pengolahan lebih lanjut, maka dapat ditentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan pengunjung di kawasan department store khususnya di Kecamatan Semarang Tengah dengan metode buffer. Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk dan semakin dekat dengan pusat kegiatan dan fasilitas umum maka lokasi akan semakin strategis untuk meningkatkan jumlah visitor pada department store.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dan manfaat dari proyek ini adalah sebagai berikut.
- Menerapkan metode buffer dan pembobotan sebagai metode analisis potensi pada kawasan department store Kecamatan Semarang Tengah.
- Menentukan strategi geomarketing yang tepat untuk menunjang jumlah pengunjung pada setiap department store Kecamatan Semarang Tengah.
- Menentukan daerah yang masih berpotensi untuk didirikannya department store baru di Kecamatan Semarang Tengah.
Jenis-jenis Strategi Geomarketing
Menurut (Meyers, 2019) beberapa strategi atau tools dari Geomarketing adalah sebagai berikut:
- Audience Targeting
Fitur yang membantu perusahaan untuk menunjukkan iklan pada orang-orang yang telah mengunjungi suatu tempat, brand, atau perusahaan dalam waktu yang tidak pasti. Selain itu, dapat mengkombinasikan data pengunjung dengan demografi untuk mencapai target berdasarkan kebiasaan.
- Location Targeting
Fitur yang akan memberikan banyak insight dalam bagaimana cara pengunjung berperilaku di suatu lokasi. Beberapa contoh diantaranya yaitu mengetahui pengunjung potensial yang sedang menuju ke store, kemudian proximity targeting yaitu penggunaan wifi/bluetooth untuk menyampaikan pesan promosi kepada pemilik perangkat yang berada di sekitar bisnis.
- Weather Targeting
Fitur yang membantu untuk memberikan informasi yang menarik seputar kebiasaan konsumen sehingga dapat meningkatkan penjualan. Misalnya, pada kurun waktu tertentu jaket rajutan sedang naik daun, maka department store dapat menjual jaket rajutan dengan harga terbaiknya.
Data
Data yang digunakan untuk proyek ini adalah sebagai berikut:
A. Data Utama
-
1.Point of Interest Department Store Kecamatan Semarang Tengah
-
2.Point Fasilitas Umum, yang terdiri dari ATM dan Bank, Halte, dan Tempat Ibadah
-
3.Point Pusat Kegiatan, yang terdiri dari Hotel, Restauran, Rekreasi, dan Pendidikan
-
4.Data demografi Kecamatan Semarang Tengah
-
5.Batas Administrasi Kelurahan Semarang Tengah
B. Data Ekstensi
-
1.Data badan jalan
-
2.Data bangunan
Diagram Alir
Diagram alir dari proses pengerjaan pada proyek ini adalah sebagai berikut:
Parameter
Parameter yang digunakan untuk menentukan pembobotan pada proyek ini adalah sebagai berikut:
-
1.Semakin dekat lokasi department store dengan fasilitas umum dan/atau pusat kegiatan maka akan semakin tinggi jumlah visitasi pengunjung yang berarti nilainya positif.
-
2.Semakin tinggi tingkat kepadatan penduduk di sekitar lokasi department store maka kemungkinan meningkatnya jumlah visitor semakin besar yang berarti nilainya positif.
-
3.Bila ada buffer lokasi department store yang mengalami overlap maka terdapat persaingan jumlah visitor yang berarti nilainya negatif.
Metode Pengerjaan
Sebelum menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan kunjungan pada setiap department store dilakukan pengolahan dengan metode pengerjaan sebagai berikut.
- Metode Buffer
Metode buffer yang dilakukan adalah dengan menggambarkan cakupan area kunjungan berdasarkan radius lingkaran yang diklasifikasikan berdasarkan jarak yaitu 200 m, 400 m, dan 600 m.
- Perhitungan Point in Polygon
Melakukan perhitungan berapa banyak jumlah point fasilitas umum, pusat kegiatan, dan kompetitor dalam masing-masing radius buffer pada setiap department store.
- Pembobotan dan Klasifikasi
Setelah melakukan perhitungan point in polygon, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pembobotan pada masing-masing layer dengan perumusan sebagai berikut.
Total Skor/Buffer = Skor Fasilitas Umum + Skor Pusat Kegiatan + Skor Kepadatan - (0,5 x Skor Kompetitor)
Sumber: Aulia Rahma . Analisis Potensi Bisnis Restoran Cepat Saji, Restoran Cita Rasa Indonesia, dan Restoran Cita Rasa Oriental di Kawasan LRT Jakarta
Kemudian skor diakumulasi dari jumlah total skor pada masing-masing radius buffer pada setiap department store sehingga didapatkan skor akhir department store yang selanjutnya akan diklasifikasikan ke dalam beberapa kelas.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Berdasarkan skoring yang sudah dilakukan maka department store yang ada di Kecamatan Semarang Tengah dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kelas yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan skor fasilitas umum, skor pusat kegiatan, skor kompetitor, dan skor kepadatan penduduk maka hasil perhitungan pada setiap department store di Kecamatan Semarang Tengah adalah sebagai berikut:
B. Pembahasan
Department store yang tergolong dalam kelas cukup strategis hingga sangat strategis memiliki jumlah kompetitor yang lebih sedikit dibandingkan dengan kelas kurang strategis, seperti pada Paragon City Mall memiliki skor fasilitas umum dan pusat kegiatan yang paling tinggi dengan jumlah kompetitor yang sedikit dan kepadatan penduduk yang menengah sehingga dapat diklasifikasikan ke dalam kategori department store dengan lokasi sangat strategis.
