Data Ketersediaan dan Kebutuhan Tabung Oksigen

09/07/2021 • Natassja Putri

Survei Kebutuhan Tabung Oksigen

Survei Ketersediaan Tabung Oksigen di Indonesia

Data Ketersedian dan Kebutuhan Tabung Oksigen


Data Ketersediaan dan Kebutuhan Tabung Oksigen
Data Ketersediaan dan Kebutuhan Tabung Oksigen
Dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia yang membutuhkan tabung oksigen sebagai alat bantu pernapasan di tengah pandemi COVID-19 ini, PT Multi Areal Planning (MAPID) berinisiatif untuk menyediakan database bagi rekan-rekan yang menyediakan tabung oksigen agar dapat diakses dengan mudah bagi warga yang membutuhkan tabung oksigen, serta mendata penduduk yang membutuhkan tabung oksigen sesuai dengan wilayah geografisnya untuk segera mendapatkan bantuan.

Pada 11 Maret 2021, genap satu tahun wabah COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO). Tak terasa sudah lebih dari satu tahun, manusia dipaksa untuk membatasi pergerakannya dan menghabiskan sebagian besar waktunya stay at home. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan harapan terjadi penurunan jumlah kasus. Bahkan berbagai negara di dunia, seperti China, Italia, Prancis, dan Amerika Serikat, berani mengambil langkah tegas dengan memberlakukan lockdown. Namun, pemerintah menilai Indonesia belum siap untuk melaksanakan kebijakan lockdown. Oleh sebab itu, pemerintah membuat peraturan khusus untuk membatasi mobilitas masyarakat yang disebut dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), saat ini namanya telah diubah menjadi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat). Selain itu, pemerintah menyemarakkan propaganda 3M yang saat ini telah berubah menjadi propaganda 5M, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Pemerintah juga menyebarkan vaksinasi gratis kepada masyarakat, bahkan menganjurkan seluruh masyarakat untuk mau diberi vaksin.

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah serta andil masyarakat dalam eksekusi sempat memberi harapan pada para penduduk untuk menjalani kehidupan normal. Karena faktanya sejak awal Februari hingga pertengahan Mei 2021, grafik pertambahan jumlah kasus di Indonesia sudah mulai menurun secara perlahan. Penurunan pertambahan jumlah kasus COVID-19 ini membuat pemerintah memberikan kelonggaran dengan mengizinkan masyarakat melakukan untuk beraktivitas dengan “new normal”, yaitu dengan menjalankan protokol kesehatan dan menerapkan 5M. Namun, kenyataan pahit harus diterima oleh sebagian masyarakat Indonesia. Karena per tanggal 3 Juli 2021, pemerintah menerapkan PPKM darurat di Pulau Jawa dan Bali. Kebijakan ini diambil oleh Presiden akibat kenaikan drastis jumlah kasus COVID-19 di Indonesia, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Hingga tanggal 8 Juli 2021, jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah drastis, dan telah menjadi kasus harian terbanyak sejak bulan Maret 2020, dengan pertambahan kasus sebanyak 38.391 orang dalam satu hari. Banyak praduga mengenai penyebab kenaikan drastis ini. Beberapa beranggapan bahwa kenaikan ini diakibatkan oleh varian baru virus Corona, yaitu varian delta yang lebih ganas dan cepat menular. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa kenaikan drastis ini disebabkan oleh masyarakat Indonesia yang lalai dan berlaku semena-mena ketika pertambahan kasus COVID-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan. Hingga saat ini tidak ada yang tahu pasti penyebab kenaikan drastis ini. Mungkin saja keduanya. Mungkin saja tidak keduanya. Namun, hal yang pasti dari kenaikan drastis kasus COVID-19 di Indonesia adalah menipisnya jumlah ruangan kosong di Rumah Sakit, khususnya di ibukota karena jumlah pasien COVID-19 yang terus bertambah. Kemampuan tenaga kesehatan pun semakin terkuras, dan fasilitas kesehatan yang tersedia semakin menipis. Hal tersebut mendorong warga untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing walaupun dengan kondisi kesehatan yang kurang baik dan seringkali terasa sesak napas.

Dengan banyaknya pasien COVID-19 yang membutuhkan bantuan pernapasan, mendorong kebutuhan tabung oksigen yang semakin meningkat pula di Indonesia. Sayangnya, kebutuhan pasien terhadap tabung oksigen belum diimbangi dengan ketersediaan tabung oksigen itu sendiri. Hal tersebut terbukti dari banyaknya post di media sosial, seperti instagram dan twitter yang membutuhkan tabung oksigen, maupun info terkait ketersediaan tabung oksigen itu sendiri. Dengan banyaknya data yang tersebar dengan tidak baik terkait kebutuhan dan ketersediaan akan tabung oksigen tersebut, PT Multi Areal Planning (MAPID) berinisiatif untuk menyediakan database bagi rekan-rekan yang menyediakan tabung oksigen agar dapat diakses dengan mudah bagi warga yang membutuhkan tabung oksigen, khususnya pasien isolasi mandiri, serta mendata penduduk yang membutuhkan tabung oksigen sesuai dengan wilayah geografisnya untuk segera mendapatkan bantuan, sehingga penyaluran serta pemanfaatan tabung oksigen dapat lebih efektif dan efisien.

Untuk itu, kami meminta bantuan rekan-rekan yang menyediakan tabung oksigen, baik untuk dipinjamkan, dijual, maupun pengisian ulang tabung oksigen, maupun penduduk yang membutuhkan tabung oksigen, untuk mengisi Survei Data Ketersedian Tabung Oksigen di Indonesia pada link di bawah agar data lokasi ketersediaan tabung oksigen dapat terdeteksi dengan lebih mudah. Serta mempersilahkan penduduk yang membutuhkan tabung oksigen untuk mengisi Survei Data Kebutuhan Tabung Oksigen di Indonesia pada link di bawah agar segera mendapat kebutuhannya.

Jika kamu memiliki ketersediaan tabung oksigen:

https://form.mapid.io/SediaTabungO2

Jika kamu membutuhkan tabung oksigen:

https://form.mapid.io/ButuhTabungO2

Data Publications