Yang cukup unik adalah pada Queen City Mall yang tergolong dalam klasifikasi department store cukup strategis. Queen City Mall terletak di Kelurahan Pandansari kepadatan penduduknya cukup tinggi dan jumlah kompetitornya pun lebih sedikit dibandingkan department store yang lain namun jumlah fasilitas umum dan pusat kegiatannya tidak sebanyak pada Kelurahan Sekayu dan Pekunden sehingga menyebabkan Queen City Mall masuk ke dalam klasifikasi department store yang cukup strategis saja.
Pada klasifikasi department store yang kurang strategis dalam hal ini Mall Ciputra dan Tentrem Mall terletak pada satu kelurahan yang sama dan pada jarak buffer 200 meter, sehingga menyebabkan pengurangan nilai yang besar dalam skor kompetitor. Kemudian ditambah sedikitnya fasilitas umum dan pusat kegiatan sehingga skor total kedua mall ini lebih sedikit.
Berdasarkan ketiga hal tersebut maka dapat diamati bahwa fasilitas umum dan pusat kegiatan sangat berperan dalam menunjang jumlah visitasi pengunjung pada suatu department store.
Use Case
Untuk department store yang masuk dalam klasifikasi sangat strategis, strategis, dan cukup strategis, strategi yang tepat yaitu menggunakan location targeting dan weather targeting karena lokasinya yang sudah strategis dan hanya tinggal mengamati kebiasaan konsumen yang sudah pernah berkunjung dan/atau konsumen yang ada di sekitar daerah department store tersebut.
Sedangkan untuk department store yang masuk dalam klasifikasi kurang strategis dapat menggunakan strategi audience targeting dan weather targeting karena lokasi yang kurang strategis maka fokus utamanya adalah pengunjung yang telah berkunjung pada waktu yang tidak pasti serta menganalisis kebiasaan konsumen pada kurun waktu tertentu.
- Kelurahan Karang Kidul
Dengan menggunakan SINI Data Insight, Kelurahan Karang Kidul memiliki kepadatan penduduk yang tergolong dalam klasifikasi menengah dan memiliki cukup banyak pusat kegiatan (17) dan fasilitas umum sebanyak (17), belum adanya kompetitor, serta kisaran harga tanah senilai Rp5.000.000,00 - Rp10.000.000,00 menjadikan kelurahan Karang Kidul cocok sebagai target untuk mendirikan department store baru
- Kelurahan Pendrikan Kidul
Melalui SINI Data Insight, meskipun kepadatan penduduknya tergolong rendah namun Kelurahan Pendrikan Kidul memiliki banyak fasilitas umum (17) dan Pusat kegiatan (23), belum adanya kompetitor, serta kisaran harga tanah senilai Rp5.000.000,00 - Rp10.000.000,00 menjadikan kelurahan Pendrikan Kidul cocok sebagai target untuk mendirikan department store baru.
Penutup
Berdasarkan proyek di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh adanya fasilitas umum dan pusat kegiatan akan sangat menunjang peluang visitasi pada suatu department store. Selain itu, kita dapat mengetahui bahwa metode buffer dapat digunakan sebagai analisis geomarketing untuk meningkatkan kunjungan pada kawasan perdagangan. Terima kasih, semoga proyek ini dapat bermanfaat!
REFERENCES
Barenscher, K. (2021, Desember 30). Why Geomarketing? It is always about the question of WHERE? Diambil kembali dari WiGeoGIS: https://www.wigeogis.com/en/geomarketing#
Baviera-Puig, A., Buitrago-Vera, J., & Escriba-Perez, C. (2016). Geomarketing Models in Supermarket Location Strategist. Journal of Business Economics and Management, 1205-1221.
Hestanto. (2021, Desember 30). Dasar-Dasar Pemasaran Geomarketing. Diambil kembali dari Hestanto personal website: https://www.hestanto.web.id/dasar-dasar-pemasaran-geomarketing/
Meyers, J. (2019, March 27). What is Geomarketing? Welcome to Geomarketing 101. Diambil kembali dari GroundTruth: https://www.groundtruth.com/insight/geomarketing/
Pennell, K. (2021, Januari 26). How to Improve Retail Trade Area Accuracy with Mobility Data. Diambil kembali dari carto.com: https://carto.com/blog/how-to-improve-retail-trade-area-accuracy-with-mobility-data/
Priharto, S. (2020, Mei 23). Apa itu Retail? Berikut Pengertian, Jenis, Contoh, dan Strategi Retail Marketing. Diambil kembali dari Aksaragama: https://aksaragama.com/bisnis/apa-itu-retail/
Rahma, A. 2021 . Analisis Potensi Bisnis Restoran Cepat Saji, Restoran Cita Rasa Indonesia, dan Restoran Cita Rasa Oriental di Kawasan LRT Jakarta
Saleh, T. (2021, April 26). Ritel 'Berdarah-darah', Matahari Rugi & Tutup 13 Gerai di Q1. Diambil kembali dari CNBC Indonesia: https://www.cnbcindonesia.com/market/20210425095540-17-240623/ritel-berdarah-darah-matahari-rugi-tutup-13-gerai-di-q1
if you want to know more about this project, reach me out via email or linkedin , critics and advice are open!